strategibola.com-Kekalahan telak Liverpool dari Manchester City akhir pekan lalu di Etihad Stadium bukan hanya meninggalkan luka di papan skor, tetapi juga menyulut kontroversi besar. The Reds dikabarkan secara resmi mengajukan protes kepada PGMOL (Professional Game Match Officials Limited) dan ketua wasit Howard Webb terkait gol Virgil Van Dijk yang dianulir oleh VAR di babak pertama pertandingan tersebut.
Awal Mula Kontroversi di Etihad
Pertandingan yang berakhir dengan skor 4-1 untuk kemenangan Manchester City itu sejatinya berjalan ketat di menit-menit awal. Liverpool sempat unggul dalam penguasaan bola dan berhasil mencetak gol melalui sundulan Van Dijk pada menit ke-24 setelah memanfaatkan tendangan bebas Trent Alexander-Arnold. Namun, gol tersebut kemudian dianulir wasit setelah pemeriksaan panjang oleh VAR.
Keputusan wasit Michael Oliver memicu perdebatan karena tayangan ulang menunjukkan bahwa Van Dijk tampak dalam posisi sejajar dengan garis pertahanan City. Akan tetapi, VAR menilai adanya pelanggaran ringan terhadap bek City, Ruben Dias, sebelum bola masuk ke gawang Ederson.
Reaksi Keras dari Pihak Liverpool
Manajer Liverpool, Arne Slot, yang menggantikan Jurgen Klopp musim ini, tampak geram dengan keputusan tersebut. Dalam konferensi pers usai pertandingan, ia menegaskan bahwa keputusan VAR telah mengubah momentum pertandingan secara drastis.
“Itu keputusan yang benar-benar salah. Gol tersebut seharusnya sah. Tidak ada kontak signifikan yang bisa dianggap pelanggaran,” ujar Slot dengan nada kecewa.
Pihak klub kemudian mengonfirmasi bahwa mereka telah mengajukan surat resmi ke PGMOL untuk meminta klarifikasi mengenai prosedur pengambilan keputusan oleh tim VAR dan wasit lapangan.
PGMOL Didesak untuk Transparan
PGMOL yang kini dipimpin oleh Howard Webb memang sedang berada dalam sorotan tajam karena sejumlah keputusan kontroversial di Liga Inggris musim ini. Banyak klub, termasuk Arsenal dan Tottenham, sebelumnya juga mengeluhkan inkonsistensi dalam penggunaan VAR.
Liverpool melalui pernyataannya meminta agar rekaman komunikasi antara wasit lapangan dan ruang VAR dipublikasikan untuk memastikan transparansi proses pengambilan keputusan.
“Kami hanya ingin keadilan. Jika teknologi digunakan, seharusnya membantu, bukan merugikan,” tulis pernyataan resmi Liverpool di situs klub.
Statistik Menunjukkan Ketimpangan
Dalam laga tersebut, Liverpool sebenarnya menciptakan 12 peluang berbahaya, namun hanya satu yang berbuah gol melalui Mohamed Salah di babak kedua. Sebaliknya, Manchester City tampil sangat efisien dengan empat gol dari enam tembakan ke gawang.
Setelah gol Van Dijk dianulir, mental para pemain Liverpool terlihat turun. City memanfaatkan momentum itu dengan mencetak dua gol cepat melalui Erling Haaland dan Phil Foden.
Reaksi Publik dan Pengamat
Eks wasit Premier League, Dermot Gallagher, dalam analisisnya di Sky Sports, menilai keputusan VAR masih bisa diperdebatkan. Ia mengatakan bahwa kontak antara Van Dijk dan Dias “terlalu ringan” untuk dijadikan alasan pembatalan gol.
Di sisi lain, para fans Liverpool memadati media sosial dengan tagar #JusticeForVanDijk, menuntut adanya kejelasan dan evaluasi serius terhadap kinerja perangkat pertandingan.
Howard Webb dan Langkah PGMOL Selanjutnya
Menanggapi gelombang protes tersebut, Howard Webb berjanji akan meninjau kembali prosedur penilaian insiden-insiden serupa. Ia juga menyebutkan bahwa sistem komunikasi antara VAR dan wasit akan ditingkatkan agar keputusan bisa lebih cepat dan tepat di masa depan.
“Kami memahami rasa frustrasi dari klub dan pendukung. Evaluasi akan dilakukan menyeluruh,” ujar Webb dalam wawancara singkat di BBC Sport.
Dampak terhadap Moral dan Klasemen
Kekalahan ini membuat Liverpool turun ke posisi keempat klasemen sementara Premier League, tertinggal enam poin dari Arsenal di puncak. Meski demikian, Arne Slot menegaskan timnya tidak akan larut dalam kekecewaan dan siap bangkit di laga berikutnya melawan Tottenham Hotspur.
Kesimpulan
Kontroversi gol Van Dijk yang dianulir ini menambah panjang daftar keluhan terhadap kualitas kepemimpinan wasit di Premier League musim ini. Meski teknologi VAR dimaksudkan untuk membantu keadilan di lapangan, keputusan yang membingungkan justru kerap memicu kontroversi baru. Liverpool kini menunggu respons resmi dari PGMOL dan berharap insiden seperti ini tidak terulang kembali.



