Strategibola.com – Paris Saint-Germain (PSG) akhirnya mengukir sejarah baru. Klub asal Prancis ini meraih trofi Liga Champions pertama mereka setelah menghancurkan Inter Milan dengan skor telak 5-0 pada laga final yang berlangsung di Allianz Arena, Munchen, Minggu (1/6/2025) waktu setempat.
Skuad asuhan Luis Enrique tampil penuh determinasi dan langsung menunjukkan ambisi sejak menit pertama. Para pemain PSG tidak hanya mendominasi jalannya pertandingan, tetapi juga memperlihatkan efektivitas luar biasa dalam penyelesaian akhir.
PSG Tampil Dominan Sejak Awal
Luis Enrique menyusun skema agresif yang langsung menekan lini belakang Inter Milan sejak menit awal. Alessandro Bastoni dan Benjamin Pavard yang memimpin pertahanan Inter tampak kewalahan menghadapi gempuran PSG.
PSG membuka keunggulan pada menit ke-12. Achraf Hakimi mencetak gol pertama setelah menerima bola hasil kerja sama apik antara Vitinha dan Desire Doue. Gol tersebut langsung mengubah arah pertandingan dan meningkatkan kepercayaan diri PSG.
Delapan menit berselang, Desire Doue menambah keunggulan. Gelandang muda itu mencetak gol kedua PSG setelah memanfaatkan umpan matang dari Ousmane Dembele. Klub asal Paris itu menutup babak pertama dengan keunggulan 2-0 yang sangat meyakinkan.
Babak Kedua Milik PSG Sepenuhnya
Memasuki babak kedua, PSG sama sekali tidak mengendurkan tekanan. Luis Enrique meminta anak asuhnya tetap tampil menyerang, dan strategi itu kembali membuahkan hasil.
Desire Doue kembali mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-63. Gol keduanya malam itu menegaskan statusnya sebagai pemain bintang dalam laga final. Sepuluh menit kemudian, Khvicha Kvaratskhelia memperlebar keunggulan PSG lewat gol indahnya pada menit ke-73.
PSG melengkapi pesta gol pada menit ke-82. Senny Mayulu mencetak gol penutup yang sekaligus memastikan kemenangan 5-0 atas Inter Milan. Para pemain PSG merayakan gol tersebut dengan penuh suka cita, menyadari bahwa mereka telah memastikan trofi yang selama ini menjadi impian klub.
Akhir Penantian Panjang PSG
Kemenangan ini menjadi penebusan sempurna bagi paris saint germaint. Lima tahun sebelumnya, mereka harus menelan pil pahit setelah kalah tipis 0-1 dari Bayern Munchen di final Liga Champions musim 2019/2020—yang juga berlangsung di Allianz Arena.
Saat itu, Kingsley Coman mencetak satu-satunya gol ke gawang PSG, yang masih diperkuat oleh Neymar dan Kylian Mbappe. Kekalahan tersebut menjadi luka mendalam bagi klub, terutama setelah bertahun-tahun melakukan investasi besar-besaran.
Namun kali ini, PSG membayar lunas semua keraguan. Setelah lebih dari satu dekade membangun tim dengan dana besar dari Qatar Sports Investments, PSG akhirnya berhasil mencapai puncak kejayaan Eropa. Trofi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja keras, kesabaran, dan pembenahan tim secara menyeluruh bisa membawa hasil gemilang.
Statistik yang Menorehkan Sejarah
Dengan kemenangan ini, PSG mencatatkan sejumlah rekor bersejarah. Mereka menjadi tim Prancis kedua yang mampu menjuarai Liga Champions, menyusul jejak Olympique Marseille yang melakukannya pada musim 1992/1993.
Selain itu, kemenangan 5-0 atas Inter Milan mencatatkan rekor sebagai margin kemenangan terbesar dalam sejarah final Liga Champions. Rekor sebelumnya dipegang oleh AC Milan yang mengalahkan Barcelona 4-0 pada final tahun 1994.
Desire Doue juga mencatatkan sejarah pribadi. Ia menjadi pemain termuda yang mencetak dua gol dalam satu pertandingan final Liga Champions sejak Lionel Messi. Penampilannya yang luar biasa membuatnya layak menyandang gelar man of the match.
