Sudah Bukan Era Mohamed Salah: Saatnya Liverpool Berani Bereksperimen Tanpa Sang Legenda

Mohamed Salah dalam laga Premier League antara Brentford vs Liverpool

Strategibola.com – Setelah bertahun-tahun menjadi simbol ketajaman Liverpool, Mohamed Salah kini mulai terlihat kehilangan sentuhannya. Pemain asal Mesir itu, yang biasanya menjadi mesin gol utama, justru tampil kurang menggigit di musim 2025/2026 ini.
Dalam beberapa pertandingan terakhir, kontribusinya di lini depan menurun drastis — dan Liverpool pun mulai kesulitan mencetak gol secara konsisten.

Kekalahan 0-3 dari Manchester City menjadi titik nadir. Tim asuhan Arne Slot tampak kehilangan arah di lini serang, dan Salah — yang biasanya jadi solusi — kini malah jadi tanda tanya besar.


Steve Nicol: “Saatnya Mohamed Salah Istirahat di Bangku Cadangan”

Legenda Liverpool, Steve Nicol, tak ragu menyarankan langkah ekstrem. Menurutnya, Slot harus berani mencadangkan Salah demi kepentingan tim.

“Saya akan melakukannya. Terus memainkannya tidak membantu siapa pun. Kadang Anda harus berhenti dulu, lihat dari luar, lalu kembali dengan semangat baru,”
— ujar Nicol kepada ESPN FC.

Ia menilai performa Salah musim ini stagnan, bahkan setelah mencetak gol ke gawang Brentford dan Aston Villa. “Dua gol itu tidak cukup untuk menutupi penurunan performa secara keseluruhan,” lanjut Nicol.


Dari Mesin Gol ke Bayangan Diri Sendiri

Nico OReilly berebut bola dengan Mohamed Salah

Nico OReilly berebut bola dengan Mohamed Salah

Dalam beberapa musim terakhir, Mohamed Salah selalu jadi momok menakutkan di Premier League. Ia mencetak dua digit gol di setiap musimnya sejak datang ke Anfield pada 2017.
Namun kini, statistiknya menurun tajam. Kecepatan khasnya seolah memudar, pergerakannya lebih mudah terbaca, dan penyelesaian akhirnya tidak lagi seefektif dulu.

Para penggemar pun mulai mempertanyakan:
Apakah ini tanda awal dari akhir era Mohamed Salah di Liverpool?


Arne Slot dan Dilema Besar di Lini Depan Liverpool

Arne Slot mewarisi tim yang selama bertahun-tahun bergantung pada Salah. Namun, sistemnya kini menuntut rotasi dan pressing tinggi — sesuatu yang tampak sulit bagi Salah untuk jalani secara konsisten di usia 33 tahun.

Dengan munculnya pemain seperti Florian Wirtz, Hugo Ekitike, dan Cody Gakpo, Liverpool punya banyak opsi ofensif.
Mungkin sudah saatnya Slot mulai menyiapkan skema tanpa Salah sebagai pusat serangan.

Nicol bahkan menilai, langkah mencadangkan Salah bisa menjadi “guncangan psikologis” yang diperlukan tim untuk bangkit.

“Kadang pemain besar butuh diingatkan bahwa mereka juga manusia. Duduk sebentar di bangku cadangan bisa jadi cara terbaik untuk menyalakan kembali api di dalam dirinya,” katanya.


Mencari Reaksi dari Seorang Legenda

Salah dikenal sebagai sosok dengan etos kerja tinggi dan mental juara. Itu sebabnya Nicol yakin bahwa mencadangkannya tidak akan menghancurkan moral tim, melainkan membangkitkan sisi kompetitif sang bintang.

Dengan melihat pertandingan dari luar lapangan, Salah bisa menilai kembali bagaimana dinamika tim berubah tanpa dirinya. Dari situ, ia mungkin kembali dengan perspektif dan semangat baru.

“Saya ingin melihat reaksinya. Apakah dia bangkit, atau tetap datar? Di situ kita tahu apakah dia masih punya api juang yang sama seperti dulu,” tambah Nicol.


Langkah Berani yang Mungkin Dibutuhkan Liverpool

Mohamed Salah vs Josko Gvardiol

Mohamed Salah vs Josko Gvardiol

Mencadangkan Mohamed Salah bukan keputusan kecil. Ia bukan hanya pemain, tapi simbol kebangkitan Liverpool di era modern. Namun jika performanya terus menurun, Arne Slot harus berani mengambil keputusan sulit demi keseimbangan tim.

Liverpool tengah mencari bentuk permainan baru setelah era Jurgen Klopp berakhir.
Dan seperti kata Nicol, mungkin untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun, Liverpool perlu belajar bermain tanpa bergantung pada Salah.

Mohamed Salah masih legenda hidup Liverpool, tapi bahkan legenda pun bisa kehilangan tajinya.
Menurunnya performa sang bintang bukan alasan untuk menyingkirkannya, melainkan kesempatan untuk menemukan kembali versi terbaik dirinya.
Jika Slot berani mengambil risiko mencadangkannya, mungkin justru dari situ kebangkitan Liverpool — dan Salah sendiri — akan dimulai.

Comments are closed.