Strategibola.com – Kabar mengejutkan datang dari Bundesliga. Bayer Leverkusen mengambil langkah drastis dengan memecat Erik ten Hag hanya dalam waktu dua bulan setelah ia resmi menjabat sebagai pelatih utama. Keputusan mendadak ini menimbulkan banyak spekulasi, terlebih Ten Hag awalnya diproyeksikan sebagai penerus sukses Xabi Alonso. Namun, perjalanan singkatnya bersama Leverkusen berakhir lebih cepat dari perkiraan, meninggalkan banyak pertanyaan di kalangan pecinta sepak bola Jerman.
Awal Penunjukan Erik ten Hag di Leverkusen
Erik ten Hag ditunjuk sebagai pelatih Bayer Leverkusen pada 1 Juli 2025. Rekam jejaknya cukup impresif, dengan pengalaman membawa Ajax Amsterdam berjaya di Eropa serta melatih klub besar seperti Manchester United.
Manajemen Leverkusen menaruh harapan besar agar Ten Hag dapat melanjutkan tren positif yang ditorehkan Xabi Alonso, terutama setelah Leverkusen menorehkan prestasi membanggakan pada musim 2023/2024.
Ekspektasi tinggi itulah yang membuat pengangkatannya dianggap langkah tepat. Namun, harapan tersebut justru berbalik arah dalam waktu singkat.
Hasil Pertandingan yang Mengecewakan
Meski baru memimpin tiga laga resmi, performa Leverkusen di bawah arahan Ten Hag jauh dari memuaskan.
-
Debut Manis: Mengawali kiprah dengan kemenangan 4-0 melawan Sonnenhof Grosaspach di ajang DFB Pokal.
-
Bundesliga Awal Buruk: Leverkusen menelan kekalahan 1-2 dari Hoffenheim pada laga pembuka liga.
-
Tren Menurun: Hanya mampu bermain imbang 3-3 kontra Werder Bremen di laga berikutnya.
Rangkaian hasil ini membuat Leverkusen gagal tampil meyakinkan di awal musim. Dengan ekspektasi besar yang sudah dibebankan, hasil buruk tersebut membuat Ten Hag berada di bawah tekanan besar dalam waktu singkat.
Ruang Ganti yang Retak
Lebih dari sekadar hasil di lapangan, laporan media Jerman mengungkapkan adanya masalah internal di ruang ganti.
Sejumlah pemain dikabarkan tidak sepenuhnya setuju dengan pendekatan taktik Ten Hag. Perubahan gaya bermain yang coba diterapkannya dinilai tidak cocok dengan karakter tim yang sudah dibangun Xabi Alonso.
Hal ini memicu ketegangan di dalam skuad, dan dukungan pemain terhadap pelatih mulai goyah. Situasi tersebut semakin memperburuk posisi Ten Hag, hingga akhirnya manajemen klub memutuskan untuk tidak menunggu lebih lama.
Alasan Manajemen Bergerak Cepat
Pemecatan Ten Hag hanya dalam waktu dua bulan menunjukkan betapa seriusnya Bayer Leverkusen menjaga stabilitas klub.
Beberapa alasan yang diyakini menjadi pertimbangan utama:
-
Performa Tidak Sesuai Harapan: Awal yang mengecewakan di Bundesliga menjadi sinyal bahaya.
-
Kehilangan Dukungan Internal: Taktik yang tidak diterima pemain membuat suasana ruang ganti retak.
-
Tekanan Publik dan Media: Kritik dari media dan fans membuat manajemen tidak ingin mengambil risiko lebih jauh.
Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, manajemen memilih langkah cepat untuk menjaga momentum klub, meski harus mengorbankan pelatih anyar.
Dampak Pemecatan untuk Leverkusen
Pemecatan Ten Hag membawa beberapa konsekuensi bagi Bayer Leverkusen:
1. Ketidakstabilan Awal Musim
Mengganti pelatih di awal kompetisi tentu menimbulkan tantangan adaptasi baru bagi pemain.
2. Ekspektasi Fans
Suporter berharap manajemen segera menemukan pengganti yang tepat agar tim kembali ke jalur persaingan.
3. Citra Klub
Meski dianggap tegas, keputusan cepat ini bisa memunculkan citra bahwa Leverkusen kurang sabar memberi waktu adaptasi.
4. Pasar Transfer
Kehadiran pelatih baru berpotensi mengubah rencana transfer yang sebelumnya sudah disusun bersama Ten Hag.
Masa Depan Erik ten Hag
Bagi Erik ten Hag, kegagalan ini menjadi catatan pahit dalam karier kepelatihannya. Setelah sukses besar di Ajax dan perjalanan penuh tekanan di Manchester United, kini ia kembali mengalami situasi sulit di Jerman.
Meski demikian, reputasi Ten Hag sebagai pelatih berpengalaman tetap memberi peluang baginya untuk kembali melatih klub lain di masa depan. Banyak pihak menilai bahwa gaya melatihnya hanya kurang cocok dengan karakter tim Leverkusen, bukan berarti kualitasnya menurun.
Keputusan Pahit Bayer Leverkusen
Pemecatan Erik ten Hag setelah hanya dua bulan melatih menandai salah satu keputusan tercepat dalam sejarah Bayer Leverkusen. Kombinasi hasil mengecewakan, ruang ganti yang retak, serta tekanan publik menjadi faktor utama yang mempercepat akhir perjalanan singkatnya di Bundesliga.
Kini, perhatian publik tertuju pada langkah Leverkusen berikutnya: siapa yang akan ditunjuk untuk memimpin tim, dan bagaimana mereka menjaga ambisi tetap bersinar di kompetisi domestik maupun Eropa.