Strategibola.com – Menjadi pelatih di Premier League bukan sekadar urusan taktik dan strategi. Tekanan publik, ekspektasi klub, serta jadwal padat membuat jabatan manajer di liga ini selalu berada dalam bahaya. Pepatah lama “pelatih dipekerjakan untuk dipecat” kembali terasa relevan musim 2025/2026.
Setelah Ange Postecoglou resmi meninggalkan kursinya, kini ada beberapa nama lain yang mulai diguncang isu pemecatan akibat performa tim yang terus menurun.
1. Marco Silva (Fulham)
Musim lalu, Marco Silva berhasil membawa Fulham mencatatkan sejarah dengan perolehan poin tertinggi di Premier League. Namun, grafik performa mereka turun drastis musim ini. Inkonsistensi membuat Fulham terjebak di papan bawah klasemen, hanya beberapa angka di atas zona degradasi.
Jika Silva tidak segera menemukan solusi, kesabaran manajemen bisa habis dalam waktu dekat.
2. Nuno Espirito Santo (West Ham United)
Kehadiran Nuno di London Timur awalnya diharapkan membawa stabilitas setelah periode sulit. Namun, empat laga pertama tanpa kemenangan justru memperkeruh suasana. Kekalahan dari Leeds membuat tekanan meningkat tajam.
Meski manajemen dikabarkan masih memberi waktu hingga bursa transfer Januari, jika tren negatif berlanjut, karier Nuno di West Ham bisa berakhir lebih cepat dari yang diprediksi.
3. Daniel Farke (Leeds United)
Bagi tim promosi seperti Leeds, target utama adalah bertahan di Premier League. Namun, performa mereka yang naik-turun membuat Daniel Farke belum bisa bernafas lega.
Kemenangan atas West Ham sedikit meredakan tekanan, tapi publik Elland Road menuntut stabilitas. Dengan catatan buruk Farke saat melatih Norwich dulu, posisi ini bisa kembali panas jika Leeds gagal meraih poin penting di laga-laga berikutnya.
4. Vitor Pereira (Wolverhampton Wanderers)
Musim lalu, Pereira dianggap pahlawan karena berhasil menyelamatkan Wolves dari degradasi. Namun, awal musim ini menjadi mimpi buruk. Hanya dua poin dari sepuluh laga membuat fans kehilangan kesabaran.
Meski baru menandatangani kontrak baru tiga tahun, kepercayaan itu bisa menguap jika tren negatif terus berlanjut. Pereira harus membalikkan situasi sebelum jeda musim dingin.
5. Arne Slot (Liverpool)
Nama Arne Slot menjadi kejutan dalam daftar ini. Setelah sukses besar musim lalu, performa Liverpool kini terjun bebas dengan empat kekalahan beruntun.
Slot memang menghadapi tantangan berat, termasuk adaptasi pemain baru dan badai cedera. Namun, di klub sebesar Liverpool, alasan itu jarang cukup. Jika ia tak segera membangkitkan performa tim, tekanan dari fans dan media bisa membuat posisinya terancam.
Kesimpulan
Premier League memang kejam bagi siapa pun yang duduk di kursi panas pelatih. Lima nama di atas kini hidup dalam tekanan konstan, dan setiap pertandingan bisa menjadi penentu nasib mereka. Dunia sepak bola Inggris telah membuktikan satu hal: reputasi hebat pun tak menjamin keamanan pekerjaan di liga paling kompetitif di dunia.







