Dengan rencana Man United untuk Revolusi Stadion baru, STRATEGIBOLA melihat tim-tim Eropa yang telah pindah ke stadion baru dalam beberapa tahun terakhir…
Manchester United telah membuat pengumuman besar tentang stadion baru mereka yang berkapasitas 100.000 penonton, yang akan menggantikan Old Trafford.
Stadion baru akan dibangun dekat Theatre Of Dreams, dengan arsitek Lord Norman Foster memperkirakan stadion baru akan memakan waktu sekitar lima tahun untuk dibangun.
Jika proyek besar ini berlanjut dan Setan Merah benar-benar pindah ke rumah baru mereka, itu akan menjadi stadion terbesar di Inggris, mengikuti jejak tim-tim besar Eropa lainnya yang telah pindah ke stadion baru.
Di bawah ini, STRATEGIBOLA melihat tim-tim Eropa yang telah memulai babak baru dengan pindah ke stadion baru mereka…
Arsenal | Highbury – Stadion Emirates
Para penggemar Arsenal akan menghargai sejarah Highbury. Stadion ini menjadi saksi bisu perjalanan The Gunners sebagai markas mereka selama hampir satu abad, tepatnya sejak September 1913 hingga Mei 2006. Selama kurun waktu tersebut, Highbury menjadi tempat lahirnya berbagai momen ikonik dan kejayaan klub.
Memasuki musim 2006/07, Arsenal melangkah maju dengan pindah ke stadion baru yang lebih besar dan lebih modern, yakni Emirates Stadium. Stadion berkapasitas sekitar 60 ribu penonton ini dibangun tak jauh dari lokasi Highbury. Kepindahan ini bertujuan untuk menampung basis penggemar yang kian bertambah serta menyediakan fasilitas yang lebih canggih bagi klub dan para pendukungnya.
Dengan berdirinya Emirates Stadium, Arsenal memasuki era baru dalam sejarah mereka. Meski meninggalkan kenangan indah di Highbury, kini klub tersebut memiliki stadion kelas dunia yang mampu menampung lebih banyak penggemar dan menawarkan pengalaman menonton yang lebih baik.
Manchester City | Maine Road – Etihad Stadium
Awalnya dibangun untuk Commonwealth Games 2002, City of Manchester Stadium kemudian mengalami transformasi menjadi stadion sepak bola. Sejak dimulainya musim 2003/04, stadion ini resmi menjadi kandang klub Manchester City. Kepindahan ini menandai era baru bagi The Citizens dengan fasilitas yang lebih modern dan kapasitas yang lebih besar.
Setelah beberapa kali direnovasi, kapasitas Stadion City of Manchester ditingkatkan hingga mampu menampung lebih dari 50 ribu penonton. Selain itu, berkat adanya perjanjian sponsor, stadion ini kini lebih dikenal dengan nama Etihad Stadium. Perubahan ini mencerminkan ambisi klub untuk terus berkembang dan bersaing di level tertinggi sepak bola.
Kepindahan ke Etihad Stadium sekaligus mengakhiri era markas lama Manchester City, Maine Road. Stadion yang telah menjadi kandang klub selama bertahun-tahun ini ditutup pada tahun 2003 dan kemudian dirobohkan pada tahun berikutnya. Dengan demikian, Etihad Stadium menjadi simbol kemajuan dan masa depan Manchester City, meninggalkan jejak sejarah Maine Road tetapi membuka lembaran baru yang lebih cemerlang.
Tottenham Hotspur | White Hart Lane – Stadion Tottenham Hotspur
Tottenham Hotspur mengakhiri masa panjang mereka di White Hart Lane, stadion yang telah menjadi markas klub sejak 1899, pada akhir musim 2016/17. Pemindahan dilakukan untuk memungkinkan pembangunan stadion baru yang lebih modern dan lebih besar di lokasi yang sama dan berdekatan dengan White Hart Lane lama, yang dapat menampung lebih dari 35.000 penggemar.
