Strategibola – Kisah cinta antara Marcus Rashford dan Manchester United sepertinya benar-benar bakal segera tamat. Setelah musim yang kurang memuaskan, sang penyerang jebolan akademi ini kabarnya sudah tidak punya tempat lagi di Old Trafford. Pihak klub pun kini sedang sibuk mencarikannya rumah baru.
Namun, melepas pemain sekaliber Rashford ternyata tidak semudah membalikkan telapak tangan. Proses transfernya malah mandek di tengah jalan. Kenapa bisa begitu? Usut punya usut, ada beberapa faktor rumit yang jadi penghalangnya.
Gaji selangit dan banderol harga yang dipasang Manchester United jadi biang kerok utamanya. Hal ini sontak membuat klub-klub peminat jadi berpikir seribu kali sebelum berani maju. Lantas, bagaimana seorang bintang akademi yang dulu dielu-elukan kini malah jadi dilema besar bagi klubnya sendiri?
Gaji Kemahalan, Peminat Jadi Mundur Teratur
Sebenarnya, Marcus Rashford punya standar yang jelas untuk pelabuhan kariernya selanjutnya. Ia hanya mau pindah ke klub yang mentas di Liga Champions musim depan. Terdengar wajar untuk pemain sekelasnya, kan?
Oleh karena itu, tawaran-tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi atau Turki langsung ia tepis mentah-mentah. Masalahnya, tuntutan pribadinya ini justru jadi bumerang. Menurut sumber terdekat, Rashford ogah gajinya dipotong dari angka fantastis £325.000 (sekitar Rp6,7 miliar) per pekan yang ia terima sekarang.
Sikap inilah yang kemudian membuat daftar klub peminat jadi menyusut drastis. Hanya segelintir klub elite Eropa yang sanggup memenuhi permintaan gajinya, dan belum tentu semuanya butuh pemain di posisinya.
Opsi Pinjaman Jadi Skenario Dadakan Marcus Rashford
Karena sulit menjualnya secara permanen, Manchester United mulai putar otak. Kini, muncul sebuah skenario alternatif yang cukup mengejutkan: mengirim Rashford ke klub lain dengan status pinjaman selama satu musim penuh.
Skenario ini mencuat setelah raksasa Italia, Inter Milan, menunjukkan minatnya. Kabarnya, finalis Liga Champions itu sempat iseng bertanya soal ketersediaan Rashford saat negosiasi transfer Rasmus Hojlund dulu.
Meskipun begitu, Inter Milan menegaskan kalau mereka hanya tertarik dengan opsi peminjaman, bukan pembelian permanen. Bagi United, opsi ini setidaknya bisa jadi solusi sementara untuk mengurangi beban gaji tim yang membengkak.
Bagian dari Rencana ‘Cuci Gudang’ Setan Merah
Ternyata, Marcus Rashford bukan satu-satunya nama besar yang masuk daftar jual Manchester United. Klub berencana melakukan ‘cuci gudang’ besar-besaran dengan melepas beberapa pemain lain seperti Antony dan Jadon Sancho.
Dulu, beberapa klub top Eropa sebenarnya sempat naksir berat pada Rashford. Barcelona disebut-sebut sebagai pengagum lamanya, sementara PSG bahkan pernah mengadakan pertemuan dengan perwakilannya pada Agustus 2022.
Akan tetapi, situasinya kini sudah banyak berubah. PSG telah merombak filosofi skuad mereka menjadi lebih muda dan energik. Di sisi lain, pos sayap Barcelona juga sudah sesak diisi oleh pemain seperti Raphinha dan wonderkid Lamine Yamal. Pada akhirnya, jalan keluar untuk Rashford tampaknya makin sempit dan rumit.