Simon McMenemy dan Hari Pertama Penuh Drama di Timnas Indonesia

Simon McMenemy dan Hari Pertama Penuh Drama di Timnas Indonesia

Strategibola – Simon McMenemy adalah sosok pelatih yang namanya lekat di telinga pecinta sepak bola Indonesia. Prestasi paling menterengnya datang pada 2017, ketika ia membawa Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 dan menyabet gelar Pelatih Terbaik musim tersebut.

Selain Bhayangkara, pelatih asal Skotlandia ini juga pernah menukangi Mitra Kukar dan Pelita Bandung Raya. Namun, puncak kariernya di Tanah Air terjadi pada 2019, saat ia dipercaya PSSI menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia.

Karier Singkat, Cerita Panjang

McMenemy memimpin Timnas Indonesia hanya dalam tujuh pertandingan—mencatat dua kemenangan dan lima kekalahan—sebelum kontraknya berakhir di November 2019. Meski singkat, pengalamannya di kursi pelatih Garuda meninggalkan banyak kisah tak terlupakan.

Salah satu yang paling unik adalah momen hari pertama kerjanya, yang ternyata penuh drama.

Kantor PSSI Digerebek di Hari Pertama

Dalam obrolan di kanal YouTube GOAT milik Greg Nwokolo, McMenemy mengenang betul hari pertamanya. Ia datang ke kantor PSSI dengan pakaian olahraga baru, ransel di punggung, dan membawa 24 donat untuk dibagikan kepada staf.

Ia sempat melihat kru kamera di luar gedung dan mengira itu untuk meliput dirinya. Ternyata, kantor PSSI baru saja digerebek Satgas Anti-Mafia Bola. Semua laptop dan telepon disita, dan para pegawai tidak boleh pulang hingga dini hari.

“Dan itu adalah hari pertamaku sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia,” kenang Simon sambil tersenyum getir.

Kantor Sepi dan Pejabat Masuk Penjara

Ketika masuk ke ruangannya, McMenemy mendapati suasana kantor benar-benar sepi. Ia duduk dari jam 9 pagi hingga 1 siang tanpa ada seorang pun staf yang bisa dihubungi.

Yang lebih mengejutkan, pejabat PSSI yang merekrutnya justru ditahan pada hari yang sama. Meski begitu, McMenemy tidak menyalahkan siapa pun.

“Ini adalah hal-hal yang tidak dimengerti orang lain… Kamu harus mengambil tanggung jawab itu sebagai seorang pelatih karena itu tidak ada hubungannya denganku,” ujarnya.

Awal Pelik, Tetap Profesional

Walau memulai tugas dengan kondisi yang rumit, McMenemy tetap menjalankan pekerjaannya dengan profesional. Baginya, menjadi pelatih berarti siap menghadapi segala situasi, termasuk kejadian tak terduga seperti ini.

Comments are closed.