strategibola – Timnas U-23 tengah bersiap menghadapi tantangan besar di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Sebagai tuan rumah, Garuda Muda akan memainkan seluruh pertandingan di Stadion Gelora Delta, Sidoarjo, dengan lawan yang tidak bisa dipandang remeh: Laos, Makau, dan raksasa Asia, Korea Selatan.
Skuad yang dipanggil pelatih Gerald Vanenburg berjumlah 23 pemain. Dari daftar itu, terselip tiga nama naturalisasi yang cukup mencuri perhatian: Dion Markx, Jens Raven, dan Rafael Struick. Kehadiran mereka diharapkan mampu menambah kekuatan tim, terutama menghadapi level permainan Asia Timur yang dikenal cepat dan agresif.
Naturalisasi Bukan Jaminan
Meski begitu, Vanenburg tidak mau memberikan perlakuan istimewa. Ia menegaskan bahwa tidak ada tempat utama yang dijamin hanya karena status naturalisasi.
“Setiap pemain harus membuktikan dirinya di lapangan. Dion Markx, Jens Raven, dan Rafael Struick harus menunjukkan kualitas mereka lebih baik dari yang lain. Jika tidak, tentu saya akan memilih pemain lain,” ujar Vanenburg dengan tegas.
Pesan ini jelas menggambarkan filosofi sang pelatih. Baginya, bukan soal asal-usul pemain, melainkan seberapa besar kontribusi yang bisa diberikan untuk tim.
Persaingan Sehat Jadi Kunci
Vanenburg juga mengingatkan bahwa yang terpenting adalah kekompakan. Ia menilai baik pemain lokal maupun naturalisasi memiliki peluang yang sama untuk berkembang.
“Saya senang dengan pemain asal Belanda, tetapi saya juga bangga dengan pemain asli Indonesia. Yang terpenting, mereka semua harus berjuang untuk mencapai level tertinggi,” jelasnya.
Ia pun menegaskan tidak ada keberpihakan: “Saya bukan untuk pemain Belanda, saya bukan untuk pemain Indonesia. Saya hanya bekerja untuk tim nasional. Pemain terbaiklah yang akan turun ke lapangan.”
Harapan Garuda Muda
Dengan jadwal yang padat dan lawan berat, Indonesia U-23 jelas membutuhkan lebih dari sekadar nama besar. Mental bertanding, kebersamaan, dan kerja keras jadi modal penting. Apalagi, dukungan penuh suporter di Sidoarjo dipastikan akan menjadi energi tambahan bagi para pemain.
Jika seluruh elemen mampu bersatu, peluang Garuda Muda untuk merebut tiket putaran final tetap terbuka lebar. Kombinasi pemain muda lokal yang bersemangat dan naturalisasi yang berpengalaman bisa menjadi senjata andalan Indonesia dalam misi menembus panggung Asia.