Manchester United Incar Benjamin Sesko: Potensi Mesin Gol Baru di Old Trafford

Manchester United Incar Benjamin Sesko: Potensi Mesin Gol Baru di Old Trafford

Strategibola – Manchester United sedang menyusun ulang puzzle lini depannya. Nama Benjamin Sesko kini mencuat sebagai target utama. Striker muda asal Slovenia itu dianggap punya semua atribut yang dibutuhkan untuk jadi ujung tombak mematikan di Premier League.

Dengan tinggi nyaris dua meter, kecepatan di atas rata-rata, dan kaki yang bisa melepas roket dari jarak manapun, Sesko disebut-sebut sebagai “Erling Haaland versi baru”. Tapi, apakah itu cukup untuk jadi tulang punggung Manchester United di era Ruben Amorim?


Paket Lengkap di Usia 22 Tahun

Benjamin Sesko bukan penyerang statis. Ia bukan tipe yang hanya menunggu bola datang di kotak penalti. Justru sebaliknya, ia aktif menjemput bola, membuka ruang, dan kadang men-drifting ke sisi lapangan untuk membuka celah.

Sejak bergabung dengan RB Leipzig dari Red Bull Salzburg pada 2023, Sesko mencuri perhatian. Di musim debutnya, ia mencetak 14 gol—13 di antaranya dari dalam kotak penalti. Rata-rata 0,82 gol per 90 menit, hanya kalah dari nama-nama besar seperti Harry Kane.

Statistik itu cukup untuk memantapkan label predator kotak penalti pada namanya.


Dari Finisher Menjadi Pemain Serba Bisa?

Tapi di musim berikutnya, gaya main Sesko mulai berubah. Ia lebih sering beroperasi di luar kotak penalti. Rasio tembakannya dari dalam area berbahaya turun dari 2,4 menjadi 1,5 per 90 menit.

Konversi golnya tetap oke: 13 gol dari 8,31 expected goals (xG) non-penalti. Tapi frekuensi peluang emas menurun.

Yang menarik, perubahan gaya ini bukan penurunan, tapi ekspansi. Sesko mulai berkontribusi dalam build-up dan bahkan sesekali jadi playmaker dadakan. Namun tetap saja, striker hebat harus sering berada di posisi terbaik untuk mencetak gol.


Finishing: Di Atas Rata-Rata

Kalau bicara finishing murni, Sesko punya kualitas yang lebih dari cukup. Di musim 2023/2024, ia mencetak 6,3 gol lebih banyak dari xG—terbaik di Bundesliga.

Musim 2024/2025, overperformance-nya turun jadi +2,7. Tapi itu tetap angka yang sangat baik untuk striker muda. Dengan +1,53 dari dalam kotak penalti, Sesko berada di posisi ke-33 dari seluruh pemain Bundesliga—bukan catatan yang buruk untuk striker 22 tahun.

Artinya? Jika jumlah peluangnya bisa ditingkatkan, jumlah golnya akan ikut meledak.


Di Manchester United, Ruang untuk Berkembang

Ruben Amorim dikenal jago memoles pemain muda. Di Manchester United, Sesko akan masuk dalam formasi favorit sang pelatih: 3-4-2-1. Ia akan berperan sebagai striker tunggal, dengan dua penyerang sayap yang mendukungnya dari belakang.

MU juga sudah mendatangkan Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo, dua pemain yang tak hanya bisa mencetak gol tapi juga membuka ruang. Kombinasi ini bisa mengurangi beban Sesko dan membuatnya bermain lebih lepas.

Dengan waktu bermain reguler, kesempatan adaptasi, dan sistem yang mendukung, Sesko bisa menjelma jadi striker 20+ gol per musim.


Inkonsistensi Itu Normal

Perlu diingat: Sesko belum konsisten. Di musim 2023/24, ia sempat mencetak 7 gol dalam 7 laga beruntun, tapi juga mengalami paceklik 10 pertandingan.

Musim berikutnya? Polanya hampir sama. Lima gol dalam empat laga, tujuh gol dalam delapan laga, tapi juga sebelas laga dengan hanya tiga gol.

Apakah itu mengkhawatirkan? Tidak juga. Di usia 22 tahun, ini adalah fase belajar. Bahkan striker top dunia pun mengalami fase naik-turun di awal karier mereka.

MU tahu itu. Justru karena potensi “ledakan performa”-nya sudah terlihat, klub ini berani bertaruh.


Final Verdict: Worth the Gamble

Sesko bukan rekrutan instan seperti Harry Kane. Tapi ia adalah investasi jangka panjang dengan upside yang sangat besar.

Jika dipoles dengan benar, Manchester United bisa mendapatkan striker yang akan mendefinisikan generasi berikutnya. Kecepatan, tinggi, teknik, dan mentalitas—ia punya semua bahan untuk jadi monster di Premier League.

Comments are closed.