Strategibola.com – Kevin De Bruyne resmi mengakhiri perjalanan panjangnya bersama Manchester City dan kini berseragam Napoli. Namun, sebelum kepindahan ini terjadi, bintang Belgia itu sempat masuk dalam radar Liverpool dan hampir bergabung dengan tim masa kecilnya. Fakta ini tentu mengejutkan banyak penggemar sepak bola, terutama di Inggris, yang tidak pernah membayangkan De Bruyne mengenakan seragam merah Merseyside.
Satu Dekade Bersama City: Akhir Era De Bruyne
Kevin De Bruyne adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah Manchester City. Selama 10 tahun membela The Citizens, ia memenangkan segalanya — mulai dari Liga Primer Inggris, FA Cup, hingga Liga Champions. Namun, pada tahun 2025, sang maestro lini tengah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontraknya dan meninggalkan Etihad Stadium dengan status bebas transfer.
Kepergiannya pun terkesan mendadak. Ia tidak bergabung dengan skuat City dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2025. Banyak pihak menduga bahwa keputusannya itu didasari oleh keinginan untuk mencari tantangan baru, serta membuktikan bahwa dirinya masih layak bermain di level tertinggi, meskipun usianya telah menginjak 33 tahun.
Napoli Jadi Tujuan, Liga Champions Jadi Magnet
De Bruyne akhirnya menerima tawaran dari Napoli, klub yang baru saja menjuarai Serie A Italia. Kepindahan ini dianggap strategis, karena memberikan De Bruyne peluang kembali tampil di ajang Liga Champions, sesuatu yang ia rindukan setelah musim yang menantang di City akibat cedera dan rotasi pemain.
Di bawah manajemen baru dan proyek ambisius yang dibangun Napoli, De Bruyne dipercaya bisa menjadi pusat permainan sekaligus mentor bagi para pemain muda. Penampilannya dinanti, terutama dalam menghadapi klub-klub besar Eropa di musim 2025/26.
Hampir Gabung Liverpool: Mimpi yang Tak Terwujud
Yang mengejutkan adalah fakta bahwa sebelum menerima pinangan Napoli, Kevin De Bruyne sempat mempertimbangkan untuk tetap bermain di Liga Inggris. Bahkan, ia dikabarkan melakukan “pembicaraan singkat” dengan Liverpool, klub yang ia dukung semasa kecil.
Menurut laporan eksklusif dari The Athletic, De Bruyne tertarik dengan proyek Liverpool pasca keberhasilan mereka menjuarai EPL musim 2024/25. Dengan gaya bermain progresif di bawah pelatih baru, serta kestabilan tim yang telah dibangun selama beberapa musim terakhir, Liverpool dianggap sebagai tempat yang ideal untuk melanjutkan kariernya di Inggris.
Namun, pembicaraan tersebut tidak berkembang lebih jauh. Baik dari pihak pemain maupun klub, tidak ada kesepakatan konkret yang tercapai. Beberapa spekulasi menyebutkan bahwa faktor gaji, durasi kontrak, dan kemungkinan gangguan hubungan dengan suporter City turut memengaruhi gagalnya transfer ini.
Transfer De Bruyne: Apa Artinya Bagi Sepak Bola Eropa?
Jika kepindahan ke Liverpool benar-benar terjadi, itu bisa menjadi salah satu transfer paling kontroversial dalam sejarah Premier League. Mengingat rivalitas antara Manchester City dan Liverpool dalam beberapa tahun terakhir, langkah De Bruyne menuju Anfield akan memantik kontroversi besar.
Sebagai catatan, hanya sedikit pemain yang pernah berpindah langsung dari City ke Liverpool atau sebaliknya. James Milner menjadi pemain terakhir yang melakukan hal itu pada 2015, saat ia meninggalkan City untuk bergabung dengan Liverpool. Sementara itu, Raheem Sterling adalah nama terakhir yang berpindah dari Anfield ke Etihad, yang kala itu juga memicu kontroversi.
Transfer De Bruyne ke Liverpool bisa saja memperkuat lini tengah The Reds secara signifikan, sekaligus melemahkan rival langsung mereka. Namun, pada akhirnya, sang gelandang lebih memilih tantangan baru di Italia daripada memicu drama di Liga Inggris.
Mengapa Napoli? Mengapa Bukan Liga Arab atau MLS?
Sebelum memilih Napoli, Kevin De Bruyne juga menerima tawaran dari klub-klub Liga Arab Saudi dan Major League Soccer (MLS) di Amerika Serikat. Meski secara finansial tawaran tersebut sangat menggiurkan, De Bruyne tampaknya masih ingin bersaing di kompetisi top Eropa.
Dengan bergabung ke Napoli, ia tidak hanya mendapatkan kesempatan untuk bermain di Liga Champions, tapi juga menjaga reputasinya sebagai gelandang kelas dunia yang masih relevan. Pilihan ini menunjukkan bahwa ambisinya tidak sekadar mengejar uang, tapi juga prestasi dan tantangan di level tertinggi.
Warisan De Bruyne dan Langkah Baru di Napoli
Kevin De Bruyne telah meninggalkan warisan besar di Manchester City. Ia dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik yang pernah bermain di Liga Inggris, dengan visi, akurasi umpan, dan kecerdasan taktis yang jarang dimiliki pemain lain.
Kini di Napoli, ia akan memulai babak baru yang tak kalah menantang. Meski gagal mewujudkan impian bermain untuk Liverpool, keputusannya tetap menunjukkan bahwa ia adalah pemain yang memilih tantangan nyata daripada kenyamanan.
Para penggemar Napoli pun kini menaruh harapan besar kepada De Bruyne, bahwa ia bisa membawa klub kembali bersinar di Eropa. Sedangkan bagi suporter Liverpool, kisah ini akan menjadi “apa yang bisa saja terjadi” dalam sejarah panjang mereka.