Fabio Quartararo: Tiga Balapan Tanpa Finis, Apa yang Terjadi dengan Pembalap Yamaha di MotoGP Aragon 2025?

StrategibolaFabio Quartararo mengalami kegagalan finis beruntun di tiga seri terakhir, termasuk di MotoGP Aragon 2025. Apa penyebab utama masalah chatter di motor Yamaha YZR-M1? Baca ulasan lengkapnya di sini.Kisah perjalanan Fabio Quartararo di MotoGP Aragon 2025 tidak berjalan mulus. Pembalap Monster Energy Yamaha ini tercatat gagal finis dalam tiga balapan berturut-turut, dengan yang terbaru terjadi di balapan utama di Aragon pada Minggu, 8 Juni 2025. Masalah utama yang dialami Quartararo kali ini adalah chatter pada motor Yamaha YZR-M1-nya, yang mengganggu performanya saat bertarung memperebutkan posisi 10.

Kualifikasi dan Sprint yang Menyulitkan

Quartararo datang ke Aragon dengan kondisi yang tidak ideal. Ia hanya mampu meraih posisi ke-11 di sesi kualifikasi, sebuah posisi yang jauh dari harapannya sebagai pembalap andalan Yamaha. Di sesi Sprint pada Sabtu, 7 Juni, Quartararo sempat menunjukkan tanda-tanda positif. Ia berhasil naik ke posisi 6 pada lap pembuka. Namun, keberuntungannya tidak bertahan lama. Pada Lap 7, ia tersenggol oleh Maverick Vinales dan melorot ke posisi 10. Akhirnya, ia harus puas finis di urutan ke-11 setelah disalip oleh Raul Fernandez.

Balapan Utama: Masalah yang Sama Kembali Muncul

Masalah Quartararo berlanjut pada balapan utama pada Minggu. Setelah start, ia berhasil menempati posisi 9. Namun, ketika balapan memasuki pertengahan, ia mulai tersalip oleh Joan Mir dan Vinales, yang menunjukkan betapa sulitnya baginya untuk bertahan. Pada Lap 13, Quartararo terjatuh di Tikungan 1, yang mengakhiri balapannya lebih cepat dan membuatnya gagal finis. Ini bukan pertama kalinya Quartararo mengalami masalah besar; sebelumnya ia juga gagal finis di MotoGP Prancis dan MotoGP Inggris.

Penyebab Chatter yang Masih Misterius

Salah satu masalah yang menjadi fokus Quartararo adalah fenomena chatter pada motor YZR-M1. Chatter ini terjadi ketika motor menghasilkan getaran yang sangat mengganggu, terutama pada ban belakang. Quartararo mengungkapkan, “Sama seperti kemarin (Sprint), chatter di ban belakang mengganggu. Rem depan terkunci, dan tidak ada grip. Grip memang membaik dari lap ke lap, tetapi chatter-nya sangat parah dan saya tidak bisa berkendara dengan baik. Saat saya sedikit menekan, saya justru kehilangan grip depan.”

Chatter ini seringkali muncul ketika Quartararo menggunakan ban lunak, namun ia terkejut karena masalah ini juga terjadi saat ia menggunakan ban medium. Sebagai juara MotoGP 2021, ia menyadari bahwa masalah ini sangat membingungkan karena biasanya masalah tersebut hanya muncul pada ban lunak. Quartararo pun berharap Yamaha segera menemukan solusi dan meninggalkan hasil buruk di Aragon untuk fokus pada balapan berikutnya.

Aragon: Sirkuit yang Menjadi Penentu Potensi

Aragon, menurut Quartararo, adalah salah satu sirkuit penting untuk mengukur potensi motor dan tim. “Balapan ini adalah titik di mana kami benar-benar bisa melihat potensi kami dan mengetahui posisi kami. Di beberapa sirkuit, kami tampil lebih baik, di sirkuit lain bisa lebih buruk, tapi Aragon adalah salah satu sirkuit penting untuk mengukur potensi kami, dan hasilnya sangat buruk,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Quartararo tetap optimis. Ia menganggap bahwa sirkuit-sirkuit seperti Mugello dan Assen akan memberikan peluang lebih baik bagi Yamaha dan dirinya untuk menunjukkan performa lebih maksimal. “Jadi, saya rasa kami harus banyak meningkatkan performa. Masih jalan yang panjang, tetapi saya rasa Mugello dan Assen adalah sirkuit di mana kami bisa jauh lebih cepat,” tambahnya.

Posisi Klasemen dan Harapan ke Depan

Saat ini, Quartararo berada di peringkat 10 klasemen pembalap dengan koleksi 59 poin, tertinggal 14 poin dari rookie Fermin Aldeguer yang berada di peringkat 9. Meskipun hasil di Aragon mengecewakan, ia berharap dapat kembali tampil kompetitif pada MotoGP Italia yang akan digelar di Sirkuit Mugello pada 20-22 Juni 2025.

MotoGP 2025 memang masih panjang, dan Quartararo memiliki cukup waktu untuk bangkit dan kembali bersaing di depan. Namun, dengan masalah teknis yang belum terpecahkan dan persaingan yang semakin ketat, ia harus segera menemukan solusi untuk kembali ke jalur kemenangan.

Comments are closed.

Exit mobile version