Dominasi Ducati di MotoGP 2025 Mulai Goyah, Marc Marquez Dkk Dapat Ultimatum

Strategibola-Dominasi Ducati di MotoGP 2025 mulai menunjukkan tanda-tanda keretakan. Setelah musim 2024 yang luar biasa dengan 19 kemenangan dari 20 balapan, tim pabrikan asal Italia ini menghadapi persaingan ketat di musim baru. Manajer Umum Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, memberikan ultimatum kepada para pembalapnya, termasuk Marc Marquez dan Francesco Bagnaia, untuk segera memperbaiki performa mereka setelah dua seri terakhir tanpa kemenangan di posisi pertama.

Dua balapan terakhir, MotoGP Prancis dan Inggris 2025, menjadi bukti bahwa Ducati tidak lagi tak terkalahkan. Johann Zarco dari LCR Honda memenangi balapan di Le Mans, sementara Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing menguasai Sirkuit Silverstone. Hanya Marc Marquez yang mampu menyelamatkan muka Ducati dengan finis ketiga di MotoGP Inggris, meskipun keberhasilannya ini terjadi karena masalah teknis yang dialami Fabio Quartararo dari Yamaha.

Performa Menurun dan Ultimatum dari Dall’Igna

Gigi Dall’Igna, yang dikenal sebagai otak di balik kesuksesan teknis Ducati, tidak tinggal diam melihat penurunan performa timnya. Ia meminta Marquez dan Bagnaia untuk mengevaluasi strategi dan meningkatkan konsistensi. “Kami tidak bisa terus seperti ini. Lawan kami menunjukkan kemampuan luar biasa, dan kami harus bereaksi cepat,” ujar Dall’Igna.

Marc Marquez, yang bergabung dengan tim pabrikan Ducati Lenovo pada 2025, sempat mendominasi awal musim dengan kemenangan di Thailand dan Qatar. Namun, performanya belakangan ini mulai goyah, terutama setelah insiden tabrakan di Silverstone yang melibatkan dirinya dan adiknya, Alex Marquez. Sementara itu, Francesco Bagnaia, juara dunia dua kali, masih kesulitan menyesuaikan diri dengan Desmosedici GP25, yang dikritik karena masalah pada bagian depan motor.

Persaingan Ketat dari Pabrikan Lain

Kehadiran Honda dan Aprilia sebagai ancaman nyata menambah tekanan bagi Ducati. Kemenangan Zarco di Prancis mengakhiri rentetan 21 kemenangan beruntun Ducati sejak 2024, sementara Bezzecchi membuktikan bahwa Aprilia kini mampu bersaing di barisan depan. Fabio Quartararo dari Yamaha juga menunjukkan peningkatan, meskipun masalah teknis menghambatnya di Inggris. Marquez sendiri mengakui bahwa persaingan yang lebih ketat akan membuat MotoGP 2025 lebih menarik, meskipun ia tetap berharap Ducati mempertahankan keunggulan.

Harapan dan Strategi ke Depan

Ducati kini berada di persimpangan. Untuk mengembalikan dominasi, tim harus memperbaiki masalah teknis pada Desmosedici GP25 dan memastikan para pembalapnya tampil lebih konsisten. Marquez, dengan pengalaman enam kali juara dunia, tetap menjadi harapan utama, tetapi tekanan dari Bagnaia dan pembalap lain seperti Alex Marquez dari Gresini Racing tidak bisa diabaikan.

MotoGP 2025 masih panjang, dan dengan perubahan seperti penggunaan ban Pirelli mulai 2027 serta bahan bakar terbarukan, persaingan diprediksi semakin sengit. Akankah Ducati bangkit, atau justru Honda dan Aprilia yang akan mengambil alih? Hanya waktu yang akan menjawab.

Comments are closed.