Strategibola.com – Napoli kembali menegaskan statusnya sebagai kekuatan utama sepak bola Italia. Klub asal Italia Selatan tersebut sukses menjuarai Supercoppa Italiana 2025 setelah menundukkan Bologna dengan skor meyakinkan 2-0 dalam laga final yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, Selasa (23/12) dini hari WIB. Kemenangan ini tidak hanya menghadirkan trofi, tetapi juga mengukir sejarah baru bagi Napoli.
Dua gol kemenangan Napoli seluruhnya dicetak oleh David Neres, yang tampil luar biasa dan menjadi pembeda di laga puncak. Berkat hasil ini, Napoli resmi meraih gelar ganda Scudetto dan Supercoppa dalam satu musim—prestasi yang terakhir kali mereka raih pada tahun 1990. Meski demikian, pelatih Antonio Conte justru memilih bersikap rendah hati dan menolak label sebagai penguasa baru sepak bola Italia.
Napoli Tampil Efisien dan Dewasa
Sejak menit awal pertandingan, Napoli menunjukkan pendekatan permainan yang disiplin dan efisien. Bologna mencoba tampil berani dengan tekanan tinggi, namun Napoli mampu meredam agresivitas lawan lewat organisasi pertahanan yang solid serta transisi cepat ke lini depan. Meski kehilangan beberapa pemain kunci, Napoli tetap tampil tenang dan terkontrol.
Gol pembuka tercipta pada menit ke-37 melalui aksi individu David Neres. Menerima bola dari sisi kiri, pemain asal Brasil tersebut mengecoh bek lawan sebelum melepaskan tembakan melengkung dari luar kotak penalti yang tak mampu diantisipasi kiper Bologna. Gol ini menjadi bukti kualitas teknis dan kepercayaan diri Neres di laga krusial.
Memasuki babak kedua, Bologna mencoba meningkatkan intensitas permainan. Namun, alih-alih menyamakan kedudukan, mereka justru kembali kebobolan. Kesalahan fatal dalam proses build-up dimanfaatkan dengan sempurna oleh Neres yang mencuri bola dan mencungkilnya melewati kiper. Skor 2-0 bertahan hingga peluit akhir.
David Neres, Pahlawan Final
Penampilan David Neres layak disebut sebagai salah satu performa terbaik di final Supercoppa dalam beberapa tahun terakhir. Selain dua gol, kontribusinya dalam membuka ruang, melakukan pressing, dan membantu pertahanan sangat krusial bagi keseimbangan tim.
Antonio Conte pun memberikan pujian, meski tetap menekankan aspek kolektivitas. Menurutnya, gol pertama Neres adalah momen magis individu, sementara gol kedua lahir dari hasil kerja tim dan analisis taktik yang matang terhadap kelemahan Bologna. Hal ini mencerminkan pendekatan Conte yang selalu menempatkan sistem di atas nama besar.
Kebangkitan Pemain yang Diremehkan
Selain Neres, beberapa pemain Napoli juga tampil menonjol, termasuk Rasmus Højlund dan Scott McTominay. Keduanya menunjukkan kontribusi signifikan meski tak mencatatkan gol. Pergerakan tanpa bola, duel fisik, serta disiplin taktik mereka menjadi bagian penting dari kemenangan Napoli.
Conte secara terbuka membela para pemain yang sebelumnya kerap mendapat kritik di klub lama mereka. Ia menegaskan bahwa dengan sistem yang tepat dan kepercayaan penuh, pemain bisa menunjukkan potensi terbaiknya. Transformasi ini menjadi salah satu faktor keberhasilan Napoli sepanjang musim.
Bologna Belajar dari Kesalahan
Di kubu Bologna, kekalahan ini menjadi pelajaran mahal. Meski tampil cukup kompetitif, satu kesalahan fatal di lini belakang berujung pada gol kedua Napoli yang mematikan momentum. Pelatih Bologna menolak menyalahkan individu dan justru memuji semangat juang timnya yang berhasil mencapai final.
Perjalanan Bologna hingga partai puncak tetap layak diapresiasi. Keikutsertaan mereka di Supercoppa dan keberhasilan melaju ke final menjadi sinyal kebangkitan klub, meski harus mengakui keunggulan Napoli yang lebih berpengalaman.
Mental Juara ala Antonio Conte
Bagi Antonio Conte, kemenangan di final bukan sekadar soal permainan indah, melainkan hasil akhir. Ia menegaskan bahwa sejarah hanya mengingat pemenang, bukan finalis yang kalah. Mentalitas inilah yang berhasil ditanamkan ke dalam skuad Napoli.
Napoli menuntaskan turnamen Supercoppa dengan rekor sempurna, tanpa kebobolan, dan menyingkirkan lawan-lawan kuat. Gelar ini menjadi pelengkap perjalanan gemilang Napoli setelah sebelumnya menjuarai Serie A.
Tetap Merendah Meski Bersejarah
Menariknya, meski sukses meraih dua trofi besar, Conte tetap merendah. Ia menilai Napoli belum berada pada level untuk mendominasi sepak bola Italia dalam jangka panjang. Target realistis tetap ditekankan agar pemain tidak terlena oleh euforia.
Sikap ini mencerminkan filosofi kepemimpinan Conte yang berorientasi jangka panjang. Namun, dengan performa konsisten dan mental juara yang kuat, Napoli kini layak disebut sebagai standar baru sepak bola Italia—setidaknya untuk saat ini.