Sementara stadion baru dibangun, Spurs harus mencari rumah sementara untuk menyelenggarakan pertandingan mereka. Wembley dipilih sebagai rumah sementara bagi Lilywhites untuk musim 2017/18 dan sebagian besar musim berikutnya. Pemindahan dilakukan untuk memastikan klub dapat terus bermain di London sementara stadion baru selesai dibangun.
Setelah melalui proses pembangunan yang cukup panjang, Stadion Tottenham Hotspur yang baru akhirnya diresmikan dan dibuka untuk umum pada April 2019. Stadion megah ini memiliki kapasitas lebih dari 62 ribu penonton, hampir dua kali lipat kapasitas stadion lama, menandai babak baru dalam sejarah Spurs dengan fasilitas modern dan pengalaman menonton yang lebih baik bagi para penggemar.
Bayern Munich | Olympiastadion Munchen – Allianz Arena
Allianz Arena, stadion modern yang dibuka pada tahun 2005 dan juga menjadi tuan rumah Piala Dunia 2006, telah menjadi kandang kebanggaan Bayern Munich sejak awal musim 2005/06. Stadion megah ini menawarkan kapasitas yang signifikan, mampu menampung 75 ribu penonton untuk pertandingan domestik dan 70 ribu untuk pertandingan internasional atau kompetisi Eropa, menjadikannya stadion terbesar kedua di seluruh Jerman.
Salah satu fitur ikonik Allianz Arena adalah desain eksteriornya yang inovatif, yang memungkinkan perubahan warna secara menyeluruh. Keunikan ini menjadikannya stadion pertama dengan kemampuan ini. Selain menjadi kandang salah satu klub terbesar di Eropa, Allianz Arena juga punya sejarah penting di kompetisi internasional.
Stadion ini pernah menjadi tuan rumah final Liga Champions yang dramatis pada tahun 2012, di mana Chelsea berhasil memenangkan gelar juara lewat adu penalti melawan tim tuan rumah, Bayern Munich. Ke depannya, Allianz Arena akan kembali dipercaya menjadi tuan rumah final Liga Champions pada tahun 2025, semakin mengukuhkan posisinya sebagai salah satu stadion sepak bola elite di dunia.
Juventus | Stadio Delle Alpi – Allianz Stadium
Stadion delle Alpi yang dibangun untuk Piala Dunia 1990 ini sayangnya kurang mendapat sambutan hangat dari para penggemar Juventus. Beberapa faktor yang menyebabkan kurang diminatinya stadion ini, di antaranya keberadaan lintasan lari yang mengganggu jarak pandang, suasana stadion yang kurang semarak, serta desainnya yang terbuka sehingga membuat penonton rentan terhadap kondisi cuaca buruk.
Setelah berdiri puluhan tahun, Stadio delle Alpi akhirnya dirobohkan pada tahun 2009. Sebagai gantinya, Juventus membangun stadion baru yang lebih kecil namun jauh lebih modern, yang kini dikenal sebagai Stadion Allianz. Stadion yang mampu menampung lebih dari 41.500 penggemar ini dirancang untuk memberikan pengalaman menonton yang lebih baik dengan visibilitas yang optimal dan suasana yang lebih kondusif.
Meski usianya tergolong muda, stadion ini telah dipercaya untuk menjadi tuan rumah sejumlah pertandingan penting di kancah Eropa. Stadion ini pernah menjadi tuan rumah final Liga Europa pada tahun 2014 dan juga final Liga Champions Wanita pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan bahwa stadion baru ini telah berhasil menggantikan pendahulunya dan menjadi kebanggaan baru bagi Juventini.
