Strategibola.com – Kapten Manchester United, Bruno Fernandes, menegaskan bahwa memenangkan Liga Europa musim ini tidak akan cukup untuk menebus buruknya performa tim sepanjang musim 2024/2025. Dalam situasi yang penuh tekanan, Fernandes menolak anggapan bahwa satu gelar bisa menghapus kenyataan pahit yang menghantui Setan Merah selama hampir satu tahun terakhir.
Saat ini, Manchester United masih tertahan di peringkat ke-14 klasemen sementara Premier League. Dengan hanya empat laga tersisa, hasil imbang 1-1 melawan Bournemouth pada akhir pekan lalu menambah panjang daftar hasil mengecewakan yang diraih skuad asuhan Ruben Amorim musim ini. United gagal menunjukkan konsistensi dan terus kehilangan poin penting dalam laga-laga yang seharusnya bisa mereka menangkan.
Harapan di Liga Europa
Meski demikian, MU masih memegang satu harapan besar: menjuarai Liga Europa. Gelar ini bukan hanya akan menjadi satu-satunya prestasi yang bisa dibanggakan, tetapi juga menjadi jalan menuju tiket Liga Champions musim depan. United sudah melangkah ke babak semifinal dan akan menghadapi Athletic Bilbao. Leg pertama akan digelar di kandang Bilbao, San Mames, sebelum United menjamu wakil Spanyol itu di Old Trafford.
Penilaian Tegas dari Sang Kapten
Namun, Bruno Fernandes tak mau melihat trofi Liga Europa sebagai pelipur lara. Dalam konferensi pers jelang laga semifinal, Fernandes mengungkapkan pandangannya dengan jujur dan tegas.
“Saya tidak melihat trofi itu sebagai hadiah atas musim ini,” tegas Fernandes. “Kalau pun kami berhasil menjuarai Liga Europa, itu tetap tidak akan mengubah kenyataan bahwa musim kami buruk. Ya, gelar itu penting, tetapi tidak cukup untuk menyelamatkan segalanya.”
Ucapan Bruno Fernandes mencerminkan rasa frustrasi di ruang ganti Manchester United. Para pemain menyadari bahwa performa buruk mereka tidak sesuai dengan ekspektasi publik dan para suporter. Tekanan dari fans dan media terus meningkat seiring kegagalan tim menunjukkan peningkatan performa sejak awal musim.
Laga Sulit Menanti Melawan Bilbao
Sebagai kapten, Fernandes mengambil tanggung jawab penuh atas kondisi ini. Ia tidak mencari pembenaran dan secara terbuka menyampaikan bahwa satu gelar saja tak cukup untuk memuaskan ambisi klub sebesar Manchester United.
Selain itu, Fernandes juga mengakui bahwa perjalanan MU di semifinal tidak akan mudah. Athletic Bilbao tampil impresif di LaLiga dan kini bertengger di peringkat keempat klasemen. Lebih dari itu, Bilbao memiliki motivasi berlipat karena final Liga Europa musim ini akan digelar di San Mames, markas mereka sendiri.
“Mereka pasti akan tampil lebih termotivasi karena finalnya di kandang mereka. Kami tahu ini akan jadi pertandingan yang sangat sulit. Kami harus benar-benar siap secara fisik dan mental,” ujar Fernandes.
Tanggung Jawab dan Harapan di Sisa Musim
Pertandingan semifinal ini akan menjadi ujian besar bagi MU, tak hanya secara taktik tetapi juga dari sisi mentalitas. Ruben Amorim harus mampu membangkitkan semangat tim dan mengatur strategi dengan cermat untuk meredam semangat Bilbao yang tengah berada di jalur positif.
Jika ingin menyelamatkan musim ini dengan cara terbaik yang masih mungkin dilakukan, Manchester United harus tampil habis-habisan. Namun, Fernandes menekankan kembali bahwa gelar Liga Europa tidak akan menghapus catatan kelam musim ini. Ia menilai bahwa keberhasilan sejati harus diiringi oleh konsistensi di liga domestik, bukan sekadar keberuntungan di turnamen Eropa.
“Kami ingin menang, tentu saja. Tapi kami juga ingin membangun kembali rasa percaya diri dan identitas tim. Satu kemenangan besar tidak cukup. Kami butuh perubahan yang lebih dalam,” tutup Fernandes.
Dengan empat laga tersisa di Premier League dan dua laga semifinal Liga Europa di depan mata, Manchester United menghadapi akhir musim yang penuh tekanan. Gelar bisa menjadi pelipur lara, tetapi seperti yang ditegaskan sang kapten, perjalanan panjang klub ini masih jauh dari kata memuaskan.
Sumber: Mirror