Gelar Juara UCL Pertama PSG Tercoreng Denda Rp2,8 Miliar dari UEFA

Strategibola – Gelar juara Liga Champions pertama PSG tercoreng oleh sanksi denda UEFA sebesar Rp2,8 miliar akibat spanduk kontroversial dan aksi suporter yang merusak. Simak kronologinya di sini.

Gelar Perdana UCL PSG Ternoda Denda Rp2,8 Miliar Gara-Gara Spanduk Suporter Ini

Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya meraih gelar perdana di Liga Champions setelah menaklukkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 di partai final yang digelar pada 31 Mei 2025 di Allianz Arena. Namun, euforia kemenangan tersebut harus ternoda akibat aksi kontroversial para pendukungnya yang berujung pada sanksi berat dari UEFA.

Organisasi sepak bola tertinggi di Eropa itu menjatuhkan denda hampir €150.000 atau setara Rp2,8 miliar kepada klub ibu kota Prancis tersebut. Hukuman ini dijatuhkan karena serangkaian pelanggaran yang dianggap mencoreng nilai-nilai sportivitas dan etika pertandingan.

Enam Pelanggaran Serius, Termasuk Spanduk “UEFA Mafia”

UEFA mencatat enam pelanggaran berbeda yang dilakukan oleh suporter PSG selama pertandingan final berlangsung. Salah satu yang paling menyita perhatian adalah penggunaan spanduk provokatif bertuliskan “UEFA Mafia” lengkap dengan ilustrasi hewan babi. Spanduk ini dinilai menghina institusi UEFA secara langsung.

Akibat spanduk tersebut, PSG dijatuhi denda sebesar €10.000. Ironisnya, kejadian ini menempatkan klub dalam posisi yang canggung karena presiden PSG, Nasser al-Khelaifi, merupakan anggota Komite Eksekutif UEFA sekaligus ketua European Club Association (ECA).

Suporter Masuk Lapangan dan Lakukan Vandalisme

Selain spanduk kontroversial, suporter PSG juga melakukan pelanggaran lain seperti masuk ke lapangan setelah peluit akhir berbunyi dan merusak fasilitas stadion. Beberapa fans bahkan terciduk mencabut potongan rumput dari lapangan sebagai “oleh-oleh kemenangan”.

Atas aksi tersebut, UEFA menjatuhkan denda tambahan sebesar:

  • €100.000 untuk pelanggaran pitch invasion dan menyalakan kembang api,

  • €8.000 untuk tindakan vandalisme.

Aksi ini mencoreng momen bersejarah PSG yang seharusnya dikenang sebagai klimaks perjalanan panjang klub dalam meraih supremasi Eropa.

Sanksi Tambahan: Larangan Tiket Tandang Bersyarat

Selain denda finansial, UEFA juga menjatuhkan sanksi bersyarat berupa larangan menjual tiket tandang untuk satu laga UEFA. Hukuman ini ditangguhkan selama dua tahun dan akan diaktifkan apabila PSG melakukan pelanggaran serupa dalam periode tersebut.

Langkah ini diambil sebagai peringatan keras bagi PSG agar memperbaiki pengelolaan suporter, terutama dalam pertandingan-pertandingan bergengsi Eropa.

Reputasi Ternoda, Meskipun Untung Besar

Meskipun dijatuhi sanksi berat, PSG tetap meraup pendapatan besar dari kampanye Liga Champions 2024/25, dengan estimasi total hadiah mencapai €140 juta. Jika dilihat dari sisi finansial, denda yang dijatuhkan UEFA memang tidak sebanding dengan pendapatan mereka.

Namun, kerugian terbesar datang dari sisi reputasi klub. Di tengah pencapaian emas yang seharusnya membawa PSG ke puncak kejayaan, skandal ini justru menjadi noda yang mengganggu perayaan mereka.

Penutup

Gelar perdana PSG di Liga Champions seharusnya menjadi tonggak baru dalam sejarah klub. Namun, aksi tak bertanggung jawab sebagian suporter justru membawa dampak buruk bagi citra Les Parisiens. UEFA pun tak segan memberikan hukuman sebagai bentuk konsistensi terhadap aturan dan nilai-nilai etika olahraga.

Kini, tantangan terbesar PSG bukan hanya mempertahankan performa di lapangan, tetapi juga membangun citra dan disiplin suporter demi menjaga nama baik klub di kancah sepak bola Eropa.

Comments are closed.