Para Juara MotoGP yang Menolak Nomor 1, Apakah Marc Marquez Akan Dipaksa Pakai di 2026?

Strategibola – Tradisi unik MotoGP, banyak juara dunia menolak nomor 1 meski berhak memakainya. Dorna kabarnya akan wajibkan pemakaian nomor 1 mulai 2026. Apakah Marc Marquez akhirnya harus tinggalkan nomor 93 miliknya?

Nomor 1: Simbol Juara Dunia yang Kerap Ditolak

Nomor 1 di MotoGP semestinya jadi simbol tertinggi: tanda seorang rider berstatus juara dunia. Namun, sejak lama, banyak pembalap memilih tetap menggunakan nomor pribadi yang lebih ikonik ketimbang mengganti ke nomor 1.

Kini muncul kabar bahwa Liberty Media dan Dorna Sports selaku pemegang hak MotoGP akan mewajibkan juara dunia memakai nomor 1 mulai musim 2026. Jika aturan ini resmi berlaku, salah satu rider yang paling terdampak adalah Marc Marquez, yang selama ini selalu menolak nomor 1 dan setia dengan #93.

Kutukan Nomor 1 di MotoGP

Sejak 1999, ada stigma bahwa nomor 1 membawa “kutukan.” Hampir semua rider yang memakainya gagal mempertahankan gelar. Satu-satunya pengecualian adalah Francesco “Pecco” Bagnaia, yang berhasil menjadi juara MotoGP 2023 dengan motor nomor 1 setelah sebelumnya menjuarai 2022 dengan nomor 63.

Selain Bagnaia, nomor 1 lebih sering dianggap beban besar ketimbang simbol kejayaan.

Daftar Rider MotoGP yang Menolak Nomor 1

Barry Sheene – #7

Legenda asal Inggris ini adalah pembalap pertama yang menolak nomor 1 di era 1970-an. Ia setia memakai #7 hingga pensiun, menjadikannya simbol keberuntungan.

Valentino Rossi – #46

Tak ada nomor yang lebih ikonik dari #46 milik Rossi. Ia menolak nomor 1 karena 46 adalah warisan ayahnya, Graziano Rossi. Nomor ini bahkan kini dipensiunkan di MotoGP dan tak boleh dipakai pembalap lain.

Jorge Lorenzo – #99

Awalnya Lorenzo sempat mencoba nomor 1 setelah juara MotoGP 2010. Namun usai merebut gelar lain pada 2012 dan 2015, ia kembali ke #99 karena merasa lebih personal dan disukai fans.

Marc Marquez – #93

Marquez enam kali juara MotoGP, tetapi selalu setia pada #93. Nomor itu melambangkan tahun kelahirannya. Ia sempat tergoda pakai nomor 1 pada 2019, tapi urung dilakukan. Marquez merasa #93 membawa keberuntungan sekaligus identitas pribadinya.

Joan Mir – #36

Usai menjuarai MotoGP 2020 bersama Suzuki, Mir tetap memakai #36 sebagai bentuk penghormatan kepada sepupunya, Joan Perello. Ia menganggap nomor itu simbol perjalanan yang masih berlanjut.

Fabio Quartararo – #20

Juara MotoGP 2021 ini menolak nomor 1 karena lebih terikat pada #20, tanggal lahirnya. Baginya, nomor 20 adalah identitas sejak kecil, sementara nomor 1 tak mencerminkan jati dirinya.

Kasus Jorge Martin dan Nomor 1

Saat ini, nomor 1 sedang dipakai oleh Jorge Martin, juara MotoGP 2024 bersama Ducati. Menariknya, Martin memilih tetap memakainya saat pindah ke Aprilia Racing. Namun, publik masih menunggu apakah “kutukan” nomor 1 akan berlaku padanya.

Apa Artinya untuk Marc Marquez?

Jika aturan wajib nomor 1 diterapkan, Marquez tak lagi bisa memilih. Rider yang selama ini lekat dengan #93 harus rela mengubah branding pribadinya. Situasi ini akan jadi fenomena besar di dunia MotoGP, mengingat #93 sudah seperti merek dagang miliknya.

Pertanyaan besarnya: apakah Marquez akan mampu menepis kutukan nomor 1? Atau justru keengganannya selama ini terbukti benar?

Kesimpulan

Tradisi menolak nomor 1 membuat MotoGP punya cerita unik tersendiri. Dari Barry Sheene hingga Fabio Quartararo, banyak rider lebih memilih identitas personal daripada simbol status juara. Namun mulai 2026, aturan baru bisa mengubah semuanya.

Jika Marc Marquez kembali juara dunia, ia mungkin untuk pertama kalinya akan turun lintasan MotoGP dengan motor bernomor 1. Itu bukan sekadar angka, tapi juga pertaruhan besar melawan mitos, sejarah, dan ego seorang legenda.

Comments are closed.