Pemenang dan Pecundang Drawing Piala Dunia 2026: Prancis Terjebak Grup Neraka, Skotlandia Terpukul

Pemenang dan Pecundang Drawing Piala Dunia 2026

Strategibola.com – Drawing Piala Dunia 2026 akhirnya resmi digelar di Washington DC pada Sabtu (6/12) dini hari WIB. Proses panjang dan penuh seremoni ini menandai langkah awal menuju turnamen terbesar dalam sejarah sepak bola, yang untuk pertama kalinya diikuti 48 tim dan diselenggarakan di tiga negara tuan rumah: Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.

Dengan kehadiran figur ternama seperti Rio Ferdinand sebagai pemandu acara serta ikon olahraga dunia seperti Tom Brady, Shaquille O’Neal, dan Wayne Gretzky, undian ini menyajikan peta persaingan yang langsung memantik diskusi global. Sejumlah tim besar diuntungkan, sementara yang lain harus menerima kenyataan pahit terjebak di grup-grup sulit sejak fase awal.

Berikut analisis pemenang dan pecundang drawing Piala Dunia 2026 berdasarkan kekuatan grup, konteks performa, serta jalur menuju fase gugur.


Pemenang: Amerika Serikat

Amerika Serikat keluar sebagai salah satu tim paling diuntungkan dari hasil undian. Skuad asuhan Mauricio Pochettino menghuni grup yang relatif ringan dan membuka peluang besar untuk lolos sebagai juara grup.

Australia dari Pot 2 bukanlah lawan yang menakutkan, sementara Paraguay datang dengan performa inkonsisten sepanjang kualifikasi CONMEBOL. Satu tempat sisanya berasal dari jalur play-off UEFA yang diisi Turki, Rumania, Slowakia, atau Kosovo—empat tim yang relatif seimbang dan tidak tergolong elite Eropa.

Momentum positif Amerika Serikat dalam beberapa laga terakhir, termasuk kemenangan telak atas Uruguay, memperkuat optimisme publik tuan rumah. Dengan dukungan suporter dan jalur yang bersahabat, peluang AS menembus perempat-final untuk pertama kalinya sejak 2002 terbuka sangat lebar.


Pecundang: Prancis Masuk Grup Neraka

Sebagai unggulan utama, Prancis justru menerima undian paling berat. Les Bleus tergabung dalam grup yang langsung dijuluki “grup neraka” Piala Dunia 2026.

Menghadapi Senegal dan Norwegia sejak fase grup merupakan mimpi buruk bagi siapa pun. Senegal adalah kekuatan Afrika yang telah membuktikan kualitasnya, termasuk kemenangan prestisius atas Inggris di laga uji coba. Sementara Norwegia punya Erling Haaland, mesin gol yang mampu membongkar pertahanan tim mana pun.

Bagi Prancis, kenangan pahit Piala Dunia 2002 kembali menghantui. Saat itu, mereka tersingkir di fase grup setelah kalah dari Senegal. Jika sejarah terulang, armada Didier Deschamps berisiko mengakhiri turnamen lebih cepat dari yang diharapkan, meski tetap berstatus favorit juara.


Pemenang: Sisa Generasi Emas Belgia

Meski kerap dianggap sudah habis, Belgia justru mendapat jalur grup yang sangat ramah. Mereka tergabung bersama Iran, Mesir, dan Selandia Baru—komposisi yang secara realistis bisa dilewati dengan relatif aman.

Kevin De Bruyne, Romelu Lukaku, Axel Witsel, dan Thibaut Courtois masih menjadi tulang punggung tim. Meski performa kualifikasi mereka tidak selalu meyakinkan, pengalaman dan kualitas individu Belgia tetap berada di atas para pesaing grupnya.

Mesir dengan Mohamed Salah menjadi ancaman utama, namun jika Belgia tampil disiplin, lolos ke fase gugur seharusnya bukan masalah besar.


Pecundang: Skotlandia Kembali Apes

Nasib buruk kembali menghampiri Skotlandia. Mereka harus berhadapan dengan Brasil dan Maroko, dua tim dengan kualitas dan pengalaman turnamen yang sangat tinggi.

Brasil, meski tidak lagi dominan seperti era sebelumnya, menunjukkan perkembangan signifikan di bawah asuhan Carlo Ancelotti. Duet Vinicius Junior dan Rodrygo kembali menjadi ancaman serius.

Maroko pun bukan lawan sembarangan. Finalis empat besar Piala Dunia 2022 itu tengah menjalani tren impresif dengan rekor panjang tanpa kekalahan. Kombinasi ini membuat peluang Skotlandia lolos dari fase grup tampak sangat tipis.


Pemenang: Spanyol Di Jalur Emas

Sebagai peringkat satu dunia, Spanyol sudah difavoritkan sejak awal. Namun hasil undian semakin memperbesar peluang mereka menjuarai Piala Dunia 2026.

Uruguay sedang dilanda ketidakstabilan performa, Arab Saudi mengalami penurunan pasca-2022, sementara Tanjung Verde jelas berada di bawah standar La Roja. Jalur menuju perempat-final pun relatif ramah, dengan potensi lawan dari grup Amerika Serikat atau Belgia.

Dengan generasi muda seperti Lamine Yamal dan kedalaman skuad yang solid, Spanyol tampil sebagai salah satu kandidat terkuat menuju tangga juara.


Pecundang: Mimpi Final Messi vs Ronaldo Pupus

Secara komersial dan romantis, FIFA tentu menginginkan final impian Lionel Messi kontra Cristiano Ronaldo. Namun hasil undian membuat skenario tersebut mustahil terjadi.

Argentina dan Portugal berada di sisi bagan yang sama, sehingga paling jauh kedua ikon ini hanya bisa bertemu di babak perempat-final. Meski demikian, potensi duel mereka tetap menjadi daya tarik global yang luar biasa.

Comments are closed.