Singapore Open 2025: Langkah Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Pasaribu Terhenti di Perempat Final oleh Unggulan Empat Tiongkok

Strategibola – Singapore Open 2025, Pasangan ganda putri Indonesia, Jafar Hidayatullah dan Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, harus mengakhiri perjuangan mereka di Singapore Open 2025 setelah dikalahkan oleh pasangan unggulan keempat asal Tiongkok, Guo Xin Wa dan Chen Fang Hui, dalam pertandingan yang berlangsung sengit di babak perempat final.

Detail Pertandingan

Pertandingan yang berlangsung di Singapore Indoor Stadium itu memperlihatkan dominasi Guo/Chen sejak awal. Pada gim pertama, tekanan yang dilancarkan pasangan Tiongkok sangat keras sehingga Jafar/Felisha kesulitan mengembangkan permainan mereka. Skor 8-21 menutup gim pembuka dengan jelas keunggulan wakil Tiongkok.

Memasuki gim kedua, Jafar dan Felisha mulai beradaptasi dan mencoba mengambil inisiatif serangan. Permainan mereka yang lebih agresif membuat pertandingan menjadi jauh lebih ketat. Namun, di poin-poin kritis, mereka kurang beruntung dan gagal memaksimalkan peluang, sehingga gim kedua harus mereka akhiri dengan skor tipis 22-24.

Dengan skor akhir 8-21, 22-24, Guo Xin Wa dan Chen Fang Hui memastikan tiket mereka ke babak semifinal, sementara Jafar/Felisha harus puas pulang lebih cepat dari harapan.

Komentar dan Analisa dari Jafar/Felisha

Felisha mengakui keunggulan lawan dan tekanan yang cukup berat. Ia berkata, “Hasilnya memang belum sesuai dengan yang kami harapkan, tapi kami tetap bersyukur bisa menyelesaikan pertandingan hari ini. Kami sudah mencoba berbagai strategi dan pola untuk meraih kemenangan.”

Ia juga menambahkan, “Di gim pertama, tekanan lawan sangat keras dan kami sempat kaget. Mereka terlihat lebih siap dan cepat membaca permainan kami. Di gim kedua, kami mencoba bangkit dan balik menekan, tapi kurang beruntung di adu setting. Kami terlalu hati-hati sehingga banyak peluang yang terbuang.”

Sementara itu, Jafar menambahkan, “Kami sulit keluar dari tekanan lawan di gim pertama. Baru memasuki akhir gim kedua kami mulai menemukan pola permainan yang efektif, tapi waktu sudah terlalu singkat untuk membalikkan keadaan. Sayang sekali kami tidak bisa memaksimalkan keuntungan saat peluang ada.”

Felisha juga menyampaikan pelajaran berharga dari pertandingan tersebut, “Kami harus lebih tenang di poin-poin kritis, tidak boleh kalah start. Adaptasi dan feeling di lapangan harus lebih cepat dan matang agar bisa bersaing di level internasional.”

Pelajaran dan Harapan ke Depan

Kekalahan ini menjadi pembelajaran penting bagi Jafar/Felisha untuk terus meningkatkan performa. Mereka memahami bahwa selain skill teknis, kestabilan mental dan ketepatan mengambil keputusan dalam situasi genting sangat menentukan hasil pertandingan.

Dukungan dari pelatih dan tim pelatnas akan menjadi faktor kunci untuk membantu mereka bangkit dan bersiap menghadapi turnamen-turnamen besar berikutnya dengan persiapan matang dan strategi yang lebih matang.

Comments are closed.