Strategibola.com – Luka Modric kembali membuktikan bahwa kelas tak pernah menua. Pada usia 40 tahun, gelandang elegan milik Timnas Kroasia itu kembali mencatatkan sejarah dengan membawa negaranya lolos ke Piala Dunia 2026. Kemenangan 3-1 Kroasia atas Kepulauan Faroe memastikan tiket otomatis dan menegaskan betapa vitalnya Modric bagi Vatreni meski berada di penghujung karier.
Keberhasilan ini terasa spesial karena mengukuhkan status Modric sebagai salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah sepak bola Kroasia. Dari tujuh kelolosan Kroasia ke Piala Dunia, lima di antaranya tercipta di era Modric. Ia bukan hanya pernah menjadi bagian dari setiap perjalanan penting, tetapi juga menjadi pusat gravitasi permainan Kroasia hampir dua dekade.
Modric Loloskan Kroasia, Rekor Baru Terukir
Kemenangan Kroasia atas Faroe bukan sekadar hasil wajib. Itu adalah penanda bahwa generasi emas yang dipimpin Modric masih memiliki bara yang belum padam. Setelah sempat tertinggal, Kroasia bangkit melalui gol Gvardiol, Musa, dan Vlasic yang memastikan mereka memuncaki Grup L.
Modric tampil sebagai pemimpin alami: mengatur tempo, memastikan stabilitas, dan menjadi referensi bagi pemain muda di sekelilingnya. Konsistensinya, bahkan di umur 40 tahun, membuatnya terus berada di level tertinggi.
Perjalanan Panjang Sang Maestro
Karier internasional Modric adalah perjalanan epik yang tak banyak dimiliki pemain modern.
2006: Pemain muda pemalu yang menjalani debut Piala Dunia.
2014: Gelandang kunci, tetapi Kroasia belum stabil.
2018: Puncak karier internasional. Modric membawa Kroasia ke final Piala Dunia dan menyabet Ballon d’Or.
2022: Menutup turnamen dengan peringkat ketiga setelah tampil konsisten di setiap laga.
Dengan segala pencapaian itu, Modric bukan hanya ikon; ia adalah definisi ketahanan, dedikasi, dan kualitas yang melintasi generasi.
Menuju Panggung Terakhir di 2026?
Piala Dunia 2026 kemungkinan menjadi panggung terakhir Modric bersama Vatreni. Di usianya yang tak lagi muda, Modric tetap menunjukkan profesionalisme ekstrem dalam menjaga fisik dan ritme bermain.
Zlatko Dalic pun berulang kali mengakui bahwa Kroasia masih bertumpu pada kepemimpinan serta kecerdasan taktis Modric. Tanpa dirinya, ritme dan identitas permainan Kroasia akan jauh berbeda.
Turnamen 2026 bisa menjadi momen perpisahan megah sekaligus penghormatan untuk karier yang penuh dedikasi dan prestasi.
Warisan yang Tak Akan Terhapus
Apa pun hasil Kroasia di 2026, Modric telah menulis kisah abadi:
Gelandang terbaik dalam sejarah Kroasia
Pemain dengan lima partisipasi Piala Dunia
Pemimpin generasi yang membawa Kroasia ke final Piala Dunia
Simbol kerja keras dan umur panjang di sepak bola modern
Jika 2026 benar-benar menjadi penutup karier internasionalnya, itu akan menjadi ending yang pantas untuk seorang maestro yang tak tergantikan.





