Strategibola.com – Karier Kobbie Mainoo di Manchester United tampaknya mengalami perubahan drastis.
Pemain muda yang sebelumnya menjadi andalan di era Erik ten Hag kini justru terpinggirkan setelah Ruben Amorim mengambil alih kursi pelatih di Old Trafford.
Mainoo, yang musim lalu tampil impresif dan bahkan mendapat panggilan ke Timnas Inggris, kini jarang mendapat menit bermain.
Menurut laporan internal klub, Amorim tidak sepenuhnya yakin dengan gaya permainan sang gelandang yang dianggap belum sesuai dengan sistem barunya di United.
Kondisi tersebut membuat masa depannya di klub raksasa Premier League itu menjadi tanda tanya besar.
Beberapa laporan bahkan menyebut bahwa Mainoo akan dilepas pada bursa transfer Januari 2026 mendatang.
Ketika Kepercayaan Kobbie Mainoo Hilang
Sebelum Amorim datang, Kobbie Mainoo dikenal sebagai simbol harapan baru lini tengah Manchester United.
Di bawah Erik ten Hag, ia tampil solid, berani menekan, dan memiliki kontrol bola yang matang untuk pemain seusianya.
Namun sejak Amorim mengambil alih, struktur permainan berubah.
Pelatih asal Portugal itu lebih menyukai gelandang dengan mobilitas tinggi dan kemampuan pressing ketat — sesuatu yang belum sepenuhnya dimiliki Mainoo.
Akibatnya, pemain berusia 19 tahun itu kini lebih sering duduk di bangku cadangan, hanya dimainkan di laga-laga minor, atau bahkan tidak masuk skuad sama sekali.
Situasi ini memantik reaksi cepat dari banyak klub besar Eropa.
Rebutan Klub Besar Eropa
Ketika satu pintu tertutup, pintu lain terbuka.
Situasi tidak menentu Mainoo di Manchester United membuat Real Madrid, Atletico Madrid, dan Barcelona segera memantau perkembangan sang gelandang.
Namun, laporan terbaru menyebut bahwa Atletico Madrid menjadi klub yang paling serius mengejar tanda tangannya.
Los Colchoneros dikabarkan ingin meminjam Mainoo lebih dulu sebelum memutuskan transfer permanen di akhir musim.
Di sisi lain, Real Madrid juga tertarik menjadikan Mainoo sebagai investasi jangka panjang.
Mereka menilai sang pemain memiliki karakteristik permainan yang bisa dikembangkan seperti Jude Bellingham — sama-sama cerdas dan matang di usia muda.
Napoli Jadi Pesaing Utama
Tak hanya Spanyol, Napoli juga masuk dalam daftar peminat.
Klub Serie A itu dilaporkan berada di posisi terdepan karena memiliki kebutuhan mendesak akan gelandang baru setelah Kevin De Bruyne mengalami cedera panjang.
Napoli sebelumnya sudah mencoba merekrut Mainoo pada musim panas 2025, namun Manchester United menolak saat itu.
Kini dengan situasi yang berubah, peluang Napoli untuk mendapatkan jasa Mainoo semakin terbuka lebar.
Pemain asal Inggris itu disebut mulai tertarik dengan opsi pindah ke Italia, di mana ia bisa mendapatkan menit bermain reguler dan kesempatan berkembang tanpa tekanan berlebihan seperti di Premier League.
Pandangan Pengamat: Mainoo Masih Emas Muda
Banyak pengamat sepak bola Inggris menilai bahwa terpinggirkannya Mainoo bukan karena kualitas, tetapi karena perubahan taktik Amorim yang lebih kaku.
Eks pemain United, Rio Ferdinand, bahkan menyebut keputusan itu sebagai langkah berisiko bagi Amorim.
“Kobbie adalah salah satu talenta paling alami di lini tengah Inggris saat ini.
Jika United kehilangan dia, mereka akan menyesal di masa depan,” ujar Ferdinand dalam wawancaranya dengan TNT Sports.
Memang, di usia muda, Mainoo telah menunjukkan kematangan luar biasa.
Ia memiliki kemampuan membaca permainan, distribusi bola akurat, dan ketenangan yang jarang dimiliki pemain seusianya.
Arah Masa Depan Kobbie Mainoo
Dengan Atletico, Real Madrid, dan Napoli dalam daftar peminat, masa depan Mainoo tampak cerah meski hubungannya dengan Manchester United meredup.
Kemungkinan besar, sang pemain akan mencari pelabuhan baru pada Januari 2026.
Jika transfer terjadi, bukan mustahil ia akan mengikuti jejak pemain muda Inggris lainnya yang sukses di luar negeri — seperti Jude Bellingham di Real Madrid atau Tammy Abraham di AS Roma.
Bagi Mainoo, keputusan ini bukan sekadar pindah klub, melainkan langkah untuk menyelamatkan kariernya agar tetap berkembang di level tertinggi.
Nasib Kobbie Mainoo di Manchester United menjadi contoh bagaimana cepatnya dinamika sepak bola berubah.
Dari pemain muda andalan, kini ia menjadi korban perubahan pelatih dan sistem permainan.
Namun, di balik itu semua, minat dari Atletico Madrid, Real Madrid, dan Napoli membuktikan bahwa talenta emas ini belum padam.
Jika diberi kesempatan yang tepat, Mainoo bisa kembali bersinar — mungkin bukan di Old Trafford, tapi di panggung besar Eropa lainnya.






