Strategibola – Khvicha Kvaratskhelia, bintang tim nasional Georgia, berhasil mewujudkan mimpinya dengan cara yang paling mengesankan. Pemain muda ini tampil sebagai pahlawan di laga pamungkas Grup F Euro 2024, membawa Georgia mengalahkan Portugal dan melaju ke babak 16 besar.
Khvicha Kvaratskhelia dan Mimpinya Tentang Cristiano Ronaldo
Bagi Kvaratskhelia, pertandingan ini memiliki makna lebih dari sekadar kemenangan. Sejak kecil, dia mengidolakan Cristiano Ronaldo, dan bermain melawan idolanya merupakan mimpi yang menjadi kenyataan. Sebelum pertandingan, Kvaratskhelia mengungkapkan perasaannya tentang kesempatan bermain melawan Ronaldo dan harapannya untuk mendapatkan jersey dari bintang Portugal tersebut.
Gol Pembuka Khvicha Kvaratskhelia
Kvaratskhelia membuka skor hanya dalam waktu dua menit, sebuah gol cepat yang mengejutkan mantan juara Euro tersebut. Gol kedua Georgia datang melalui penalti yang dieksekusi oleh Georges Mikautadze pada menit ke-57, memastikan kemenangan penting bagi tim asuhan Willy Sagnol.
Penampilan Kvaratskhelia begitu mengesankan sepanjang laga, membuat lini pertahanan Portugal kewalahan hingga pelatihnya memutuskan untuk menariknya keluar di menit ke-81, yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh penonton di stadion.
Bertemu Cristiano Ronaldo
“Sebelum pertandingan, kami mengadakan pertemuan dan Ronaldo mendoakan saya untuk meraih kesuksesan. Saya tidak pernah membayangkan bahwa dia akan datang dan berbicara dengan saya,” ucap Kvaratskhelia yang akrab disapa Kvara. “Dia adalah pemain hebat dan pribadi yang luar biasa. Itulah mengapa dia dihormati baik di dalam maupun di luar lapangan.”
Mendapatkan Jersey Cristiano Ronaldo
Setelah pertandingan, Kvaratskhelia akhirnya mendapatkan jersey Ronaldo, sebuah kenang-kenangan yang sangat istimewa bagi pemain muda ini. Foto dari tahun 2013 yang menunjukkan Ronaldo mengunjungi akademi sepak bola di Tbilisi, di mana Kvaratskhelia masih menjadi pemain muda yang penuh antusias, menjadi kenangan indah yang kini terasa lengkap dengan pertemuan mereka di lapangan hijau.
