Wilfried Zaha Marah Besar Usai Dituding Meremehkan Mateta: “Itu Cerita Menjijikkan!”

Wilfried Zaha Marah Besar Usai Dituding Meremehkan Mateta: “Itu Cerita Menjijikkan!”

Strategibola – Wilfried Zaha akhirnya buka suara setelah namanya diseret oleh Jean-Philippe Mateta dalam wawancara dengan media Prancis, L’Équipe.
Mantan winger Crystal Palace itu menegaskan dirinya sama sekali tidak pernah meremehkan siapa pun, apalagi mantan rekan setimnya sendiri.

Dalam wawancara tersebut, Mateta mengaku sempat ditertawakan oleh Zaha saat berbicara soal ambisinya menembus Timnas Prancis. Saat itu, Mateta belum menjadi pilihan utama di skuad The Eagles dan masih berjuang mendapatkan tempat di Premier League.

Namun, tudingan itu langsung memancing amarah Zaha. Pemain yang kini berkarier di MLS bersama Charlotte FC tersebut menyebut pernyataan Mateta “menjijikkan” dan tidak berdasar.


Zaha Geram dan Tegaskan Tak Pernah Meremehkan Siapa Pun

Lewat video yang ia unggah di media sosial, Zaha meluapkan kekesalannya. Ia mengaku kecewa karena Mateta tak mau menjelaskan langsung saat dihubungi untuk klarifikasi.

“Kepalaku panas. Aku harus meluruskan soal Mateta ini. Aku sudah bicara dengannya, tapi dia tidak mau menjelaskan. Ini menunjukkan bahwa selama aku di Crystal Palace, ternyata ada orang yang tidak benar-benar senang dengan keberhasilanku,” ujar Zaha dengan nada kecewa.

Pemain berusia 32 tahun itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah bersikap arogan di ruang ganti.
Zaha menilai sikapnya yang dikenal “berapi-api” di lapangan sering disalahartikan oleh orang lain.

“Aku tidak pernah membuat siapa pun merasa rendah diri. Semua tahu aku hanya bermain dengan semangat tinggi, tapi bukan berarti aku suka menjatuhkan rekan sendiri,” tambahnya.


Zaha Tetap Ucapkan Selamat pada Mateta

Meski marah dengan tudingan itu, Zaha mengaku tetap menghargai pencapaian Mateta. Ia bahkan menyampaikan ucapan selamat saat penyerang 27 tahun itu akhirnya dipanggil Didier Deschamps ke Timnas Prancis dan mencetak gol pada laga debutnya.

Zaha juga mengungkapkan bahwa pada masa itu, bukan hanya dirinya yang ragu dengan peluang Mateta menembus skuad Les Bleus, mengingat persaingan di lini depan yang sangat ketat.

“Banyak pemain yang merasa itu sulit, tapi aku tetap mendukungnya. Aku malah bangga saat dia benar-benar berhasil. Tapi jika kemudian aku dijadikan bagian dari ‘cerita suksesnya’ dengan cara seperti ini, itu kejam,” ujarnya.


Hubungan Retak di Antara Dua Mantan Pilar The Eagles

Pernyataan Zaha menutup dengan nada getir. Ia mengaku kecewa karena merasa dikhianati oleh seseorang yang dulu dianggap teman.
Baginya, tudingan tersebut hanya mempertegas betapa keras dan tidak tulusnya dunia sepak bola profesional.

“Yang membuatku heran, apakah selama ini dia tidak suka padaku? Untuk menjadikanku bagian dari kisahnya seperti ini, itu menyakitkan. Ini alasan kenapa aku tak punya banyak teman di dunia sepak bola,” pungkas Zaha.

Dengan pernyataan ini, hubungan antara dua mantan pemain andalan Crystal Palace itu tampaknya benar-benar retak.
Padahal, keduanya sempat menjadi duet yang cukup solid di lini depan klub London Selatan tersebut.

Kini, Zaha melanjutkan kariernya di Amerika Serikat bersama Charlotte FC, sementara Mateta tengah menikmati masa kebangkitannya di Premier League bersama Palace.
Namun, perselisihan ini seolah menjadi pengingat bahwa perpecahan di ruang ganti kadang baru terlihat setelah para pemainnya berjalan di jalan yang berbeda.

Comments are closed.