Pecco Bagnaia Bandingkan Musim 2024: Tanpa Sprint Race, Mirip Era Marquez 2019

Strategibola-Juara Dunia MotoGP 2023, Francesco “Pecco” Bagnaia, memberikan pandangan menarik tentang kemungkinan dinamika musim 2024 jika format balapan sprint race dihapuskan. Dalam wawancara eksklusif, Bagnaia membandingkan situasi tersebut dengan performa dominan Marc Marquez pada musim 2019. Simak penjelasannya di bawah ini.

Bagnaia: Tanpa Sprint Race, Musim Akan Lebih Tradisional

Pecco Bagnaia menyebutkan bahwa absennya sprint race akan membuat musim MotoGP 2024 lebih fokus pada konsistensi di balapan utama, mirip dengan pola kejuaraan pada tahun-tahun sebelumnya. Ia menyoroti bagaimana format tanpa sprint race memberi kesempatan kepada pembalap untuk memaksimalkan performa saat race day.

“Jika tidak ada sprint race, maka tekanan akan berkurang, dan semua akan bergantung pada balapan utama. Ini sangat mirip dengan musim 2019, ketika Marquez mendominasi sepanjang musim dengan pendekatan yang sangat stabil,” ujar Bagnaia.

Bagnaia juga menjelaskan bahwa meski format sprint race menambah elemen kompetisi, itu juga menguras fisik dan mental pembalap.

Kilas Balik Dominasi Marquez di 2019

Musim 2019 menjadi salah satu musim terbaik dalam sejarah MotoGP, di mana Marc Marquez menunjukkan dominasinya dengan memenangkan 12 dari 19 balapan. Marquez juga memecahkan rekor poin tertinggi dalam satu musim dengan total 420 poin.

Bagnaia percaya bahwa tanpa sprint race, pendekatan yang sama seperti Marquez di 2019 bisa menjadi kunci sukses.

“Marc tidak hanya cepat, tetapi juga sangat konsisten. Dia tahu kapan harus menyerang dan kapan bermain aman. Itulah yang harus kami pelajari jika format tanpa sprint race diterapkan,” tambah Bagnaia.

Keuntungan Tanpa Sprint Race di Musim 2024

Tanpa sprint race, pembalap akan memiliki lebih banyak waktu untuk mempersiapkan motor dan strategi balapan. Hal ini diyakini akan mengurangi risiko cedera yang kerap terjadi karena tekanan tinggi dalam balapan sprint.

Bagnaia juga menyoroti pentingnya adaptasi strategi tanpa balapan tambahan. Menurutnya, setiap poin di balapan utama akan menjadi lebih berharga.

Sprint Race: Pro dan Kontra di Mata Pembalap

Format sprint race yang diperkenalkan pada musim 2023 memang mendapat beragam respons dari pembalap. Beberapa pembalap mengapresiasi format ini karena memberi lebih banyak aksi di akhir pekan, sementara yang lain merasa beban fisik dan mental menjadi lebih besar.

Bagnaia sendiri mengakui bahwa ia menyukai tantangan sprint race, namun ia juga paham bahwa format ini membuat pembalap harus mengambil risiko lebih besar dalam setiap balapan.

“Saya menikmati sprint race, tetapi jika kita kembali ke format tradisional, saya yakin itu akan membuat kejuaraan lebih menarik dengan cara yang berbeda,” ujar Bagnaia.

Apa yang Bisa Kita Harapkan di 2024?

Musim 2024 MotoGP diprediksi akan menjadi salah satu musim yang paling kompetitif, baik dengan maupun tanpa sprint race. Para penggemar MotoGP tentu berharap melihat aksi seru dari Bagnaia, Marquez, dan pembalap lainnya yang terus bersaing memperebutkan gelar juara dunia.

Satu hal yang pasti, menurut Bagnaia, musim 2024 tanpa sprint race akan menghadirkan tantangan yang berbeda, sekaligus memberikan nuansa nostalgia pada era sebelum 2023.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *