Strategibola.com – Fluminense mencatat sejarah penting dalam kiprahnya di ajang Piala Dunia Antarklub 2025 dengan menyingkirkan raksasa Arab Saudi, Al-Hilal. Dalam laga perempat-final yang digelar di Camping World Stadium, tim asal Brasil tersebut menang tipis 2-1 berkat kontribusi luar biasa dari Martinelli dan Hercules.
Pertandingan ini mempertegas dominasi klub Brasil di kompetisi global. Dengan hasil ini, Fluminense tembus semi-final Piala Dunia Antarklub dan akan berhadapan dengan pemenang antara Palmeiras atau Chelsea.
Mengheningkan Cipta untuk Diogo Jota dan Andre Silva
Laga dimulai dalam suasana emosional. Kedua tim dan para penonton di stadion memberikan penghormatan dengan mengheningkan cipta untuk mengenang kepergian tragis Diogo Jota dan saudaranya, Andre Silva. Setelah momen haru itu, pertandingan berjalan hati-hati dengan tempo sedang.
Selama 15 menit pertama, permainan didominasi oleh penguasaan bola di lini tengah. Kedua tim tampak enggan mengambil risiko terlalu dini, hingga akhirnya tembakan pertama tercipta di menit ke-18—tanda awal bahwa laga mulai memanas.
Martinelli Membuka Keunggulan Fluminense
Lima menit menjelang akhir babak pertama, Gabriel Martinelli menyuguhkan aksi individu memukau. Penyerang muda Brasil ini memotong ke dalam pertahanan dari sisi kiri, lalu melepaskan tembakan kaki kiri yang melengkung indah ke pojok jauh gawang. Kiper Al-Hilal, Yassine Bounou, hanya bisa terpaku melihat bola masuk.
Gol Martinelli menjadi pembuka semangat tim Fluminense dan mengubah atmosfer pertandingan yang sebelumnya stagnan. Sorakan penonton menggelegar, mengiringi keunggulan 1-0 yang dibawa ke ruang ganti.
VAR Batalkan Penalti Al-Hilal
Jelang turun minum, Al-Hilal nyaris menyamakan kedudukan. Bek tangguh Kalidou Koulibaly menyundul bola hasil umpan Ruben Neves yang mengarah tepat ke gawang, namun kiper Fluminense, Fabio, melakukan penyelamatan gemilang.
Drama makin memuncak ketika Marcos Leonardo dijatuhkan di kotak penalti oleh Xavier. Wasit sempat menunjuk titik putih, namun keputusan itu dibatalkan setelah tinjauan VAR. Keputusan ini menimbulkan protes dari bangku cadangan Al-Hilal, tapi skor tetap 1-0 hingga babak pertama usai.
Leonardo Samakan Skor, Tapi Hanya Sesaat
Masuk babak kedua, Al-Hilal tampil lebih agresif. Hanya enam menit berselang, tim asuhan Simone Inzaghi sukses menyamakan skor. Lagi-lagi berawal dari bola mati, Koulibaly mengarahkan sundulan ke tengah kotak penalti yang langsung disambar Marcos Leonardo.
Gol ini menjadi angin segar bagi Al-Hilal. Mereka terus menekan, tetapi euforia tersebut tak bertahan lama.
Hercules Jadi Pembeda dan Pahlawan Kemenangan
Fluminense dengan cepat memberikan respons. Pemain pengganti Hercules yang dikenal sering mencetak gol penting, kembali menunjukkan tajinya. Meski tembakan pertamanya diblokir, Hercules tetap tenang dan menyambar bola hasil sundulan Xavier. Tembakannya keras dan presisi ke pojok kiri bawah gawang Bounou.
Gol ini menjadi penentu. Setelah unggul 2-1, Fluminense memperkuat lini belakang dan memainkan tempo permainan. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor tak berubah.
Performa Luar Biasa Hercules dan Martinelli
Penampilan Martinelli dan Hercules layak mendapat sorotan. Keduanya menjadi motor serangan dan penentu kemenangan tim. Hercules kini mencatat dua gol krusial secara beruntun—satu di babak 16 besar dan satu lagi di perempat-final ini.
Martinelli, yang sempat diragukan tampil konsisten, membuktikan kualitasnya dengan satu gol indah dan satu assist tak langsung dalam permainan terbuka.
Kesalahan Cancelo yang Dimanfaatkan
Salah satu momen penting lain adalah blunder dari Joao Cancelo, bek sayap Al-Hilal yang sebelumnya bermain untuk Manchester City. Saat seharusnya melakukan sapuan, ia malah memberikan bola ke Fuentes, yang langsung mengoper kepada Martinelli. Dengan sentuhan pertama yang mulus, Martinelli melepas tembakan keras yang tak mampu dihalau.
Lawan Berikutnya: Palmeiras atau Chelsea
Dengan kemenangan ini, Fluminense tembus semi-final Piala Dunia Antarklub, dan akan menuju ke New York untuk menghadapi pemenang antara Palmeiras atau Chelsea pada 8 Juli mendatang. Laga ini diprediksi menjadi pertarungan besar, terlebih jika menghadapi sesama wakil Brasil, Palmeiras.
Kemenangan Fluminense atas Al-Hilal adalah kerja keras
Kemenangan Fluminense atas Al-Hilal bukan hanya hasil kerja keras, tetapi juga bukti kedalaman skuad dan kualitas individu. Kejelian pelatih dalam rotasi pemain, serta ketajaman Hercules dan Martinelli, menjadi faktor utama di balik keberhasilan ini.
Piala Dunia Antarklub kini semakin menarik dengan keberadaan Fluminense di semi-final. Para penggemar sepak bola Brasil dan netral tentu menantikan apakah Fluminense bisa melaju lebih jauh dan mencatat sejarah sebagai juara dunia antarklub.