Patrick Kluivert Tegaskan Pemain Naturalisasi Tidak Jadi Jaminan Starter

Strategibola.com – Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, dengan tegas mengingatkan para pemain naturalisasi bahwa tidak ada satu pun yang mendapatkan jaminan tempat di starting XI. Ia menegaskan bahwa semua pemain, baik lokal maupun naturalisasi, harus membuktikan kualitas mereka melalui performa di lapangan.

Pernyataan ini Kluivert sampaikan usai Timnas Indonesia menghadapi China dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Kamis (5/6/2025). Dalam laga tersebut, sejumlah pemain dari Liga 1 mendapat kepercayaan penuh untuk tampil sejak menit awal.

Sebelum pertandingan berlangsung, Kluivert memangkas skuadnya dari 28 menjadi 23 pemain. Ia mencoret Jordi Amat dan Shayne Pattynama dari daftar akhir, sebuah keputusan yang menunjukkan keseriusannya dalam memilih pemain berdasarkan performa. Sementara itu, ia justru memasukkan nama-nama pemain lokal seperti Egy Maulana Vikri, Ricky Kambuaya, Yakob Sayuri, dan Rizky Ridho ke dalam susunan starter.

Pada babak kedua, Kluivert juga memberi kesempatan bermain kepada Beckham Putra Nugraha dan Ramadhan Sananta. Kedua pemain muda ini tampil cukup meyakinkan dan menunjukkan bahwa pelatih asal Belanda tersebut benar-benar ingin memberi ruang kepada talenta lokal yang layak.

Kualitas Jadi Tolok Ukur Utama

Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Kluivert menegaskan bahwa ia memilih pemain murni berdasarkan kualitas dan performa, bukan berdasarkan latar belakang atau status kewarganegaraan.

“Semuanya tergantung pada kemampuan,” ujar mantan striker Ajax itu dengan nada tegas. “Saya selalu terbuka memberikan kesempatan kepada pemain lokal jika mereka pantas mendapatkannya. Sejak awal melatih, saya memang ingin melihat potensi pemain-pemain lokal karena saya sangat menghargai mereka.”

Kluivert tidak hanya memberikan pernyataan kosong. Ia membuktikan komitmennya di lapangan dengan menurunkan sejumlah pemain lokal dalam pertandingan penting. Ia menambahkan bahwa kombinasi pemain lokal dan diaspora dapat memperkuat tim secara menyeluruh. Namun, menurutnya, pemain naturalisasi tetap harus bersaing secara adil.

“Kalau mereka menunjukkan kualitas, tentu saya akan memberi kesempatan. Tapi saya tidak menjamin siapa pun akan selalu bermain, termasuk pemain naturalisasi. Mereka juga harus bersaing,” lanjutnya.

Menutup Pintu untuk Naturalisasi Baru

Kluivert juga menegaskan bahwa ia tidak berencana menambah lagi pemain naturalisasi dalam waktu dekat. Ia merasa skuad yang ia miliki saat ini sudah cukup untuk bersaing di level internasional.

“Saya puas dengan tim yang saya punya sekarang,” ucapnya. “Jumlah pemain sudah cukup, jadi saya akan bekerja dengan skuad ini.”

Pernyataan Kluivert tersebut menjadi sinyal kuat bahwa Timnas Indonesia kini mengakhiri era ketergantungan pada “jalan pintas” melalui naturalisasi. Ia ingin membangun tim yang kuat dan solid dengan dasar kompetisi sehat antar pemain, tanpa memandang status kewarganegaraan.

Era Baru Timnas: Semua Harus Bekerja Keras

Langkah Kluivert menunjukkan arah baru dalam pembinaan tim nasional. Ia tidak ingin hanya mengandalkan nama besar atau latar belakang pemain. Sebaliknya, ia memilih untuk mengedepankan kerja keras, dedikasi, dan performa nyata di lapangan.

Pesan ini secara tidak langsung juga memberi semangat baru kepada para pemain lokal bahwa mereka punya peluang yang sama, selama mampu menunjukkan performa terbaik. Kluivert tampak bertekad membentuk tim yang kuat secara kolektif, bukan hanya secara individual.

Dengan filosofi ini, Kluivert tak hanya membangun kekuatan Timnas Indonesia untuk jangka pendek, tetapi juga meletakkan fondasi kuat untuk masa depan. Ia ingin membangun budaya kompetisi yang sehat, di mana setiap pemain wajib membuktikan diri lewat kerja keras dan determinasi.

Sumber : Bola

Comments are closed.

Exit mobile version