Liverpool Terpuruk di Etihad: Arne Slot Di Bawah Tekanan Usai Dibantai Manchester City 3-0

Liverpool Terpuruk di Etihad: Arne Slot Di Bawah Tekanan Usai Dibantai Manchester City 3-0

Strategibola – Musim 2025/2026 tampaknya belum berpihak pada Liverpool. Bertandang ke Etihad Stadium pada Minggu (9/11/2025) malam WIB, The Reds dipaksa menyerah 0-3 oleh Manchester City.
Gol-gol dari Erling Haaland, Nico Gonzalez, dan Jeremy Doku memperpanjang derita sang juara bertahan yang kini mulai goyah di papan tengah klasemen.

Kekalahan ini menandai rekor suram: Liverpool menjadi juara bertahan pertama yang kebobolan 17 gol dalam 11 laga awal Premier League sejak musim 2020/2021. Arne Slot pun mulai mendapat sorotan tajam dari publik dan media.


Arne Slot Mulai Tertekan

Dalam 11 pertandingan awal musim ini, Liverpool sudah menelan lima kekalahan. Hasil tersebut membuat mereka tertahan di peringkat kedelapan dengan koleksi 18 poin—delapan poin di belakang Arsenal yang memimpin klasemen dan empat poin di bawah Manchester City.

Tekanan terhadap Arne Slot semakin berat. Publik Anfield menuntut perubahan nyata, terutama di lini belakang yang kini tampak rapuh dan mudah ditembus lawan.

Legenda Premier League Roy Keane menilai bahwa pertahanan Liverpool kehilangan karakter dan ketangguhan yang dulu jadi ciri khas mereka. “Liverpool terlihat lemah di setiap lini. Mereka tidak punya intensitas seperti dulu,” ujar Keane dalam tayangan pasca-laga di Sky Sports.


Lini Tengah Gagal Mengimbangi City

Masalah utama Liverpool bukan hanya di pertahanan, tetapi juga di sektor tengah. Kombinasi Dominik Szoboszlai, Ryan Gravenberch, dan Alexis Mac Allister terlihat kalah kelas saat menghadapi trio City yang lebih agresif dan kuat dalam duel fisik.
Dari 22 duel sepanjang laga, hanya lima yang berhasil mereka menangkan — angka yang menunjukkan betapa sulitnya Liverpool bersaing di lini tengah.

Akibatnya, tekanan terus mengalir ke area bertahan. Pola overload City di sisi sayap membuat The Reds kewalahan mengantisipasi serangan beruntun dari Haaland dan kawan-kawan.


Lini Depan Tumpul, Pressing Tak Efektif

Selain lini tengah, sektor serangan Liverpool juga mandek. Florian Wirtz, Cody Gakpo, Hugo Ekitike, dan Mohamed Salah gagal memberikan ancaman berarti.
Pressing tinggi yang menjadi senjata utama di era Klopp tak lagi terlihat hidup. Koordinasi antar lini sering terlambat, membuat City leluasa membangun serangan dari belakang.

Kepergian Trent Alexander-Arnold ke Real Madrid juga meninggalkan lubang besar. Tanpa kemampuan distribusinya dari sayap kanan, Liverpool kesulitan membangun serangan dari area pertahanan.


Van Dijk Sendirian di Lini Belakang

Virgil van Dijk kini menjadi satu-satunya bek senior yang benar-benar tenang saat membawa bola di bawah tekanan. Namun, tanpa dukungan penuh dari rekan-rekannya, beban sang kapten terasa terlalu berat.
Liverpool butuh keseimbangan baru jika ingin memperbaiki kondisi ini, dan jendela transfer Januari bisa menjadi kesempatan terakhir bagi Slot untuk membenahi skuatnya.


Masih Ada Harapan, Tapi Jalannya Berat

Secara matematis, peluang Liverpool masih terbuka. Jika mereka mampu memenangkan seluruh laga tersisa, poin maksimal bisa mencapai 99. Namun, itu jelas tugas berat, terutama dengan jadwal padat menghadapi Nottingham Forest, West Ham, Sunderland, dan Leeds di empat laga berikutnya.

Sementara itu, Arsenal di puncak klasemen akan menghadapi serangkaian laga sulit kontra Tottenham Hotspur, Chelsea, Brentford, dan Aston Villa. Artinya, ada peluang bagi Liverpool untuk memangkas jarak—asal mereka bisa menemukan kembali konsistensi.

Konsistensi dan ketenangan akan menjadi kunci utama. Jika Slot gagal memperbaiki kelemahan mendasar dalam tim, Liverpool bisa saja mengakhiri musim jauh dari zona Liga Champions.

Comments are closed.