Strategibola.com – Derby Milan antara AC Milan dan Inter Milan pada leg pertama semifinal Coppa Italia 2024/2025 yang digelar pada Kamis, 3 April 2025, berakhir dengan hasil imbang. AC Milan dan Inter Milan berbagi skor 1-1 di San Siro.
AC Milan unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak oleh Tammy Abraham pada menit ke-47. Namun, keunggulan itu tidak bertahan lama karena Hakan Calhanoglu berhasil mencetak gol balasan untuk Inter Milan pada menit ke-67.
Inter Milan tidak bermain dalam performa terbaik mereka, yang seharusnya menjadi peluang bagi AC Milan untuk meraih kemenangan. Namun, Milan tidak mampu memanfaatkan situasi tersebut. Salah satu penyebab kegagalan mereka adalah kurangnya kreativitas dari lini tengah.
Lini Belakang: Pertahanan Gigih, tetapi Masih Rentan
Mike Maignan menunjukkan penampilan impresif dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk aksinya saat menggagalkan sundulan jarak dekat dari Davide Frattesi. Kiper asal Prancis ini berhasil menjaga gawang Milann tetap aman meskipun harus kebobolan satu gol.
Kyle Walker bermain solid di lini pertahanan, meskipun kontribusinya dalam membantu serangan masih terbatas. Namun, ia tetap menjaga pertahanan dengan kokoh dan menghindari kesalahan fatal. Matteo Gabbia juga menunjukkan performa bertahan yang baik, meskipun kecepatan menjadi kendala baginya saat menghadapi Marcus Thuram.
Malick Thiaw mengalami kesulitan di awal laga tetapi berhasil bangkit dan meningkatkan performanya seiring berjalannya waktu. Theo Hernandez, yang seharusnya dapat tampil lebih eksplosif, gagal memanfaatkan peluang untuk mendorong serangan dari sisi kiri, meskipun tugas bertahannya tidak terlalu berat dalam pertandingan ini.
Lini Tengah: Pengaturan Permainan Cermat, tetapi Kurang Efektif
Youssouf Fofana menjalankan tugasnya dengan disiplin dalam menjaga keseimbangan tim. Ia membantu lini belakang dengan baik dan memberikan perlindungan ekstra bagi pertahanan Milan. Kemampuannya dalam bertahan menjadi salah satu faktor utama yang membantu Milan tetap stabil dalam pertandingan ini.
Tijjani Reijnders menjadi pengatur permainan di lini tengah. Dengan perlindungan dari Fofana, gelandang asal Belanda ini lebih leluasa dalam mengatur tempo permainan. Meskipun permainannya tenang dan berkelas, ia gagal menciptakan peluang emas untuk mencetak gol.
Christian Pulisic yang dimainkan lebih sentral tidak mampu memberikan dampak signifikan dalam serangan Milann. Pemain asal Amerika Serikat ini kurang terlibat dalam skema serangan dan tidak berhasil menciptakan peluang berbahaya. Kurangnya kreativitas di lini tengah menjadi kendala utama bagi Milann dalam pertandingan ini.
Lini Depan: Kegigihan yang Tidak Maksimal
Rafael Leao tampil percaya diri dan aktif di sisi sayap, tetapi penyelesaian akhirnya kurang memuaskan. Peluang emas yang ia dapatkan di babak pertama tidak dapat dimaksimalkan dengan baik, sehingga Milan gagal mengamankan kemenangan.
Alejandro Jimenez mendapatkan kesempatan bermain sebagai starter, tetapi ia gagal memberikan dampak yang diharapkan. Dalam duel satu lawan satu melawan Carlos Augusto, ia kesulitan menembus pertahanan lawan dan tidak mampu menciptakan ancaman nyata bagi Inter Milan. Keputusan Sergio Conceicao untuk memainkannya tidak memberikan hasil maksimal.
Tammy Abraham menjadi pencetak gol bagi Milan dan membawa timnya unggul lebih dulu. Meskipun berhasil mencetak gol penting, upayanya tidak cukup untuk membawa Milan meraih kemenangan, dan mereka harus puas dengan hasil imbang 1-1 di pertandingan ini.
Sumber : Bola