Analisis Lini Tengah Timnas Indonesia untuk Hadapi Arab Saudi dan Irak

Lini Tengah Timnas Indonesia

Strategibola.com – Timnas Indonesia sudah menyiapkan 28 pemain untuk menjalani putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dari sekian posisi, sektor lini tengah paling disorot. Patrick Kluivert membawa tujuh gelandang yang siap bersaing demi tiket bersejarah.

Garuda bakal meladeni Arab Saudi (9 Oktober) dan Irak (12 Oktober), dua laga hidup-mati yang bisa menentukan langkah ke Piala Dunia. Untuk bisa bersaing, lini tengah dituntut menjaga keseimbangan: rapat saat bertahan, kreatif ketika menyerang.

Berikut tiga opsi racikan yang bisa dipakai Kluivert di jantung permainan.

1. Joey Pelupessy – Thom Haye – Ricky Kambuaya

Opsi pertama adalah kombinasi paling “aman.” Joey Pelupessy diplot sebagai jangkar. Tugas utamanya jelas: jadi perisai di depan lini belakang. Sementara itu, Thom Haye lebih fokus mengatur tempo dan distribusi bola.

Di depan mereka, Ricky Kambuaya bisa berperan sebagai gelandang serang. Kreativitas dan visi umpannya membuat aliran bola ke lini depan lebih hidup. Formasi ini memberi keseimbangan antara pertahanan solid dan transisi cepat.

2. Kuartet Persib di Tengah

Dari tujuh gelandang yang dipanggil, empat berasal dari Persib Bandung: Haye, Marc Klok, Beckham Putra, dan Eliano Reijnders. Bukan tidak mungkin Kluivert menurunkan kuartet ini sekaligus.

  • Haye dan Klok bisa jadi poros ganda, menjaga keseimbangan antara bertahan dan menyerang.
  • Beckham dan Eliano menawarkan fleksibilitas tinggi, bisa bermain sebagai gelandang maupun winger.

Keunggulannya jelas: mereka sudah terbiasa main bersama di level klub. Chemistry yang sudah terbangun bisa jadi senjata Garuda saat menghadapi lawan berat.

3. Rotasi dengan Nathan Tjoe-A-On

Nama Nathan Tjoe-A-On mungkin jarang disebut starter, tapi perannya vital sebagai opsi rotasi. Saat uji coba melawan Chinese Taipei, ia menunjukkan determinasi tinggi dan daya jelajah luar biasa.

Kini, Nathan lebih siap karena rutin main di Willem II. Kondisi fisiknya prima, berbeda dengan masa-masa saat masih di Swansea City. Karakternya bisa memberi tenaga baru di lini tengah ketika Garuda butuh pressing ekstra melawan Arab Saudi atau Irak.

Mana yang Terbaik?

Setiap kombinasi punya plus minus. Opsi pertama lebih seimbang, opsi kedua mengandalkan chemistry Persib, sementara opsi ketiga menambah kedalaman dengan karakter pekerja keras.

Kluivert tentu harus bijak membaca situasi. Lawan seperti Arab Saudi menuntut lini tengah yang solid, sementara menghadapi Irak bisa butuh kreativitas ekstra untuk membongkar pertahanan rapat.

Penutup

Tiga opsi di lini tengah ini menunjukkan bahwa Timnas Indonesia punya kedalaman skuad lebih baik dari sebelumnya. Entah itu kombinasi Pelupessy–Haye–Kambuaya, kuartet Persib, atau rotasi Nathan, semua siap memberi warna untuk Garuda.

Kini, tinggal bagaimana Kluivert meracik komposisi terbaik demi menjaga asa Indonesia melangkah ke Piala Dunia 2026.

Comments are closed.

Exit mobile version