strategibola – Mantan kapten Timnas Inggris, Alan Shearer, mengomentari performa striker muda Manchester United, Rasmus Hojlund, yang menurutnya saat ini sedang kehilangan kepercayaan diri.
“Shearer bilang, Hojlund kelihatan kayak pemain yang lagi luka secara mental. Dia belum siap untuk jadi ujung tombak tim besar seperti MU,” ujar Shearer dalam acara Match of the Day.
Statistik Hojlund di Liga Inggris juga belum mengesankan. Sampai sekarang, dia baru bikin tiga gol. Buat pemain yang ditugaskan sebagai striker utama, angka itu jelas belum cukup.
Tampil Buruk Saat MU Kalah dari Wolves
Komentar Shearer keluar setelah MU kalah dari Wolverhampton Wanderers di Old Trafford. Di pertandingan itu, Hojlund main sejak awal, tapi nggak terlihat berbahaya sama sekali.
MU kalah 0-1 setelah Pablo Sarabia mencetak gol buat Wolves di menit ke-77. Buat Wolves, itu kemenangan liga kelima beruntun. Tapi buat MU, hasil ini bikin mereka makin terpuruk di klasemen.
“Shearer bilang, Hojlund kayak telat satu detik buat nyambut bola. Itu tanda dia lagi nggak percaya diri. Dan ketika striker kehilangan insting tajamnya, hasilnya ya seperti ini,” kata Shearer.
Terlalu Dini Jadi Andalan Tim Sebesar MU
Menurut Shearer, MU terlalu cepat mengandalkan Hojlund sebagai striker utama. Usianya masih muda dan jam terbangnya belum banyak.
“Dia belum di titik karier di mana dia harus jadi penyerang utama tim sebesar MU. Tekanannya gede banget, dan dia belum siap,” kata Shearer.
Bukan berarti Hojlund pemain jelek. Tapi di tim sebesar MU, tekanan fans dan media bisa menghancurkan pemain muda kalau nggak kuat mental. Dan itu yang mungkin lagi dirasakan Hojlund sekarang.
MU Kembali Terpuruk di Liga Inggris
Kekalahan dari Wolves adalah yang ke-15 buat MU di Premier League musim ini. Jumlah ini jadi yang paling banyak sejak musim 1989/1990.
MU sekarang ada di posisi ke-14 klasemen dan cuma unggul selisih gol dari Wolves. Padahal, tiga hari sebelumnya mereka tampil luar biasa saat menang dramatis lawan Lyon di Liga Europa.
Sayangnya, MU belum bisa konsisten. Mereka bisa tampil oke di kompetisi Eropa, tapi sering tampil buruk di liga.
Masalah Bukan Cuma di Hojlund
Banyak yang menyalahkan Hojlund karena nggak bikin gol. Tapi kenyataannya, masalah MU lebih dari sekadar striker. Gelandang mereka sering lambat bikin serangan, dan winger-nya kurang kreatif kasih umpan matang.
Sering kali Hojlund kelihatan sendirian di depan. Bola nggak sampai ke dia, jadi dia harus turun jemput bola ke tengah. Akhirnya, dia capek sendiri dan nggak bisa maksimal di kotak penalti.
Apakah MU Salah Rekrut Hojlund?
MU mengeluarkan duit yang nggak sedikit buat boyong Hojlund dari Atalanta. Tapi performanya sejauh ini belum bisa sesuai harapan. Jadi, muncul pertanyaan: Apakah MU buru-buru beli dia?
Seharusnya, pemain muda kayak Hojlund diberi waktu buat berkembang. Bukan langsung disuruh jadi penyelamat tim. Kalau terus-terusan ditekan dan dijadikan kambing hitam, mentalnya bisa rusak.
Solusi Buat Hojlund dan Manchester United
Alan Shearer menyarankan agar manajemen MU lebih bijak dalam mengelola pemain muda. Jangan kasih beban terlalu berat ke Hojlund.
“Kalau dia terus dipaksa memikul beban tim dan disalahkan saat kalah, kepercayaan dirinya bisa hancur total,” kata Shearer.
MU juga perlu perbaiki lini tengah dan sistem permainan supaya striker mereka, siapa pun itu, bisa punya peluang emas di depan gawang.
Akankah Hojlund Bangkit?
Rasmus Hojlund masih muda dan punya potensi besar. Tapi kalau dia terus dikritik dan nggak dapet dukungan dari tim maupun fans, bisa-bisa bakatnya malah gagal berkembang.
Musim ini memang berat buat MU dan Hojlund. Tapi masih ada waktu buat memperbaiki semuanya. Yang penting, dia butuh kepercayaan, waktu, dan sistem yang mendukung.