Gelar Pertama dalam 17 Tahun, Tottenham Berhasil Juara Liga Europa!

Strategibola.com – Tottenham Hotspur akhirnya mencetak sejarah di Stadion San Mames pada Kamis dini hari WIB (22/5/2025). Klub asal London itu berhasil menaklukkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 dalam final Liga Europa 2024/2025 yang berlangsung menegangkan dan sarat drama.

Di hadapan ribuan penonton, dua raksasa Inggris itu menyuguhkan pertarungan yang tak hanya soal taktik, tapi juga emosi. Tottenham tampil sebagai tim yang lapar gelar. Sementara itu, Manchester United mengusung reputasi besar dan torehan impresif sepanjang turnamen. Namun malam itu, Spurs menunjukkan semangat dan keteguhan yang tak tergoyahkan hingga mereka mengangkat trofi.

Brennan Johnson menjadi pahlawan kemenangan Tottenham. Ia mencetak satu-satunya gol pada akhir babak pertama. Momen tersebut langsung mengubah arah pertandingan dan memukul mental Setan Merah yang kesulitan bangkit.

Meski pelatih Ruben Amorim melakukan berbagai pergantian pemain di babak kedua dan mendorong timnya untuk menekan habis-habisan, Manchester United tetap gagal menembus pertahanan Spurs yang tampil disiplin. Anak-anak asuh Ange Postecoglou bertahan rapat dan memberikan tekanan balik dengan cermat. Waktu terus berjalan dan menjadi musuh tambahan bagi Bruno Fernandes dan kolega yang semakin frustrasi.

Begitu wasit meniup peluit panjang, para pemain Tottenham langsung merayakan kemenangan dengan penuh euforia. Mereka bukan hanya memenangkan pertandingan—mereka menciptakan sejarah. Trofi ini menjadi gelar pertama Spurs sejak 2008 dan lebih bersejarah lagi, gelar Eropa pertama mereka sejak tahun 1984.

Son Heung-min: Dari Air Mata Menjadi Senyum Sejati

Di balik kemenangan tersebut, publik menyaksikan momen emosional dari sang kapten, Son Heung-min. Pemain asal Korea Selatan itu akhirnya mengangkat trofi klub pertamanya setelah menanti selama 15 tahun berkarier di Eropa. Son, yang memulai perjalanan dari Hamburg, melanjutkan kiprahnya di Leverkusen, hingga akhirnya menjadi ikon Tottenham sejak 2015, kini mencatatkan sejarah pribadi yang luar biasa.

Setelah gagal meraih gelar di final Liga Champions 2019 yang menyakitkan, Son tak pernah menyerah. Malam ini, ia membayar semua luka itu dengan senyuman dan air mata kebahagiaan. Ia memegang trofi Liga Europa dengan penuh rasa syukur dan bangga.

Dengan pencapaian ini, Son sejajar dengan legenda sepak bola Asia seperti Cha Bum-kun dan Kim Dong-jin yang lebih dulu meraih prestasi di Eropa. Keberhasilannya tak hanya menjadi kebanggaan bagi Tottenham, tetapi juga untuk seluruh benua Asia yang selama ini menanti momen seperti ini.

Ange Postecoglou dan Kutukan Musim Kedua yang Justru Jadi Berkah

Pelatih Ange Postecoglou juga mencuri sorotan dalam kisah sukses ini. Juru taktik asal Australia itu membuktikan bahwa ia bukan pelatih biasa. Di musim keduanya bersama Spurs, ia membalikkan keraguan publik menjadi kepercayaan. Banyak yang meremehkan gaya bermain ofensifnya di awal masa kepelatihan, namun Postecoglou tetap teguh pada filosofi permainannya.

Ia membawa Tottenham menapak satu per satu anak tangga kemenangan hingga akhirnya mengangkat trofi di Eropa. Prestasi ini bukan yang pertama bagi Postecoglou di musim kedua. Ia pernah meraih sukses serupa saat melatih Brisbane Roar, Timnas Australia, dan Celtic. Kini, ia melanjutkan tradisi juaranya bersama Spurs.

Kisahnya bersama Son pun menyimpan ironi yang manis. Pada final Piala Asia 2015, Postecoglou pernah menyaksikan timnya dikalahkan oleh gol Son saat masih melatih Australia. Kini, ia berdiri berdampingan dengan pemain yang dulu membuatnya kecewa, bersama-sama membawa Tottenham ke puncak Eropa. Sepak bola memang kerap menulis kisah yang tak terduga.

Eropa Kini Mengenal Spurs dengan Wajah Baru

Tottenham tak hanya memenangkan trofi, mereka juga meraih pengakuan. Kemenangan atas tim sekelas Manchester United di final membuat Spurs kini diperhitungkan di panggung Eropa. Mereka bukan lagi tim yang hanya dikenal karena talenta individu, tapi juga karena mental juara dan permainan kolektif yang rapi.

Gaya bermain menyerang, keberanian menekan, dan kepercayaan pada pemain muda menjadi ciri khas baru Tottenham di bawah Postecoglou. Brennan Johnson, pemain muda yang mencetak gol penentu, menjadi simbol generasi baru Spurs yang berani tampil besar di laga besar.

Para suporter yang memadati San Mames malam itu tak hanya menyaksikan kemenangan, tapi juga kelahiran kembali Tottenham Hotspur sebagai kekuatan Eropa. Mereka menyaksikan perjuangan, kerja keras, dan emosi yang akhirnya membuahkan hasil nyata.

Sumber : Bola

Comments are closed.