Lyon | Stade de Gerland – Parc Olympique Lyonnais
Olympique Lyonnais mengakhiri kerja samanya dengan Stade de Gerland, kandang bersejarah klub tersebut, pada Januari 2016. Langkah ini diambil untuk pindah ke stadion yang lebih modern dan lebih besar, yaitu Parc Olympique Lyonnais, yang karena alasan sponsorship juga dikenal sebagai Stadion Groupama. Kepindahan ini menandai era baru bagi Lyon dengan fasilitas yang lebih canggih.
Stadion Groupama memiliki kapasitas yang mengesankan, mencapai 59.186 tempat duduk, menjadikannya stadion terbesar ketiga di Prancis. Kemegahannya juga diakui di panggung internasional dengan terpilihnya sebagai salah satu lokasi turnamen besar seperti Euro 2016. Selain itu, stadion ini juga menjadi tuan rumah final Liga Europa 2018, beberapa pertandingan Piala Dunia Wanita 2019, dan menggelar berbagai ajang Olimpiade 2024.
Setelah ditinggalkan Lyon, Stade de Gerland kini memiliki fungsi baru sebagai stadion rugbi. Kepindahan ini merupakan adaptasi infrastruktur olahraga untuk memenuhi kebutuhan olahraga lain di kota Lyon, sekaligus mengakhiri babak baru dalam sejarah Stade de Gerland sebagai kandang salah satu klub sepak bola terkemuka di Prancis.
Atletico Madrid | Vicente Calderon – Wanda Metropolitano
Atletico Madrid mengakhiri era yang mengesankan dengan Stadion Vicente Calderón di penghujung musim 2016/17. Perpisahan yang mengharukan ini menandai babak baru bagi Los Rojiblancos yang pindah ke stadion baru yang terletak di sebelah timur ibu kota Spanyol. Kepindahan ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas yang lebih modern dan kapasitas yang lebih besar bagi klub dan para pendukungnya.
Sejak dimulainya musim 2017/18, Estadio Metropolitano resmi menjadi kandang baru Atletico Madrid. Stadion megah ini memiliki kapasitas yang mengesankan, mampu menampung lebih dari 70 ribu penonton, menjadikannya salah satu stadion terbesar di Spanyol. Dengan fasilitas modern dan kapasitas yang besar, stadion ini dapat meningkatkan pengalaman menonton bagi para penggemar dan mendukung ambisi klub.
Selain menjadi kandang Atletico, Estadio Metropolitano juga mendapat kehormatan menjadi tuan rumah final Liga Champions 2019. Pertandingan final antara Liverpool dan Tottenham Hotspur menjadi bukti kualitas fasilitas dan infrastruktur stadion di sepak bola Eropa, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu stadion elit di benua itu.
Athletic Bilbao | Stadion San Mames – Estadio San Mames
Stadion lama Athletic Bilbao, San Mames, yang dijuluki “La Catedral” dan dibangun pada tahun 1913, merupakan ikon dalam sejarah sepak bola Spanyol. Stadion bersejarah ini menjadi saksi perjalanan klub Basque tersebut hingga akhir musim 2012/13, mengabadikan banyak momen penting, dan menjadi rumah bagi para penggemar setia selama hampir satu abad.
Untuk memenuhi kebutuhan klub yang terus meningkat dan menyediakan fasilitas yang lebih modern, stadion lama San Mames dihancurkan. Di lokasi yang sama, tetapi lebih dekat ke tepi sungai, dibangun stadion baru San Mames. Stadion modern ini memiliki kapasitas yang lebih besar, mampu menampung lebih dari 53 ribu penonton, dan menawarkan fasilitas serta infrastruktur yang lebih baik bagi para pemain dan pendukung.
Stadion baru San Mames juga telah mendapatkan pengakuan di kancah Eropa dengan dipercaya menjadi tuan rumah final Liga Champions Wanita 2024 antara Barcelona dan Lyon. Pilihan ini menunjukkan kualitas stadion dan kemampuannya untuk menyelenggarakan pertandingan penting, sekaligus melanjutkan warisan “La Catedral” sebagai pusat sepak bola di Bilbao.