Tujuan Mohamed Salah Hanya Dua: Bertahan di Liverpool atau Hijrah ke Arab Saudi

Tujuan Mohamed Salah Hanya Dua Bertahan di Liverpool atau Hijrah ke Arab Saudi

Strategibola.com – Masa depan Mohamed Salah kembali menjadi sorotan besar di Eropa. Penyerang andalan Liverpool itu dikabarkan telah mempersempit opsi kariernya hanya pada dua tujuan: bertahan di Anfield atau menerima tawaran dari Arab Saudi. Kepastian ini muncul setelah pendekatan klub Turki, Fenerbahce, ditolak secara tegas oleh perwakilan sang pemain.

Isu ini mencuat di tengah musim 2025/2026, saat peran Salah di Liverpool tidak lagi sepenuhnya dominan seperti tahun-tahun sebelumnya. Perubahan taktik, rotasi pemain, hingga dinamika internal klub membuat masa depan sang bintang Mesir menjadi topik panas di bursa transfer Eropa.

Pendekatan Fenerbahce Ditolak Tegas

Menurut laporan media Turki, pejabat Fenerbahce sempat menggelar pembicaraan langsung dengan agen Mohamed Salah, Ramy Abbas. Pertemuan tersebut bertujuan untuk menjajaki kemungkinan membawa Salah ke Istanbul sebagai proyek besar klub.

Namun, respons yang diterima sangat jelas. Abbas menutup pintu bagi klub Turki tersebut tanpa memberikan ruang negosiasi lanjutan. Ia menegaskan bahwa kliennya tidak tertarik melanjutkan karier di Turki, meski Fenerbahce siap menawarkan peran sentral dan nilai kontrak besar.

Pernyataan itu sekaligus menepis rumor liar yang berkembang dalam beberapa pekan terakhir. Dengan sikap tegas dari agen, spekulasi kepindahan Salah ke Fenerbahce praktis berakhir sebelum benar-benar dimulai.

Agen Perjelas: Pilihan Salah Hanya Dua

Dalam pernyataannya kepada perwakilan Fenerbahce, Ramy Abbas menyampaikan sikap yang tidak ambigu. Ia menyebut bahwa Mohamed Salah hanya mempertimbangkan dua opsi dalam fase karier berikutnya.

“Dia akan tetap di Liverpool atau pindah ke Arab Saudi,” tegas Abbas, sebagaimana dikutip media Turki Sabah.

Pernyataan ini memperjelas arah masa depan Mohamed Salah, sekaligus menegaskan bahwa sang pemain tidak tertarik mencari petualangan di liga Eropa kelas menengah. Baginya, pilihan hanya antara bertahan di klub elite Eropa atau menerima tantangan dan proyek besar di Timur Tengah.

Mengapa Posisi Salah di Liverpool Tidak Lagi Pasti?

Situasi Mohamed Salah di Liverpool memang mengalami perubahan signifikan musim ini. Di bawah arahan pelatih baru, Arne Slot, pendekatan taktik The Reds mengalami penyesuaian besar. Slot lebih menekankan permainan terstruktur, penguasaan bola, dan fleksibilitas posisi di lini depan.

Dampaknya, Salah tidak selalu menjadi pilihan utama di setiap pertandingan. Ia beberapa kali memulai laga dari bangku cadangan, sesuatu yang jarang terjadi sejak kedatangannya di Anfield pada 2017.

Ketegangan sempat mencuat ketika Salah secara terbuka menyatakan kekecewaannya terhadap situasi internal klub. Pernyataan tersebut memicu spekulasi bahwa hubungannya dengan manajemen Liverpool tidak lagi seharmonis sebelumnya.

Statistik Musim Ini Menurun

Dari sisi performa, kontribusi Salah musim ini masih tergolong baik, namun tidak sebrilian standar yang ia tetapkan sendiri. Hingga pertengahan musim, ia mencatatkan 20 penampilan di semua kompetisi dengan torehan lima gol dan empat assist.

Angka tersebut tentu masih bernilai, tetapi jauh dari performa eksplosifnya di musim-musim sebelumnya, ketika ia rutin mencetak lebih dari 20 gol per musim di Liga Inggris. Faktor usia, adaptasi taktik, dan rotasi pemain menjadi tantangan tersendiri bagi penyerang berusia 33 tahun itu.

Meski begitu, status Salah sebagai ikon klub dan legenda modern Liverpool tidak bisa diperdebatkan. Ia tetap menjadi figur sentral di ruang ganti dan salah satu pemain paling berpengaruh dalam sejarah Premier League era modern.

Faktor Finansial Jadi Penentu

Di luar lapangan, faktor finansial turut memengaruhi arah karier Salah. Ia masih terikat kontrak hingga musim panas 2027 dengan gaji bersih tahunan yang dilaporkan mencapai €14 juta. Angka tersebut menjadikannya salah satu pemain dengan bayaran tertinggi di Liverpool.

Kondisi ini membuat sebagian besar klub Eropa sulit memenuhi tuntutan finansialnya. Sebaliknya, klub-klub Liga Pro Saudi memiliki kapasitas ekonomi untuk menawarkan kontrak bernilai besar, baik dari sisi gaji maupun proyek jangka panjang.

Tak heran jika Arab Saudi terus memantau situasi Salah dengan serius, melihatnya sebagai figur global yang mampu meningkatkan daya tarik kompetisi, baik secara olahraga maupun komersial.

Dilema Liverpool Jelang Bursa Transfer

Bagi Liverpool, situasi ini menghadirkan dilema besar. Melepas Salah pada bursa transfer Januari dapat menghasilkan dana segar yang signifikan, namun berisiko melemahkan tim di tengah musim yang masih kompetitif.

Sebaliknya, mempertahankannya tanpa kejelasan peran jangka panjang bisa memperpanjang ketidakpastian internal. Keputusan akhir akan sangat bergantung pada bagaimana hubungan antara Salah, Arne Slot, dan manajemen klub berkembang di paruh kedua musim.

Liverpool atau Arab Saudi?

Pada akhirnya, masa depan Mohamed Salah kini benar-benar mengerucut pada dua pilihan besar. Bertahan di Anfield berarti melanjutkan warisan sebagai salah satu legenda terbesar Liverpool. Sementara hijrah ke Arab Saudi membuka babak baru dengan tantangan berbeda dan nilai finansial yang sulit ditolak.

Keputusan final kemungkinan baru akan terungkap setelah situasi internal Liverpool menemukan kejelasan. Yang pasti, apa pun pilihannya, Mohamed Salah tetap menjadi salah satu nama paling berpengaruh dalam lanskap sepak bola dunia saat ini.

Comments are closed.