Ancelotti Sebut Impikan Latih Klub Liverpool

Strategibola.com – Carlo Ancelotti, pelatih Real Madrid saat ini, mengungkapkan bahwa dirinya pernah memimpikan untuk melatih Liverpool. Namun, alih-alih mewujudkan impian itu, ia justru mendarat di klub rival sekota, Everton, dan menemukan cinta yang tak terduga.

Ancelotti menyampaikan hal tersebut saat berbincang dengan jurnalis Italia, Armando Ceroni, dalam wawancara di stasiun televisi RSI. Dalam kesempatan itu, Ancelotti menceritakan bagaimana mimpinya bersama Liverpool tak pernah terwujud, meski sempat begitu dekat.

Pada 2015, Liverpool memecat Brendan Rodgers dari kursi pelatih. Nama Ancelotti pun masuk dalam radar manajemen The Reds. Mereka mempertimbangkannya sebagai kandidat kuat untuk menggantikan Rodgers. Namun, manajemen akhirnya menjatuhkan pilihan kepada Jurgen Klopp yang saat itu baru saja meninggalkan Borussia Dortmund.

Beberapa tahun berselang, Ancelotti justru datang ke Merseyside untuk menangani Everton. Ia menerima tawaran The Toffees pada 2019 dan langsung terlibat dalam panasnya atmosfer derby Merseyside. Tak disangka, dari rival Liverpool inilah Ancelotti menemukan tempat yang ia anggap sebagai rumah.

“Mimpi saya dulu adalah melatih Liverpool,” ujar Ancelotti dalam wawancaranya. “Tapi kemudian saya justru berada di Everton dan merasakan rivalitas mereka. Sekarang saya benar-benar menjadi penggemar Everton.”

Takdir Membawanya ke Sisi Lain Merseyside

Setelah gagal mendapatkan kursi pelatih Liverpool, Ancelotti memilih untuk bergabung dengan Bayern Munchen pada akhir musim 2015/2016. Ia sempat melatih klub raksasa Jerman tersebut sebelum kemudian kembali ke Inggris beberapa tahun kemudian.

Everton mengontraknya pada Desember 2019, setelah memecat Marco Silva. Kedatangan Ancelotti membawa angin segar bagi para pendukung The Toffees. Sang pelatih kawakan langsung merasakan atmosfer yang sangat berbeda di sisi biru Merseyside.

Dalam wawancaranya, Ancelotti memuji semangat dan hasrat besar yang ditunjukkan para suporter Everton. Ia mengaku terkesan dengan loyalitas mereka, terutama dalam menghadapi dominasi panjang Liverpool di Premier League.

“Saya sangat menyukai lingkungannya, karena ada hasrat yang luar biasa terhadap warna kebanggaan klub,” ucapnya. “Anda juga bisa merasakan penderitaan dari para penggemar terhadap Liverpool, yang selama bertahun-tahun – dan bahkan hingga hari ini – masih menjadi yang terbaik di Premier League.”

Cinta yang Lahir dari Rivalitas

Meskipun awalnya bermimpi membela Liverpool, Ancelotti justru menemukan ikatan emosional dengan Everton. Ia menyebut kecintaannya terhadap klub tersebut tumbuh dari interaksi sehari-hari dengan para suporter dan pengalaman langsung memimpin tim dalam laga-laga panas penuh gengsi.

Ancelotti mengaku bahwa rivalitas sengit antara Everton dan Liverpool memberinya perspektif baru. Alih-alih merasa kecewa karena gagal melatih Liverpool, ia justru bersyukur bisa merasakan atmosfer yang unik dan penuh gairah di Goodison Park.

Kini, meski kembali ke Real Madrid dan meraih sukses di level tertinggi Eropa, Ancelotti masih menyimpan kenangan indah selama membesut Everton. Ia tak segan menyebut dirinya sebagai fans sejati The Toffees.

Dari impian yang tak kesampaian bersama Liverpool, Ancelotti justru menemukan cinta yang tak terduga di Everton. Dan seperti yang ia ungkapkan dengan tulus, “Saya benar-benar menjadi penggemar Everton.”

Sumber: Goal International

Comments are closed.