Strategibola-Enea Bastianini mengakui bahwa menguasai bagian depan motor KTM bukan perkara mudah. Setelah melihat performa luar biasa Pedro Acosta di sesi uji coba, pembalap Ducati itu semakin sadar bahwa adaptasi dengan karakteristik motor Austria tersebut membutuhkan pendekatan berbeda.
Kesulitan Bastianini dalam Mengendalikan Motor KTM
Bastianini, yang selama ini terbiasa dengan Ducati Desmosedici, menyebut bahwa perbedaan signifikan pada sasis dan distribusi bobot KTM membuatnya sulit menemukan batas maksimal di bagian depan. Menurutnya, gaya balap agresif seperti yang ditunjukkan Acosta menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam menaklukkan motor KTM.
“Saya melihat bagaimana Acosta mengendalikan KTM dan itu sungguh luar biasa. Dia bisa membawa motor dengan presisi tinggi, sementara saya masih kesulitan dalam menguasai bagian depan,” ujar Bastianini dalam sebuah wawancara.
Pedro Acosta, Sensasi Baru di MotoGP
Pedro Acosta mencuri perhatian di ajang MotoGP dengan gaya balapnya yang agresif dan penuh percaya diri. Pembalap muda asal Spanyol itu menunjukkan bahwa KTM bisa tampil kompetitif jika dikendarai dengan pendekatan yang tepat. Kemampuannya dalam memaksimalkan grip ban depan menjadi pembeda utama dengan para rivalnya.
Sementara itu, Bastianini terus berusaha memahami karakter motor yang berbeda dari Ducati. “KTM punya cara kerja yang tidak sama dengan Ducati. Saya harus banyak belajar, terutama soal feeling dengan bagian depan yang cukup berbeda,” lanjutnya.
Strategi Bastianini untuk Mengatasi Kendala
Untuk mengatasi kendala tersebut, Bastianini berencana menyesuaikan gaya balapnya agar lebih cocok dengan karakter KTM. Ia juga akan bekerja sama dengan tim teknis untuk mendapatkan setelan terbaik, terutama dalam hal suspensi dan distribusi bobot.
Dengan semakin dekatnya musim MotoGP, Bastianini berharap bisa segera menemukan keseimbangan yang tepat. “Saya akan terus beradaptasi dan mencari solusi terbaik. MotoGP adalah kompetisi yang selalu menuntut perubahan dan penyesuaian,” pungkasnya.