Ruben Loftus-Cheek di AC Milan: Dari Pemain Terbuang hingga Jadi Sorotan Rival

Ruben Loftus-Cheek di AC Milan: Dari Pemain Terbuang hingga Jadi Sorotan Rival

Strategibola – Kedatangan Ruben Loftus-Cheek ke AC Milan sempat dipandang sebelah mata. Ia mendarat di San Siro dengan label “pemain buangan” dari Chelsea, membawa misi sederhana: mendapatkan menit bermain reguler dan membangun ulang kariernya di Serie A.

Namun, waktu menunjukkan cerita berbeda. Dengan nilai transfer sekitar 18 juta euro pada awal 2023, Loftus-Cheek perlahan menepis keraguan. Ia tidak langsung menjadi bintang, tetapi konsistensi dan adaptasinya di lini tengah Rossoneri membuat namanya kian diperhitungkan.

Peran yang Terus Berkembang di San Siro

Sejak berseragam Milan, Loftus-Cheek telah mencatatkan lebih dari 80 penampilan di semua kompetisi. Catatan kontribusinya juga tidak bisa dianggap remeh—belasan gol dan sejumlah assist lahir dari pergerakan dinamisnya sebagai gelandang box-to-box.

Di Serie A saja, ia tampil puluhan kali dengan sumbangan gol yang krusial. Statistik tersebut sebetulnya bisa lebih impresif andai cedera tidak beberapa kali menghambat momentumnya. Meski begitu, setiap kali fit, Loftus-Cheek kerap menjadi opsi penting, terutama saat Milan membutuhkan kekuatan fisik dan penetrasi dari lini kedua.

Sorotan Tak Terduga dari Adrien Rabiot

Menariknya, apresiasi terhadap Loftus-Cheek tidak hanya datang dari internal Milan. Adrien Rabiot secara terbuka menyebut nama gelandang Inggris itu sebagai pemain Milan yang paling mengesankannya.

Dalam wawancara dengan media Italia, Rabiot ditanya soal sosok Rossoneri yang membuatnya terkesan. Alih-alih menyebut pemain ofensif populer, ia justru menyoroti Loftus-Cheek. Alasannya sederhana namun kuat: kualitas, potensi, dan kesamaan generasi.

Rabiot menilai Loftus-Cheek masih memiliki ruang berkembang yang besar. Ia melihatnya bukan hanya saat pertandingan, tetapi juga dari intensitas dan kualitas di sesi latihan. Bagi gelandang Juventus tersebut, Loftus-Cheek adalah contoh pemain yang belum mencapai puncak terbaiknya.

Kekuatan Fisik Jadi Pembeda

Selain kecerdasan bermain, faktor fisik menjadi keunggulan utama Loftus-Cheek. Posturnya yang tinggi besar membuatnya unggul dalam duel, baik bertahan maupun menyerang. Di Serie A yang dikenal sarat kontak fisik, atribut ini menjadi nilai tambah signifikan.

Loftus-Cheek sering menjadi solusi saat Milan menghadapi lawan yang mengandalkan pressing dan duel badan. Ia mampu membawa bola melewati tekanan, memenangi perebutan ruang, dan muncul sebagai ancaman tambahan di kotak penalti lawan.

Menurut Rabiot, kekuatan tersebut tidak hanya terlihat di lembar statistik. Sensasi berduel langsung di lapangan membuatnya yakin bahwa Loftus-Cheek adalah salah satu gelandang paling kuat secara fisik di liga.

Dari Keraguan Menuju Pengakuan

Perjalanan Loftus-Cheek di Milan mencerminkan proses pembuktian yang tidak instan. Ia datang tanpa ekspektasi berlebihan, tetapi kini justru mendapat pengakuan dari rival langsung. Bagi Milan, ini adalah sinyal positif bahwa investasi mereka tidak sia-sia.

Jika mampu menjaga kebugaran dan konsistensi, Loftus-Cheek berpeluang menjadi pilar jangka menengah Rossoneri. Kombinasi pengalaman Premier League, adaptasi Serie A, serta dukungan pelatih membuat posisinya semakin solid.

Comments are closed.