strategibola – Dalam laga final Piala FA 2024/2025 antara Manchester City dan Crystal Palace, sebuah momen kontroversial terjadi. Erling Haaland, yang mendapat kesempatan untuk menyamakan kedudukan lewat penalti, justru memilih menyerahkan tugas itu kepada rekannya, Omar Marmoush. Keputusan yang tidak biasa ini mengundang reaksi keras, terutama dari para legenda sepak bola.
Kritik Pedas Wayne Rooney
Wayne Rooney, yang juga mantan kapten timnas Inggris, menyampaikan kritik tajam terhadap Haaland setelah pertandingan. Menurut Rooney, keputusan untuk menyerahkan penalti menunjukkan bahwa Haaland masih jauh dari level pemain-pemain legendaris seperti Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo.
“Lihat saja Messi dan Ronaldo, mereka selalu ingin mencetak gol, terutama dalam momen penting seperti final. Haaland seharusnya mengambil penalti itu sendiri, itu adalah tanggung jawab yang harusnya diemban oleh seorang striker kelas dunia,” tegas Rooney.
Alan Shearer: Mengapa Tidak Ambil Tanggung Jawab?
Komentar senada juga datang dari Alan Shearer, salah satu legenda Premier League. Shearer mengungkapkan rasa terkejutnya atas keputusan Haaland yang menyerahkan penalti. “Kalau dia fit, seharusnya dia yang mengambil penalti itu. Final seperti ini adalah kesempatan untuk menunjukkan siapa yang memimpin,” kata Shearer.
Reaksi Pep Guardiola
Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, mencoba menenangkan situasi dengan menyatakan bahwa keputusan tersebut adalah hasil dari diskusi di lapangan. “Saya kira Haaland akan mengambilnya, tapi ini adalah keputusan yang diambil di lapangan saat itu. Kami tidak mendiskusikan hal ini setelah pertandingan,” ujar Guardiola.
Apakah Haaland Memiliki Mentalitas Juara Seperti Messi dan Ronaldo?
Meskipun Haaland dikenal sebagai salah satu striker terbaik dunia dengan catatan gol yang impresif, keputusan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai mentalitasnya di momen-momen krusial. Para legenda sepak bola menilai bahwa untuk mencapai level yang sama dengan Messi dan Ronaldo, Haaland harus menunjukkan lebih banyak keberanian dan kepercayaan diri dalam menghadapi tekanan.
Di sisi lain, Haaland memang manusia biasa yang mungkin merasakan beban besar di momen-momen seperti final Piala FA. Namun, hal ini tetap saja menjadi topik yang menarik untuk dibahas: apakah Haaland sudah cukup kuat mentalnya untuk menjadi ikon sepak bola dunia?
Haaland Masih Harus Membuktikan Diri
Meski begitu, keputusan Haaland kali ini memberikan pelajaran tentang pentingnya tanggung jawab seorang pemimpin di lapangan. Sebagai pemain dengan potensi besar, Haaland masih memiliki banyak waktu untuk membuktikan bahwa dia pantas disebut selevel dengan Messi dan Ronaldo.
