PBSI Evaluasi Usai Gagal di BWF Finals 2024

World Tour Finals 2024_strategibola

StrategibolaPBSI, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia,mengidentifikasi dua masalah utama yang menjadi penyebab kegagalan wakil Indonesia di ajang BWF World Tour Finals 2024. Menurut PBSI, faktor fisik dan mental pemain menjadi perhatian serius yang harus segera dibenahi agar performa di turnamen besar mendatang bisa lebih optimal.

Masalah Fisik dan Mental Jadi Sorotan

Koordinator Pelatih PBSI, Mulyo Handoyo, menilai secara teknik, pemain Indonesia sebenarnya sudah tampil maksimal. Namun, stamina dan mental mereka masih kalah bersaing dengan pemain dari negara lain.

“Penampilan anak-anak sudah maksimal, tetapi ke depannya harus diperbaiki kondisi fisik dan mentalnya,” ujar Mulyo dalam keterangan resminya.

Pada turnamen yang berlangsung sebagai ajang penutupan musim tersebut, Indonesia mengirimkan enam wakil. Dari jumlah tersebut, tiga wakil gugur di babak penyisihan grup, sementara tiga lainnya berhasil mencapai semifinal namun gagal melangkah lebih jauh.

Hasil yang Mengecewakan

Wakil Indonesia yang berlaga di semifinal, seperti Jonatan Christie di sektor tunggal putra dan pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, harus menelan kekalahan dalam tiga gim. Kekalahan ini menjadi catatan bahwa persiapan fisik dan mental pemain perlu lebih ditingkatkan untuk menghadapi tekanan turnamen besar.

Kepala Bidang Pengembangan Prestasi Pelatnas, Eng Hian, turut mengamini evaluasi yang disampaikan oleh Mulyo Handoyo. Ia menegaskan bahwa masa persiapan atlet menjadi perhatian utama, terutama dalam menyempurnakan aspek fisik dan non-fisik mereka.

“Saya juga sangat concern dengan masa persiapan atlet. Hampir semua sektor kita perlu menyempurnakan kondisi fisik dan non-fisik atau mental mereka. Ke depannya, saya akan lebih fokus meningkatkan dua hal ini,” kata Eng Hian.

 

Harapan Baru di Kepengurusan PBSI

Meski hasil di BWF World Tour Finals 2024 tidak sesuai harapan, PBSI tetap optimis bahwa visi dan misi kepengurusan baru bisa membawa perubahan positif bagi bulu tangkis Indonesia.

“Ini bukan hasil yang terbaik, tetapi kami semua harus lebih yakin dengan visi dan misi kepengurusan baru serta tentunya kami harus punya semangat dan harapan baru,” tambah Eng Hian.

Paceklik Gelar Berlanjut

Hasil ini memperpanjang puasa gelar Indonesia di ajang BWF World Tour Finals sejak pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan terakhir kali meraih trofi pada edisi 2019 di Guangzhou. Evaluasi besar-besaran diharapkan dapat memutus tren negatif ini dan mengembalikan dominasi Indonesia di kancah bulu tangkis dunia.

PBSI kini dihadapkan pada tugas besar untuk mempersiapkan para atlet dengan lebih matang, baik dari sisi fisik maupun mental, demi menyongsong musim kompetisi 2025 yang penuh tantangan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *