Final Liga Champions 2025: Inter Milan Dibantai PSG 0-5, Rekor Terpecahkan di Allianz Arena

Strategibola – Final Liga Champions 2025, Malam penuh duka menyelimuti Inter Milan di Allianz Arena, Munich. Alih-alih menciptakan sejarah manis, pasukan Simone Inzaghi justru mencatatkan sejarah kelam: kekalahan terbesar dalam sejarah final kompetisi Eropa satu leg. Paris Saint-Germain (PSG) tampil ganas dan menggulung Inter 5-0 tanpa ampun, Minggu (1/6/2025) waktu setempat.

Laga ini bukan hanya mengukir rekor baru, tetapi juga mengguncang catatan sejarah sepak bola Eropa.

“Ini adalah margin kemenangan terbesar di final satu leg kompetisi utama Eropa,” tulis akun resmi Opta di platform X (Twitter).

Tragedi Dimulai dari Sang Mantan

Laga baru berjalan 12 menit, luka pertama Inter tercipta. Adalah Achraf Hakimi — mantan pemain Nerazzurri — yang membuka keran gol bagi PSG. Sontak, gol tersebut menjadi cambuk emosional bagi fans Inter yang menyaksikan mantan bintang mereka justru menjebol gawang sendiri.

Tak berselang lama, Desire Doue menambah luka Inter lewat gol kedua di menit ke-20. PSG bermain dengan tempo tinggi, penuh determinasi, dan meninggalkan Inter dalam kekacauan strategi sejak menit awal.

Simone Inzaghi pun mengakui, timnya tampil buruk sejak peluit pertama.

“Kami memulai laga dengan pendekatan yang salah. Setelah gol pertama, kami justru membuka ruang terlalu banyak dan PSG menghukum kami,” ucap Inzaghi kepada Sky Sports Italia.

Paruh Kedua: Neraka Bagi Nerazzurri

Harapan Inter untuk bangkit di babak kedua nyaris tak berdenyut. Justru PSG tampil makin menggila. Tiga gol tambahan dicetak tanpa balas, menutup pesta gol di malam yang seharusnya menjadi klimaks perjuangan Inter Milan.

Luis Enrique sukses mengorkestrasi permainan timnya dengan sempurna. Dominasi lini tengah, pressing agresif, dan penyelesaian klinis menjadi kunci kemenangan PSG di laga pamungkas ini.

Musim yang Berakhir Tanpa Mahkota

Kekalahan memalukan ini menutup musim Inter Milan tanpa satu pun gelar. Padahal, sepanjang musim 2024/2025, mereka sempat difavoritkan untuk merebut Scudetto dan tampil konsisten di Liga Champions. Namun semua ambisi itu seolah runtuh dalam satu malam di Munich.

Meski begitu, Inter masih punya satu panggung besar yang menanti: Piala Dunia Antarklub 2025, di mana mereka akan mewakili Italia.

Inzaghi pun mencoba menyemai optimisme di tengah reruntuhan mimpi:

“Kami kecewa, tentu. Tapi perjalanan kami hingga ke final ini tak bisa diremehkan. Kami akan bangkit dan belajar dari malam yang menyakitkan ini.”

Kesimpulan: PSG Ukir Sejarah, Inter Harus Introspeksi

Final Liga Champions 2025 menjadi panggung sempurna bagi PSG untuk membuktikan dominasi mereka di Eropa. Sebaliknya, bagi Inter Milan, ini adalah tamparan keras sekaligus pengingat bahwa panggung terbesar memerlukan mental, taktik, dan eksekusi yang nyaris sempurna.

Kemenangan 5-0 ini tak hanya memberi PSG gelar juara, tetapi juga menempatkan mereka dalam buku rekor sejarah sepak bola Eropa. Sebuah malam bersejarah yang akan dikenang lama.

Comments are closed.