Strategibola – Gianluigi Donnarumma resmi berpisah dengan PSG dengan penuh haru. Rekan setim memaksa sang kiper maju untuk menerima penghormatan terakhir dari suporter usai laga melawan Angers.
Donnarumma Dapat Penghormatan Emosional dari Rekan Satu Tim
Stadion Parc des Princes menjadi saksi momen perpisahan penuh haru Gianluigi Donnarumma dengan Paris Saint-Germain (PSG). Usai laga kontra Angers, skuad PSG kompak memaksa sang kiper maju untuk menerima tepuk tangan meriah dari suporter.
Momen ini sekaligus menjadi salam terakhir bagi kiper asal Italia itu, meski kepergiannya dipenuhi rasa pahit.
PSG Depak Donnarumma di Tengah Kontrak Aktif
Keputusan manajemen PSG melepas Donnarumma memicu perdebatan. Meski kontraknya masih berlaku hingga Juni 2026, klub meminta sang kiper mencari tim baru di bursa transfer karena beban gaji yang terlalu tinggi.
Situasi makin jelas ketika Donnarumma tak dilibatkan dalam beberapa laga penting, termasuk Piala Super Eropa melawan Tottenham dan pertandingan Ligue 1 terbaru.
Perpisahan Inisiatif Pemain, Bukan Klub
Setelah menang tipis 1-0 atas Angers, skuad PSG menggelar selebrasi trofi musim lalu. Namun, suasana berubah ketika para pemain membentuk lingkaran dan mendorong Donnarumma maju ke depan.
Tepuk tangan bergemuruh dari suporter, mengingatkan publik pada peran besar Donnarumma dalam keberhasilan PSG meraih Liga Champions, Ligue 1, dan Coupe de France musim lalu.
Uniknya, pelatih Luis Enrique dan jajaran direksi terlihat berada di sisi lapangan. Hal ini menegaskan bahwa penghormatan tersebut lahir dari hati para pemain, bukan instruksi klub.
E no fim Donnarumma ganhou pelo menos a oportunidade de se despedir da torcida, como havia pedido naquele duro comunicado. Para onde vai segue sendo uma incógnita. pic.twitter.com/Z03bAMzMdu
— Gian Oddi (@gianoddi) August 22, 2025
Tangisan Haru & Pelukan Marquinhos
Tak kuasa menahan emosi, Donnarumma menangis di hadapan ribuan suporter. Kapten Marquinhos maju memeluknya erat, lalu mengajak sang kiper berkeliling stadion agar bisa menyapa fans dari setiap sudut tribun.
Sorakan dan yel-yel dukungan bergema, menciptakan atmosfer perpisahan yang akan selalu dikenang.
Dari Pahlawan ke Korban Situasi
Ironisnya, Donnarumma baru saja menjadi pahlawan dengan penyelamatan gemilang yang membawa PSG mengangkat trofi Liga Champions pertama mereka. Namun, hanya dalam hitungan bulan, ia harus pergi akibat keputusan manajemen soal finansial.
Meski demikian, perpisahan ini membuktikan satu hal: cinta dan solidaritas pemain serta fans jauh lebih abadi dibanding keputusan klub.
Kesimpulan
Perpisahan Gianluigi Donnarumma dengan PSG bukan sekadar akhir kontrak, melainkan kisah penuh drama tentang loyalitas, finansial, dan penghormatan. Meski didepak klub, Donnarumma tetap pulang dengan kepala tegak berkat dukungan rekan setim dan cinta suporter.