strategibola – Inter Milan baru saja mengukir sejarah dalam Liga Champions dengan kemenangan dramatis atas Barcelona. Namun, euforia itu harus segera berakhir karena mereka kini harus fokus pada upaya terakhir mempertahankan gelar Scudetto mereka. Laga melawan Torino, yang digelar pada Minggu (11/5) pukul 23.00 WIB, menjadi sangat krusial dalam misi tersebut.
Setelah mengalahkan Barcelona dengan agregat 7-6, Inter harus kembali menatap Serie A dengan serius. Napoli, yang kini memimpin klasemen, hanya unggul tiga poin dari Inter. Dengan tiga laga tersisa, Inter tak boleh kehilangan poin lagi dan harus berharap Napoli terpeleset. Namun, lawan mereka kali ini, Torino, bukanlah tim yang bisa dianggap remeh.
Milan : Euforia San Siro dan Kelelahan yang Menyusul
Laga leg kedua melawan Barcelona tidak hanya menjadi laga klasik, tetapi juga laga penuh emosi. Francesco Acerbi menjadi pahlawan dengan gol penyeimbangnya di menit terakhir, sementara Davide Frattesi mencetak gol kemenangan di extra time yang mengantarkan Inter ke final Liga Champions. Perayaan di San Siro berlangsung luar biasa, namun euforia itu datang dengan harga mahal—kelelahan.
Tim asuhan Simone Inzaghi harus segera beralih fokus ke Serie A, dan pertandingan melawan Torino jadi laga pertama mereka setelah euforia itu. Pertanyaan besar kini adalah apakah mereka bisa tampil prima lagi setelah malam yang begitu emosional.
Alarm di Laga Tandang
Meski berhasil menang atas Hellas Verona pekan lalu, performa tandang Inter sejak awal 2025 menimbulkan kecemasan. Dalam tujuh laga tandang terakhir, mereka hanya mencatat satu kemenangan. Sebelumnya, Inter sempat meraih delapan kemenangan tandang beruntun, namun kini mereka kesulitan mencatat hasil positif dalam laga away.
Selain itu, secara defensif, performa Inter juga menurun. Mereka adalah salah satu dari dua tim papan atas Serie A yang belum pernah mencatat dua clean sheet beruntun di tahun 2025. Hal ini bisa menjadi masalah besar saat menghadapi tim sekelas Torino yang bermain solid di kandang.
Torino dan Rekor Kandangnya
Meski kalah 2-3 di laga pertama musim ini di Milan, Torino punya catatan impresif di kandang. Di Olimpico Grande Torino, mereka belum pernah kalah sepanjang tahun 2025. Di bawah asuhan Paolo Vanoli, Torino membangun tim yang solid meski pada laga terakhir mereka hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Venezia.
Torino kini berada di peringkat 11 klasemen dan bersaing dengan Como dan Udinese untuk masuk ke sepuluh besar. Meskipun tak ada ambisi besar untuk meraih gelar, mereka tetap berusaha menutup musim dengan pencapaian yang baik. Kemenangan atas Inter akan mencatatkan rekor 10 laga kandang tak terkalahkan pertama mereka sejak 1995, yang pastinya jadi motivasi tambahan bagi pemain Torino.
Milan : Riwayat Pertemuan dan Motivasi
Dalam lima pertemuan terakhir kontra Torino di Serie A, Inter Milan berhasil meraih kemenangan lima kali berturut-turut. Empat di antaranya bahkan tanpa kebobolan. Statistik ini menjadi modal positif bagi Nerazzurri. Namun, Torino musim ini lebih tangguh ketika bermain di rumah sendiri.
Dengan rotasi pemain yang kemungkinan akan dilakukan Inzaghi, Inter tetap harus bermain maksimal. Torino, meski tidak memiliki tekanan yang sama, akan berusaha memanfaatkan situasi ini dengan semangat bebas dan tanpa beban.
Prediksi laga: Inter Milan harus tampil sempurna jika ingin menjaga peluang merebut Scudetto. Meskipun Torino tidak mengejar target besar, mereka bisa menjadi batu sandungan besar bagi Inter yang sedang berada di bawah tekanan.