strategibola – PSG punya kesempatan emas buat cetak sejarah dengan gelar Liga Champions pertama mereka. Laga final kontra Inter Milan yang digelar di Allianz Arena, Munchen, Minggu (1/6/2025) dini hari WIB, bakal jadi momen spesial. Bukan cuma pertemuan pertama kedua klub di laga puncak, tapi juga jadi ulangan final Prancis vs Italia setelah 32 tahun!
Transformasi Spektakuler di Bawah Luis Enrique
Awal musim, PSG sempat terseok di fase grup. Tapi berkat sentuhan pelatih Luis Enrique, mental tim berubah total. Mereka jadi tim yang lebih disiplin, solid, dan tahan tekanan. PSG sukses membalikkan keadaan lawan Manchester City dan menyingkirkan Liverpool serta Arsenal di fase knockout. Performa mereka sekarang sudah jauh berbeda, lebih tajam dan percaya diri.
Statistik Ajaib di Allianz Arena
Final Liga Champions di Allianz Arena seakan jadi tempat sakral bagi tim yang ingin meraih gelar perdana. Dalam empat final terakhir di stadion ini, pemenangnya selalu tim yang baru pertama kali juara. Contohnya Nottingham Forest (1979), Borussia Dortmund (1997), Chelsea (2012), dan Olympique Marseille (1993). Apakah PSG akan mengulang sejarah itu?
Musim Pembalasan Kutukan
Tahun 2025 jadi waktu di mana ‘kutukan’ lama banyak berakhir. Tottenham Hotspur juara setelah 16 tahun, Harry Kane akhirnya dapat trofi profesional pertamanya, dan tim lain juga memecah rekor panjang tanpa gelar. Mungkinkah sekarang saatnya PSG mengakhiri puasa gelar Liga Champions mereka?
Serangan Mematikan: Dembele, Kvaratskhelia, dan Barcola
PSG punya trio maut yang siap mengacak-acak pertahanan Inter Milan. Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia, dan Bradley Barcola (atau Randal Kolo Muani) punya kecepatan, kreativitas, dan finishing yang tajam. Dembele bahkan masuk nominasi Ballon d’Or! Gelandang seperti Fabián Ruiz dan bek sayap Achraf Hakimi juga sering cetak gol penting.
Dominasi Bek Sayap Hakimi dan Nuno Mendes
Inter harus waspada dengan dua bek sayap terbaik Eropa saat ini, Achraf Hakimi dan Nuno Mendes. Mereka tak hanya tangguh bertahan, tapi juga sering menerjang ke depan dengan overlap yang merepotkan. Federico Dimarco dan Denzel Dumfries bakal sulit menghadang kombinasi Kvaratskhelia-Barcola plus overlapping Hakimi-Mendes. Inter butuh gelandang seperti Nicolò Barella buat bantu menutup ruang mereka.