strategibola – Suporter Bahrain dipastikan tidak akan hadir dalam laga antara Timnas Indonesia melawan Bahrain pada Selasa (25/3/2025) mendatang. Padahal, PSSI sudah menyediakan kuota 3.000 tiket untuk pendukung tim tamu. Sayangnya, Federasi Sepak Bola Bahrain (BFA) tidak mengambil kesempatan tersebut hingga batas waktu yang ditentukan.
Bahrain Tak Ambil Jatah 3.000 Tiket di SUGBK
Timnas Indonesia akan menjamu Bahrain dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Duel penting ini akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Direktur Utama PT Garuda Sepak Bola Indonesia (GSI), Marsal Masita, menyebutkan bahwa BFA tidak mengambil jatah tiket yang telah disediakan PSSI. Karena itu, pihaknya memutuskan untuk menjual tiket tersebut kepada pendukung Timnas Indonesia, yang langsung ludes dalam hitungan jam.
Penjelasan PSSI Mengenai Kuota Tiket
Marsal Masita menjelaskan bahwa PSSI sudah memberikan kesempatan kepada Bahrain untuk mengambil tiket mereka. Namun, karena tidak ada respons dari pihak Bahrain hingga tenggat waktu, PSSI pun menjualnya kepada suporter Indonesia.
“Kami memberikan slot 3.000 tiket kepada Bahrain. Tapi sampai hari H mereka tidak mengambil sama sekali,” ujar Marsal di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, pada Senin (17/3/2025).
“Kami tidak bisa menunggu. Kami harus sesuai deadline. Jadi 3.000 tiket itu terpaksa harus kami jual. Itu termasuk tiket yang kami umumkan kepada publik.”
PSSI menegaskan bahwa mereka telah memberikan kesempatan bagi Bahrain, tetapi hingga waktu yang ditentukan, pihak lawan tetap tidak mengambil tiketnya.
Bagaimana Jika Suporter Bahrain Tetap Datang?
Meski tiket untuk suporter Bahrain sudah dialihkan ke pendukung Timnas Indonesia, masih ada kemungkinan bahwa beberapa fans Bahrain tetap datang ke SUGBK. Namun, Marsal mengaku tidak tahu bagaimana jalur masuk mereka.
“Saya tidak tahu kalau masuknya jalur resmi,” kata Marsal.
Hal ini mengindikasikan bahwa suporter Bahrain yang tetap hadir harus mencari cara lain untuk mendapatkan tiket pertandingan.
Bahrain Sempat Mengajukan Permintaan Tempat Netral
Keengganan Bahrain untuk mengambil tiket bukan tanpa alasan. Sebelumnya, mereka sempat meminta kepada AFC agar laga ini digelar di tempat netral. Alasan utama adalah kekhawatiran akan keamanan tim mereka.
Hal ini bermula dari serangan netizen Indonesia di media sosial setelah hasil imbang 2-2 pada pertemuan pertama Grup C pada 10 Oktober 2024. Warganet geram dengan perlakuan buruk Bahrain sebagai tuan rumah serta kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf yang dinilai tidak adil.
Serangan ini membuat Bahrain merasa terancam, bahkan beberapa pemain dan ofisial mereka mendapatkan ancaman pembunuhan. Karena alasan ini, mereka sempat mempertimbangkan untuk tidak bertanding di Indonesia.
Dampak bagi Timnas Indonesia
Dengan absennya suporter Bahrain di tribun, atmosfer SUGBK dipastikan akan didominasi oleh pendukung Timnas Indonesia. Hal ini bisa menjadi keuntungan besar bagi pasukan Garuda yang membutuhkan dukungan penuh dalam upaya meraih kemenangan di kandang sendiri.
Pertandingan ini menjadi krusial bagi Timnas Indonesia dalam perburuan tiket ke Piala Dunia 2026. Dukungan maksimal dari suporter diharapkan mampu memberikan motivasi lebih bagi para pemain untuk tampil optimal.
Suporter Bahrain resmi tidak mengambil kuota 3.000 tiket yang telah disediakan PSSI, sehingga tiket tersebut dialihkan ke pendukung Timnas Indonesia. Keputusan ini terjadi setelah BFA tidak memberikan respons hingga batas waktu yang ditentukan. Meski sempat mengajukan laga di tempat netral karena alasan keamanan, Bahrain akhirnya tetap akan bertanding di Jakarta.
Kini, semua mata tertuju pada laga yang akan berlangsung di SUGBK. Mampukah Timnas Indonesia memanfaatkan keuntungan bermain di kandang untuk meraih tiga poin penuh? Kita nantikan pertandingan seru ini!
Jangan lewatkan berita terbaru seputar sepak bola! Kunjungi Google News Strategibola untuk update terkini dan terpercaya!
