Strategibola – Setelah lebih dari dua dekade berkarier di level tertinggi, Jonny Evans akhirnya resmi pensiun dari dunia sepak bola. Di usia 37 tahun, bek tangguh jebolan akademi Manchester United itu menutup lembaran panjang kariernya dengan kepala tegak.
Evans bukan sekadar mantan pemain MU — dia adalah bagian dari skuad emas era Sir Alex Ferguson. Gelar Liga Inggris, Liga Champions, dan sederet trofi lainnya pernah ia raih di periode pertamanya di Old Trafford. Uniknya, dia sempat “pulang kampung” ke MU di tahun 2023 untuk menambah pengalaman di lini belakang yang tengah dihuni banyak pemain muda.
Tampil Konsisten Meski Usia Tak Lagi Muda
Selama dua musim terakhir, Evans tampil dalam 43 pertandingan. Performanya tetap solid meski usia sudah kepala tiga. Lebih dari sekadar pemain, Evans juga menjadi mentor di ruang ganti. Mental juara dan profesionalismenya ikut menular ke skuad muda MU.
Karena itulah, banyak yang merasa peran Evans di klub belum benar-benar usai. Kini, ekspektasi bergeser — bukan sebagai bek, tapi sebagai sosok di balik layar: pelatih.
Dilirik Klub Milik Ryan Reynolds
Rumor terbaru menyebut Evans tengah dilirik Wrexham, klub League One yang lagi naik daun. Uniknya, klub ini dimiliki oleh aktor Hollywood Ryan Reynolds dan Rob McElhenney.
Wrexham kabarnya ingin menjadikan Evans bagian dari proyek jangka panjang mereka di dunia kepelatihan. Bukan mustahil, dari sinilah karier baru Evans sebagai pelatih dimulai.
Dukungan dari Kawan Lama
Dukungan agar Evans terjun ke kepelatihan datang dari sesama mantan bek MU, Wes Brown. Ia yakin Evans punya kualitas untuk jadi manajer — bahkan bisa saja jadi pelatih utama Manchester United di masa depan.
“Jonny punya karakter yang cocok. Profesional, tenang, dan benar-benar punya jiwa untuk klub,” ujar Brown kepada BoyleSports.
Menurutnya, Evans sudah memberi banyak untuk MU. Dan kalau dia memutuskan jadi manajer, pasti akan totalitas.
“Giggs, Carrick, dan Van Nistelrooy pernah punya kesempatan. Mungkin Evans selanjutnya?” tambah Brown.
Totalitas dan Loyalitas Jadi Modal Utama
Brown juga menyoroti loyalitas Evans yang selalu mengutamakan klub. “Dia pelayan hebat buat MU. Kalau dia jadi manajer, dia akan kasih segalanya. Tinggal butuh sedikit keberuntungan saja,” jelas Brown.
Evans memang belum menentukan langkah selanjutnya. Tapi jika melihat dukungan dan pengalamannya, jadi pelatih tampaknya bukan sekadar wacana.
Jonny Evans resmi gantung sepatu, tapi semangatnya untuk Manchester United belum habis. Dari pemain jadi pelatih? Bisa jadi! Kalau benar, kita bisa melihatnya kembali di Old Trafford — kali ini bukan sebagai bek, tapi pemimpin di pinggir lapangan.
Kita tunggu, apakah Jonny Evans akan jadi sosok baru di daftar legenda yang kembali ke MU dengan peran berbeda.