Strategibola – Kritik keras sempat menghantam barisan depan Timnas Indonesia U-23 usai dua laga terakhir di fase grup Piala AFF U-23 2025. Namun, pelatih Gerald Vanenburg memilih tetap tenang. Ia menyebut timnya justru sudah tampil cukup solid, terutama dalam menjaga pertahanan tetap rapat.
Performa meyakinkan saat menghajar Brunei Darussalam 8-0 memang sempat membumbungkan ekspektasi. Tapi situasi berubah kala Garuda Muda cuma menang tipis 1-0 lawan Filipina—lewat gol bunuh diri—dan gagal mencetak gol saat ditahan imbang Malaysia.
Publik pun mulai bertanya-tanya, ke mana tajamnya lini depan Indonesia?
“Buat saya, yang terpenting adalah kami tidak kebobolan,” ucap Vanenburg santai dalam konferensi pers pascalaga. “Kalau tidak kebobolan, kita selalu punya peluang untuk menang.”
Lawan Berat, Bukan Tur Uji Coba
Vanenburg menolak anggapan bahwa anak asuhnya bermain buruk. Justru sebaliknya, ia melihat permainan tim tetap konsisten, hanya saja level lawan memang jauh berbeda dibanding Brunei.
“Malaysia dan Filipina punya peringkat FIFA di atas kami,” ujarnya. “Wajar kalau pertandingan jadi lebih ketat. Tapi kami bisa mengontrol laga dan menciptakan peluang.”
Statistik penguasaan bola juga jadi sorotan Vanenburg. Menurutnya, Indonesia mendominasi permainan dengan proporsi yang cukup tinggi dan tidak menyia-nyiakan banyak kesempatan.
“Kami kuasai sekitar 70% bola di dua pertandingan terakhir. Itu artinya kami mengontrol jalannya laga,” lanjutnya.
Siap Tempur Hadapi Thailand
Kini, tantangan lebih besar menanti di semifinal. Timnas U-23 bakal berjumpa dengan Thailand, salah satu kekuatan tradisional Asia Tenggara di level usia muda.
Vanenburg sadar betul duel ini bakal jadi ujian sesungguhnya.
“Selangkah demi selangkah. Sekarang fokus kami ke Thailand. Setelah itu, baru kita pikirkan final,” kata mantan pemain timnas Belanda itu.
Ia menegaskan bahwa konsistensi adalah kunci. Meski produktivitas gol jadi sorotan, ia percaya skuadnya bisa memperbaiki performa di waktu yang tepat.
“Saya puas dengan perkembangan tim ini. Tapi kami tahu, kami harus lebih baik lagi untuk bisa kalahkan Thailand.”
Target Juara Tak Pernah Bergeser
Meskipun menghadapi banyak tekanan, target Indonesia tetap sama: menjuarai Piala AFF U-23 2025.
Laga melawan Thailand menjadi gerbang krusial menuju final. Vanenburg pun tak ingin melewatkan kesempatan ini.
“Kami ke sini bukan hanya untuk tampil, tapi untuk bersaing jadi juara. Kemenangan atas Thailand adalah harga mati,” tegasnya.
Kini, semua mata tertuju pada duel panas semifinal. Bisakah Garuda Muda membuktikan bahwa kritik bukanlah hambatan, melainkan bahan bakar untuk bangkit?