Strategibola.com – Kabar membanggakan datang dari dunia olahraga Indonesia. Pencak silat, seni bela diri tradisional asal Nusantara, resmi dipertandingkan di Asian Youth Games (AYG) 2025. Keputusan ini disahkan oleh Komite Olimpiade Asia (OCA) sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan cabang olahraga berbasis budaya di kawasan Asia.
Ajang AYG 2025 yang akan digelar di Tashkent, Uzbekistan, menjadi panggung penting bagi para atlet muda untuk unjuk kemampuan sekaligus memperkenalkan nilai-nilai luhur dari pencak silat kepada dunia internasional.
Kabar Gembira untuk Indonesia dan Asia Tenggara
Penetapan pencak silat sebagai cabang resmi di Asian Youth Games disambut hangat oleh berbagai negara Asia Tenggara, terutama Indonesia, Malaysia, dan Vietnam, yang selama ini aktif mengembangkan olahraga ini di tingkat regional dan dunia.
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Prabowo Subianto, menyampaikan rasa syukurnya atas keputusan tersebut.
“Pencak silat bukan hanya olahraga, tapi juga bagian dari identitas bangsa. Dengan tampil di Asian Youth Games, kita tidak hanya bertanding, tapi juga memperkenalkan budaya Indonesia ke mata dunia,” ujarnya dalam pernyataan resmi IPSI.
Ajang Pengembangan Atlet Muda
Asian Youth Games merupakan kompetisi olahraga multi-event yang diikuti oleh atlet berusia di bawah 18 tahun dari seluruh Asia. Dengan masuknya pencak silat ke dalam daftar cabang resmi, para atlet muda dari Indonesia kini memiliki kesempatan besar untuk berkompetisi di tingkat Asia sejak usia dini.
Pelatih tim nasional pencak silat junior, Eko Wahyudi, mengatakan bahwa pihaknya sudah mulai mempersiapkan atlet untuk menghadapi seleksi nasional.
“Kami fokus membina generasi muda yang tak hanya kuat secara fisik, tapi juga paham filosofi silat sebagai jalan pembentukan karakter,” ujarnya.
Langkah ini dianggap penting untuk memastikan keberlanjutan prestasi Indonesia di masa depan, terutama setelah keberhasilan para pesilat senior di ajang SEA Games dan Asian Games sebelumnya.
Warisan Budaya yang Mendunia
Masuknya pencak silat ke AYG juga menjadi pengakuan global terhadap nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Sebagai Warisan Budaya Takbenda UNESCO sejak 2019, pencak silat telah diakui bukan hanya sebagai seni bela diri, tetapi juga sebagai simbol harmoni, disiplin, dan persaudaraan.
Ajang seperti Asian Youth Games dianggap sebagai wadah yang tepat untuk memperkenalkan filosofi silat kepada generasi muda di luar Asia Tenggara, sekaligus menjaga agar tradisi ini tetap hidup di tengah modernisasi dunia olahraga.
Harapan untuk Masa Depan
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) juga berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap para atlet muda yang akan berlaga di AYG. Selain menjadi kebanggaan nasional, keikutsertaan pencak silat di ajang ini diharapkan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat perkembangan bela diri Asia.
Dengan semangat juang dan nilai budaya yang melekat, pencak silat bukan sekadar cabang olahraga — tetapi representasi dari karakter bangsa Indonesia di mata dunia.