Strategibola.com – Liverpool tampaknya memilih pendekatan penuh perhitungan dalam upaya mendatangkan Alexander Isak, striker andalan Newcastle United. Alih-alih terburu-buru menawar sang pemain, manajemen The Reds memutuskan untuk menunggu waktu yang tepat agar bisa memboyong penyerang asal Swedia tersebut ke Anfield.
Manajer Eddie Howe sendiri menempatkan Isak sebagai pemain kunci dalam proyek jangka panjang Newcastle. Setelah berhasil mengantarkan The Magpies kembali ke Liga Champions, Howe mengandalkan Isak untuk memperkuat lini depan tim di musim-musim mendatang.
Saat ini, Isak masih terikat kontrak dengan Newcastle hingga 2028 dan menerima gaji sebesar £120.000 per pekan. Namun, pihak klub mulai menyusun rencana untuk menawarkan kontrak baru yang lebih menggiurkan demi mempertahankan sang striker di St. James’ Park.
Meski begitu, proses negosiasi perpanjangan kontrak tersebut belum mencapai kesepakatan. Situasi ini membuka peluang bagi klub-klub pesaing seperti Liverpool dan Arsenal untuk masuk dan menggoda sang pemain dengan tawaran baru.
Strategi Sabar ala Liverpool
Menurut laporan dari jurnalis Paul Gorst di Liverpool Echo, manajemen Liverpool memilih untuk terus mengamati situasi transfer Isak sepanjang jendela musim panas ini. Mereka tidak ingin melakukan manuver gegabah, apalagi di tengah tekanan aturan keuangan.
The Reds memilih menunggu hingga batas akhir perhitungan Profit and Sustainability Rules (PSR) pada 30 Juni. PSR mewajibkan setiap klub Premier League untuk menjaga batas kerugian tidak melebihi £105 juta dalam tiga tahun. Dengan menanti momen setelah berakhirnya tahun keuangan, Liverpool bisa merancang tawaran lebih leluasa tanpa melanggar regulasi finansial.
Langkah ini menunjukkan keseriusan sekaligus kehati-hatian manajemen baru Liverpool, yang kini berada di bawah komando pelatih Arne Slot dan direktur olahraga Richard Hughes.
Ketajaman Isak Jadi Magnet
Musim lalu, Alexander Isak tampil memukau dengan mencetak 27 gol dalam 42 pertandingan di semua kompetisi. Dari jumlah itu, 23 gol ia bukukan di Premier League, menjadikannya salah satu penyerang tersubur di Inggris.
Isak juga berperan penting dalam keberhasilan Newcastle menjuarai Piala Carabao. Ia membantu timnya menaklukkan Liverpool di laga final dan mengakhiri puasa gelar selama 70 tahun bagi publik St. James’ Park.
Ketika Newcastle memboyong Isak dari Real Sociedad pada 2022, mereka membayar £63 juta, sekaligus memecahkan rekor transfer klub. Kini, mereka hanya bersedia melepas sang bintang dengan harga fantastis—£150 juta, nilai yang berpotensi memecahkan rekor transfer Premier League.
Liverpool Siapkan Alternatif
Meskipun Liverpool sangat tertarik pada Isak, manajemen klub tidak ingin terpaku pada satu target. Jika transfer sang striker gagal terwujud, mereka sudah menyiapkan beberapa opsi cadangan.
Beberapa nama yang masuk radar adalah Hugo Ekitike dari PSG, Joao Pedro milik Brighton, dan Viktor Gyokeres dari Sporting CP. Ketiganya dianggap punya potensi besar dan cocok dengan filosofi permainan yang sedang dibangun Arne Slot. Namun, Liverpool harus bersaing dengan klub-klub besar seperti Arsenal dan Manchester United yang juga memantau para pemain tersebut.
Manuver Transfer Liverpool
Hingga pertengahan bursa musim panas ini, Liverpool sudah menggelontorkan dana sekitar £216 juta untuk mendatangkan beberapa pemain. Beberapa nama besar seperti Milos Kerkez (Bournemouth), Florian Wirtz (Bayer Leverkusen), dan Jeremie Frimpong sudah merapat ke Merseyside.
Langkah ini mencerminkan keseriusan Liverpool dalam membangun ulang skuad usai era Jurgen Klopp. Arne Slot selaku pelatih baru tidak ingin hanya mempertahankan kualitas yang ada, tapi juga meningkatkan daya saing di semua lini.
Dengan komposisi manajemen baru yang solid dan pendekatan transfer yang terukur, Liverpool optimistis bisa meraih kembali kejayaan, baik di kancah domestik maupun Eropa.
Ketegangan di Bursa Transfer
Persaingan untuk mendapatkan Isak tidak hanya terjadi antara klub-klub Premier League. Beberapa tim top Eropa juga mulai melirik sang striker seiring performa impresifnya di musim lalu. Namun, Liverpool tetap percaya diri bisa menjadi destinasi utama bagi sang pemain jika Newcastle memutuskan melepasnya.
Keputusan untuk menunggu momen tepat menunjukkan bahwa The Reds tidak bermain dengan cara lama yang serba cepat dan emosional. Mereka kini lebih tenang, strategis, dan rasional dalam setiap gerakan.
Dengan kombinasi strategi cermat, rekrutan baru yang menjanjikan, dan dukungan penuh manajemen, Liverpool bersiap menyambut era baru. Jika Alexander Isak benar-benar mendarat di Anfield, hal itu bisa menjadi potongan terakhir dari puzzle besar Arne Slot untuk membentuk kembali raksasa yang haus gelar.
Sumber: Liverpool Echo