Strategibola – Gaël Monfils, petenis asal Prancis yang kini menempati peringkat 41 dunia, baru saja mencatatkan salah satu pencapaian terbesar dalam karirnya dengan mengalahkan Taylor Fritz, petenis peringkat 4 dunia, di babak ketiga Australia Terbuka 2025. Monfils menang dengan skor 3-6, 7-5, 7-6(1), 6-4, menandakan kemenangan Grand Slam pertama melawan anggota 5 besar sejak 2008.
Kemenangan Legendaris di Usia 38 Tahun
Pada usia 38 tahun, Monfils menunjukkan bahwa usia hanyalah angka. Dengan kemenangan ini, dia mengakhiri 12 kekalahan berturut-turut di turnamen Grand Slam melawan petenis peringkat 5 besar. Kemenangan terakhirnya melawan petenis dengan peringkat tinggi terjadi pada 2008, ketika dia mengalahkan David Ferrer di perempat final Roland-Garros.
Kemenangan ini sangat istimewa, mengingat Monfils baru saja memulai tahun 2025 dengan kemenangan di Auckland. Selain itu, Monfils menjadi pemenang turnamen tertua di Selandia Baru sejak 1977, menambah daftar prestasi dalam karir gemilangnya. Kemenangan atas Fritz di Australia Terbuka ini memberi Monfils kesempatan untuk melangkah ke babak 16 besar, memperlihatkan bahwa meski usianya telah matang, semangatnya untuk bersaing di level tertinggi tetap tak tergoyahkan.
Kejutan di Tengah Ketidakpastian
Pertandingan ini dimulai dengan sedikit ketegangan, di mana Monfils melakukan kesalahan ganda yang memberikan break kepada Fritz (5-3). Fritz kemudian menutup set pertama dengan skor 6-3. Namun, Monfils tidak menyerah dan menunjukkan kekuatan mental yang luar biasa. Pada set kedua, ia bangkit dan mengalahkan Fritz dengan skor 7-5, menghidupkan kembali harapan untuk melanjutkan perjuangan di turnamen ini.
Namun, momen paling dramatis terjadi di tie-break set ketiga. Dalam kondisi yang sangat menegangkan, Monfils menampilkan permainan luar biasa, dengan lob cantik, tembakan forehand bertenaga, dan keakuratan luar biasa. Tie-break berakhir dengan kemenangan 7-1 untuk Monfils, yang membuat penonton di Margaret Court Arena memberikan tepuk tangan meriah. Ini adalah puncak dari penampilan brilian sang veteran yang mengingatkan kita semua tentang kemampuannya yang tak pernah pudar.
Kemenangan yang Menumbuhkan Harapan
Setelah melalui pertandingan yang penuh drama, Monfils tetap menunjukkan ketangguhan dalam set keempat meskipun terlihat sedikit lelah. Ia melakukan penyelamatan break pada game kesembilan dan akhirnya mengakhiri pertandingan dengan ace yang mengesankan (6-4). Kemenangan ini tidak hanya mengokohkan posisinya di babak 16 besar, tetapi juga mengingatkan kita semua bahwa Monfils, meskipun berusia 38 tahun, masih memiliki kualitas permainan yang luar biasa.
Di babak 16 besar, Monfils akan bertemu dengan rekan senegaranya, Ugo Humbert, yang juga melaju ke putaran tersebut. Pertandingan tersebut dipastikan akan menjadi duel seru antara dua pemain Prancis, dengan Monfils yang tengah berada dalam momentum positif setelah kemenangan spektakulernya.
Menjadi Inspirasi Bagi Banyak Orang
Kemenangan ini lebih dari sekadar hasil di lapangan tenis. Ini adalah simbol ketekunan, kerja keras, dan semangat yang tak pernah pudar. Monfils, yang sudah memasuki usia 38 tahun, menunjukkan bahwa usia bukanlah halangan untuk mencapai kejayaan di turnamen Grand Slam. Keberhasilannya ini memberi inspirasi bagi banyak atlet dan penggemar tenis bahwa dengan dedikasi dan ketekunan, segala sesuatu mungkin tercapai.
Monfils kini melanjutkan perjalanannya di Australia Terbuka 2025 dengan semangat yang semakin membara. Apa yang telah dicapainya sejauh ini membuktikan bahwa legenda tenis Prancis ini masih memiliki banyak hal untuk diberikan kepada dunia tenis.