Strategibola.com – Sebuah pemandangan penuh makna terjadi di Stadion San Mamés, Sabtu (4/10), saat Athletic Bilbao menggelar penghormatan khusus bagi rakyat Palestina sebelum pertandingan kandang melawan RCD Mallorca. Klub asal Basque itu menunjukkan kepedulian kemanusiaan melalui aksi nyata yang menyentuh hati ribuan penonton di stadion.
Penghormatan untuk Pengungsi Palestina
Sebelum laga dimulai, sekelompok pengungsi Palestina yang kini tinggal di wilayah Basque diundang masuk ke tengah lapangan. Mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh penonton, menciptakan suasana emosional yang jarang terlihat dalam dunia sepak bola modern.
Acara tersebut merupakan bagian dari upaya klub untuk menyoroti penderitaan rakyat Palestina serta menyerukan diakhirinya kekerasan di Gaza. Dalam pernyataan resminya, Athletic Bilbao menegaskan komitmen terhadap nilai kemanusiaan dan solidaritas global.
“Klub ini selalu berdiri di sisi kemanusiaan. Kami menyerukan diakhirinya genosida di Gaza dan berharap sepak bola bisa menjadi jembatan empati,” tulis klub dalam pernyataannya.
Dukungan dari Presiden Klub
Presiden Athletic Bilbao, Jon Uriarte, menyebut aksi ini sebagai bentuk kepedulian sosial yang selaras dengan nilai-nilai klub.
“Melalui sepak bola, kami ingin menumbuhkan empati dan kesadaran atas penderitaan rakyat Palestina. Ini bukan sekadar simbol, tapi komitmen nyata untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Para pengungsi yang hadir sebagai tamu kehormatan dianggap sebagai representasi perjuangan dan ketahanan, dua nilai yang juga melekat dalam sejarah masyarakat Basque sendiri.
Tradisi Solidaritas di Basque
Aksi ini bukan hal baru di San Mamés. Pendukung Bilbao, yang dikenal memiliki kesadaran sosial tinggi, kerap menunjukkan solidaritas terhadap isu global, terutama Palestina. Dalam beberapa laga sebelumnya, spanduk bertuliskan “Kami berdiri bersama Palestina” dan teriakan “Palestina Aurrera!” (“Maju, Palestina!”) sering terlihat di tribun.
Dukungan serupa juga terlihat di stadion lain di wilayah Basque, seperti Anoeta, markas Real Sociedad, di mana para suporter memberikan tepuk tangan penghormatan untuk Palestina. Fenomena ini menunjukkan bagaimana masyarakat Basque memiliki empati mendalam terhadap perjuangan rakyat yang tertindas.
Ikatan Sejarah dan Nilai Kemanusiaan
Banyak pengamat menilai bahwa pengalaman panjang masyarakat Basque dalam memperjuangkan otonomi dan identitas mereka sendiri membuat mereka bisa memahami penderitaan rakyat Palestina. Bagi banyak orang di wilayah itu, solidaritas bukan sekadar slogan, melainkan cerminan nilai kemanusiaan yang hidup di tengah masyarakat.
Melalui tindakan sederhana namun kuat ini, Athletic Bilbao tidak hanya mengirim pesan solidaritas, tetapi juga menegaskan bahwa sepak bola bisa menjadi medium untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan.
Sorak-sorai penonton di San Mamés malam itu menjadi bukti bahwa di balik persaingan dan taktik, sepak bola tetap punya hati.